Sabtu, Desember 17, 2011

Destiny Part 19 (KyuAh Couple)

Destiny(part 19)









Author : Shan Chipita Meiline A.a
Cast :
Lee Seung Ah
Cho Kyuhyun
Hwang Min Ara
Cho Jenny
Lee Chae Kyung
All other cast
Rating : SU
Gender : Romance, Happy, So sad, happy ending
------------------;;;;;;;;;;;;;;;;;-------------------------
BackSound : Super Junior- In My Dream

Kyuhyun POV
“ Kapan kami bisa pulang? “ tanyaku cepat ke Seung Hwan hyung. Ia menggeleng. Menyebalkan sekali!!!. Beberapa menit lalu, konser baru saja selesai. Yang lainnya sedang istirahat karena lelah. Aku tidak lelah sedikitpun. Selama dua hari disini aku bahkan tidak pernah tenang, bagaimana kabar Seung Ah? Kenapa ia tidak pernah menelponku? Ahh. Membuatku bertambah cemas. “ Hyung, boleh kupinjam handponemu? “ tanyaku menghampiri mereka yang tengah duduk bergerombongan di sudut sana. Eunhyuk hyung mengerutkan keningnya “ bukannya kau telah menghempaskan handponeku kelantai hingga rusak? “ ucapnya sinis. Aku mengingat dan tanpa berpikir panjang atau berkata sepatah katapun pada monyet menyebalkan itu, aku mengalihkan pandangan ke Sungmin hyung, memberinya isyarat dan ia memberiku handponenya “ terima kasih “ ucapku seraya menjauh.
bunyi nada dering NSPnya terdengar. In my Dream? Bukankah ini lagu Super Junior? Aku tersenyum. Kapan ia memasang NSP itu?  Dan.. aku juga tidak tahu kalau ia suka dengan Super Junior. Kupikir ia benar-benar membenci kami!
Tidak ada jawaban. Perasaan senangku berubah cemas. Apa sampai sekarang ia belum sadar? Tanpa pikir panjang aku memecet nomor Leeteuk hyung. “ Hyung, apa Seung Ah sudah sadar? “ tanyaku cepat. Syukurlah, aku bersyukur setelah mendengar jawabannya. “ Boleh kau berikan telepon ini kedia? “ pintaku.
Seung Ah POV
Leeteuk oppa menatapku yang tengah menantap lurus keluar jendela kamar rumah sakit yang tepat ada disampingku, pemandangan sore itu benar-benar indah, anginnya juga tertiup pelan, suasana yang menyenangkan. Aku menggeleng saat menerima tatapan Leeteuk oppa. Ia berusaha membuatku mau tapi tetap saja. Aku belum sanggup untuk mendengar suaranya, tidak sanggup untuk mendengar ocehannya, tidak sanggup mendengar ia berkata ia mencemaskanku dan segera pulang. Aku belum sanggup. Sungguh.
Leeteuk oppa menutup ponselnya lalu menatapku kembali “ Apakah Kyuhyun tidak bertanya banyak? “ Leeteuk oppa mengangguk “ sepertinya hanya kecewa. Aku berkata kalau kau sedang tidur “ ucapnya. Aku mengangguk lega. “ Sebaiknya, jangan beritahu masalah ini padanya. “ ucapku kembali menatap lurus kearah jendela itu. Aku tidak tahu bagaimana ekspresi Leeteuk oppa, tapi aku tahu ia bingung “ Kenapa? Aku yakin kau tidak apa-apa. Itu.. matamu.. pasti baik-baik saja “ ucapnya ragu. Aku tersenyum simpul “ Arraseo “
Min Ara dan Jenny datang, serta ada Lee Chae Kyung dan Soo Hee unnie dibelakangnya. Aku tersenyum pada mereka. “ Sedang apa? “ Tanya Min Ara balas tersenyum. “ Tidak sedang apa-apa. Hanya mengobrol sebentar dengan Leeteuk oppa “ ucapku berusaha terdengar senang. “ Apa yang kau bawa Soo Hee unnie? “ tanyaku mengalihkan pandangan. Ia tersenyum dan menyodorkan bekal. “ Wah, apa ini? “ tanyaku riang. Ini baru pertama kalinya hubungan kami cukup baik. “ Aku tahu masakan rumah sakit tidak enak, jadi kusiapkan bekal untukmu. Semoga kau suka “ ucapnya. Aku merasa berterima kasih dan mulai membukanya. “ Aku tahu kau suka Jajangmyeon seperti Kyuhyun oppa, jadi aku memberi usul pada eonnie untuk membuatkan itu saja untukmu “ sahut Chae Kyung kemudian. Aku mengangkat wajah dari tatapanku kepada makanan dibawahku lalu tersenyum “ terima kasih Chae Kyung-sshi “ ucapku sopan. Ia balas tersenyum.
Kyuhyun POV
“ ini hadiah untukmu “ seruku senang. Tiga hari tidak bertemu membuatku sesak dan sulit untuk bernapas. “ apa ini? “ Tanyanya bingung. “ aku tahu handponemu rusak, jadi aku belikan ini. “ seruku menjelaskan. Ia tersenyum padaku. Senyum favoritku.
“ Oyah, aku juga punya. “ ucapku mengangkat handpone yang sama. Hanya saja warnanya berbeda. Tiba-tiba Sungmin hyung masuk “ Aigo~ aku akan mencurinya nanti “ serunya melipat wajah. Aku tertawa melihat tingkah hyungku yang lucu itu. “ kalau mau ambil saja “ seru Seung Ah. Aku cepat-cepat mencengah “ Andwae! Ini hadiah untukmu babo! Jangan diberikan kepada orang lain “ ucapku marah. Seung Ah terkekeh pelan “ tidak mungkin aku berikan pemberian pertamamu ini untukku. Ini akan kujaga baik-baik. Oyah, Gomaweyeo Kyuhyun-sshi “ ucapnya manis. Aku balas tersenyum. Kapan ia akan membiasakan diri untuk memanggilku Oppa? Ck, sudahlah. Daripada ia memanggilku dengan nama Kyuhyunnie. Huah! Aku benci nama itu, tapi aku senang kalau Seung Ah yang menyebutkannya. ahah
“ warnanya bagus. “ Sungmin hyung memanyunkan bibirnya. Aku hanya tertawa sedangkan Seung Ah mengotak atik handpone itu “ Apa-apaan ini? “ ucapnya bingung. Aku tersenyum jail. “ Suamiku Kyuhyun yang tampan dan baikhati? “ ejanya. Aku tertawa geli. “ Kyuhyunnie, untuk nama kontak, ini terlalu panjang dan menyusahkan “ ucapnya. “ Jangan dihapus. Biarkan saja. Kalau kau berani menggantinya, kubunuh kau “ seruku menakuti. Ia memincingkan matanya “ aku yang akan membunuhmu lebih dulu “
***
Hari ini Seung Ah sudah boleh pulang. Rasanya senang sekali bisa melihatnya dirumah lagi. tapi.. aku rasa ada yang berbeda dengan Seung Ah. Ah, kurasa hanya pikiranku saja.
“ hyung bisa antarkan ini kekamarku? “ seruku meminta tolong, Sungmin hyung mengangguk lalu berjalan pergi dari hadapan kami. “ Mulai sekarang kita akan tinggal berdua diatas. “ ucapku pada Seung Ah. “ lalu? Jenny bagaimana? “ aku mendengus “ ia akan kembali ke villa. Appa dan ammanya akan tinggal di Korea. “ jelasku. Seung Ah hanya mengangguk lalu berjalan disampingku untuk ke lantai atas. “ kapan mereka datang? “ tanyanya. “ Oh,, itu. Mereka akan datang besok. Akan ada perayaan divilla. Jadi kita semua harus datang, aku sudah mengundang semuanya. “ jelasku. Ia juga hanya mengangguk. Sepertinya Seung Ah lelah karena ia tidak banyak bicara.
“ Kau kenapa? Apa baik-baik saja? “ tanyaku cemas, Seung Ah memerhatikanku cepat lalu mencubit pipiku “ jangan cemaskan aku tuan Cho. Aku baik-baik saja tenanglah “ serunya. Aku hanya diam mematung sejenak lalu tersenyum “ Ah,, Arra.Arra. kalau begitu ayo masuk. Kau pasti lelah.. “ seruku merangkulnya. Ia tersenyum lalu aku memerhatikan senyumnya untukku. Benar-benar membuat hidup tentram.
Seung Ah POV
“ YAK! LEE SEUNG AH, ayooolaah. Coba jujur pada kami. Apa hubunganmu dengan member Super Junior? Kenapa mereka menjenggukmu saat itu? “ tanya mereka histeris. Aku hanya bisa memelas. Astaga! Kenapa aku melupakan sesuatu. Bisa gawat. “ Ah itu? Aku dan Donghae oppa bersahabat sejak kecil dan kebetulan saat itu mereka sedang memeriksa.. kesehatan! Yah, kesehatan dirumah sakit dan melihatku. “ ucapku cepat. Huh,
“ lalu? Bagaimana dengan SHINee? Aku lihat ada Minho, Jonghyun dan Taemin oppa disana “ seru mereka. Aku kembali membuka otakku. “ aku pernah bertemu beberapa kali dengan Minho dan Taemin di.. Ah ya! Di Swalayan. Min Ara suka sekali Strowberry milk jadi biasanya kami bertemu. Setelah itu kami cukup dekat dan mereka hanya sekedar ingin menjenguk teman saja. Yah, begitulah “ ucapku. Darimana aku mendapat pemikiran itu? ANEH sekali! setidaknya aku tahu orang yang sedang sakit itu biasanya punya otak yang rada-rada aneh. Tapi aku? Ohh.. aku rasa aku sudah cukup pintar berbohong sekarang. IQku sudah tinggi rupanya. Hahaha,
Tiba-tiba Jenny datang “ Yak, Seung Ah-Cho ayo ikut aku “ ucapnya mengangetkan kami. Jaebin dan yang lainnya aku tinggalkan dalam keadaan bingung. Mungkin bingung dengan elakanku yang tidak masuk akanl tadi atau perkataan mendadak Jenny tadi. “ Jangan memanggilku dengan marga Cho. Mereka bisa curiga nantinya “ seruku mengingatkan. Jenny sepertinya tidak menanggapi perkataanku.  Aku bingung, kenapa ada mahasiswi Konkuk kemari? Jenny kenapa bisa kemari?
Kami tiba di kelas Seni. Aku bingung, “ mau apa kemari? “ ia berbalik dan memandangku “ kau ikut perlombaan sekolahmu. “ ucapnya. Aku membelalak kanget “ Jangan bercanda! Aku tidak pernah ditugaskan di kelas seni! “ seruku. Ia mendengus lalu mendorongku untuk masuk sementara ia keluar dan menutup pintu. Ruangan itu sunyi seketika, pandangan teralih kearahku, semuanya. Semua orang disana.
Aku menutup mataku, tidak bisa melihat apa yang kuhadapi. Aku benci suasana di ruangan seni. Aku benci suasana sunyi dan gelap disini.
“ kemarilah Seung Ah-lee “ seru seongsenimku dari kejauhan.pentasnya sudah dirancang, pemain alat musiknya juga sudah lengkap, penyanyi-penyanyi dari gereja sudah mulai berdiri ditempat masing-masing. Aku memberanikan diri untuk melangkahkan kakiku. Ruangan itu gelap sekali, “ cukup beberapa langkah saja dan aku akan sampai ketempat dimana cahaya ada “ ucapku menyakinkan diri sendiri. Jangan khawatir,
Kyuhyun POV
“ Jenny, kenapa Seung Ah? “ tanyaku cemas. Jenny menggeleng-geleng. Seung Ah baru saja masuk rumah sakit beberapa hari lalu, sekarang? Ia masuk kembali! Astaga!
“ Dokter, apakah dia baik-baik saja? “ Dokter memerhatikanku, seakan ada yang ingin ia beritahu, aku mengerutkan kening “ dia baik-baik saja bukan? “ seruku menyakinkan,
***
Air mataku tidak berhenti jatuh. Apa ini? Seung Ah… kenapa nasibnya begitu buruk? Apa aku tidak akan pernah bisa dipandang jelas olehnya lagi? apakah aku tidak akan pernah masuk dalam penglihatannya lagi?
“ kau sudah sadar? “ tanyaku berusaha mempertegas nada bicaraku. ia mendeham pelan sambil tersenyum. “ maafkan aku, aku selalu saja membuatmu repot “ ucapnya. Aku menghampirinya dan berdiri disudut tempat tidur “ kau sudah makan? “ tanyaku. Ia menggeleng, “ aku akan belikan kau makanan. Tunggu disini, “ seruku kemudian memerhatikannya dalam. Seperti tidak terjadi sesuatu. Raut wajahnya begitu santai. Aku.. sampai bingung apakah dokter hanya mempermainkanku?
***
Aku bertemu pandang dengan Donghae hyung. “ bagaimana Seung Ah? “ tanyanya cemas. Aku menunduk dan berjalan kembali tanpa menjawab pertanyaan. Bisa kudengar langkah kakinya yang cepat masuk keruangan Seung Ah. Air mataku kembali tejatuh. Setidaknya aku tahu aku cengeng, tapi.. sungguh rasanya ingin melihat ini sampai disini dan ketika aku bangun, aku bisa mendapati Seung Ah baik-baik saja tanpa satupun masalah yang menyangkut dirinya. Kuharap ini mimpi.
Seung Ah POV
Kyuhyun keluar membelikanku makanan, aku mendapati Donghae oppa masuk keruanganku. Senyumku mengembang “ merindukanmu oppa, “ ucapku cepat. Ia menghampiriku dan memerhatikanku dalam, sama seperti Kyuhyun tadi. Aku membulatkan mata lalu tersenyum “ Aku baik-baik saja.. Sungguh “ ucapku kemudian dengan nada menyakinkan.
Hari ini, Donghae oppa tidak begitu jelas dipenglihatanku. Aku sampai kesusahan untuk melihatnya. Aku.. tidak tahu ada apa dengan penglihatanku. Kuharap ini hanya sebentar. Mungkin dampak dari gelap yang tadi kulihat di ruangan seni.
“ kau kenapa? “ Tanya Donghae oppa, aku tersadar dan memamerkan senyumku “ Gwenchana oppa. Tidak usah khawatir “ ia tersenyum dan mengeluarkan sesuatu dikantungnya. “ aku menemukan kalung ini “ ucapnya. Aku membulatkan mataku “ Ah, kalung ini? “ seruku mengingat-ingat. Kalung 12 tahun lalu. Saat aku berumur 5 tahun dan saat itu Donghae oppa sudah masuk sekolah. “ ini bukan yang asli, tapi mirip bukan? “ aku mengangguk keras. “ kupikir sudah tidak ada lagi kalung seperti itu “ ucapku lalu meraihnya “ ini untukku?”
Kyuhyun kembali, matanya tertuju pada kalung yang kupengang “ ini hadiah valentine dari Donghae oppa. Kalung yang sama persis dengan kalung masa kecil kami “ ucapku, Kyuhyun mengangguk lalu menatap Donghae oppa “ valentine sudah lama berlalu.. “ kyuhyun melanjutkan “ dan ternyata kau menghabiskan waktu begitu lama hanya untuk mencarikan hadiah untuk istri orang? “ serunya sinis tapi terdengar hanya candaan. Aku memandang Donghae oppa , bingung.“ hehe, saat itu aku sedang berkunjung di Qian Tan, dan disana ada banyak sekali cindera mata yang bagus dan aku teringat olehmu. Saat melihat kalung yang sama persis dengan kalung yang dulu, aku membelinya dan mencari satu kalung lagi yang mirip. Tapi ternyata tidak ada. Jadi, waktuku habis Karena mencari kalung yang satu lagi. “ jelasnya.
“ kalung yang satu? Untuk siapa? “ tanyaku bingung. Donghae oppa berdeham “ karena tidak berhasil menemukannya, maka dari itu, nanti setelah mendapatkannya baru kuberikan kepada orang itu “ ucapnya. “ Ah.. apakah kau sedang dekat dengan seorang perempuan? “ tanyaku mengejek. Ia tertawa pelan “ haha, tingkahnya memang seperti seorang gadis, dia cengeng dan gampang sekali emosi. Tapi.. ia cukup baik. “ jelasnya. Otakku yang kandas seketika ini teralih pada pemikiran yang bodoh “ Apakah oppa menyukai seorang laki-laki? HAH! Apakah oppa sudah beralih profesi menjadi seorang guy? “ tanyaku cepat. Donghae oppa kembali tertawa. “ hahaha, kau itu lucu sekali “ ia menggeser pelan rambutku. “ Anni. Kalung ini untuk seseorang yang special.. tapi tidak se-spesial dirimu “ aku menatapnya cepat dan berbicara dengan nada sedikit pelan “ sebaiknya kau pergi sekarang karena orang yang ada disampingku ini akan segera mengamuk dan menelanmu habis-habisan “ seruku. Yang kumaksud adalah Kyuhyun. Donghae oppa mengangguk lalu memerhatikan Kyuhyun “ Aku pergi dulu “
 Sebenarnya aku penasaran, tapi aku tidak sanggup lagi bicara banyak. Mataku semakin perih. Aku tidak bisa melihat jelas wajah Donghae oppa.  Maka dari itu sebaiknya memang ia keluar sekarang.
“ makan ini “ seru Kyuhyun, pandanganku teralih dan aku menyuapkan diri makanan yang telah Kyuhyun beri tadi. “ enak “ komentarku.
Min Ara POV
“ Oppa “ kagetku. Ia juga terlihat kaget, lebih kaget dariku. “ sedang apa kemari? “ tanyanya, aku tersenyum lalu mengangkat bawaan yang kubawa “ membantu Jenny membeli makanan untuk pesta malam nanti. kau akan hadir juga bukan? “ tanyaku. Si Won oppa mengangguk “ tentu saja.. hmm lalu? Mana Jenny? “ aku melirik kesana kemari “ sepertinya sedang bersama Chae Kyung dan Soo Hee unnie. “ jawabku. “ Lalu? Oppa sedang apa kemari? “ tanyaku balik. “ membantu wookie untuk membeli makanan untuk pesta malam nanti “ serunya. Kami saling memandang dan terkekeh “ nasib yang sama “
Kami berjalan bersama, sepertinya ia juga sendirian dan memang sedang mencari sesuatu yang dipesan Wookie oppa. “ Bagaimana Seung Ah? Apakah dia sudah keluar rumah sakit? “ tanyanya tiba-tiba. Aku mengangguk “ tiga hari lalu “ jawabku. Ia mengangguk-angguk “ kenapa acaranya baru diadakan sekarang? Bukannya Ahjussi dan Ahjumma sudah lama datang? “ tanyanya lagi. Aku mengangkat bahu “ Molla. Mungkin menunggu sampai Seung Ah sembuh total dulu “ jawabku lagi.
Setelah pulang dari Supermarket, aku bergegas ke villa Jenny. Ditamannya sudah ada ada meja-meja yang tertata rapi. Disana juga ada Leeteuk dan Heechul oppa. Sepertinya mereka bertugas menata ditaman. “ Oppa, bisa tolong bantu aku angkat ini? “ teriakku. Mereka berdua menghampiriku dan mengangkat banyak belanjaan yang kuturunkan dari mobil Si Won oppa.
“ oppa, kau mau masuk dulu? “ tawarku. “ Ryewook oppa juga akan masuk, jadi sebaiknya kau ikut “ ucapku. Ia menggeleng “ Tidak perlu. Aku akan kemari malam nanti. pekerjaan pasti sangat banyak. Aku lelah “ kekehnya lalu melambaikan tangan. Aku terkekeh pelan lalu membalasnya dan berbalik berjalan bersama Ryewook oppa, Jenny, Chae Kyung dan Soo Hee eonnie.
Author POV
Malam ini, semuanya merayakan pesta besar ditaman villa Jenny. Semuanya Nampak hadir. “ kau baik-baik saja? “ Tanya Kyuhyun cemas. Seung Ah tersenyum lalu memandang suaminya itu “ kau terlalu baik padaku. Aku tersanjung! “ serunya bercanda lalu berjalan cepat melambung Kyuhyun yang terdiam ditempat. Saat hendak mengikuti Seung Ah yang berlari-lari kecil, ia mendapati paman dan bibinya yang sedang mengobrol disudut sana. “ Ah, Ahjussi ,Ahjumma “ sapanya.
Kyuhyun mengangguk-angguk mendengar Orang tua Jenny. “ Apakah ini hanya sementara? “ tanyanya pelan. Kebetulan, paman dan bibinya itu adalah seorang dokter. Tepatnya dokter handal. Mereka sudah lama berkulat dibidang itu. Di paris pula, maka dari itu setidaknya Kyuhyun bisa bertanya sedikit masalah itu.
“ tidak juga, tapi kuharap tidak separah dugaanku “ ucap pamannya. “ bisa bawa dia bersamaku? Hmm, maksudku, akan kuperiksa dulu matanya “ ucapnya. Kyuhyun  menunduk sedih, sedikit berpikir akan bagaimana caranya berbicara pada Seung Ah. Mungkin saja, Seung Ah belum tahu kalau dirinya sudah tahu masalah dirinya. Mungkin juga Seung Ah tahu tapi tidak ingin ia mengungkitnya. Ia benar-benar tidak mengerti akan satu masalah ini. “ akan kucoba “ jawabnya cepat.
Back to Party,
“ Minho-sshi “ panggil Krystal berlari menghampiri namja yang tengah berbincang-bincang dengan Changmin. Minho segera membalik dan membulatkan matanya yang besar kearah yeoja yang sedang berlari kecil kearahnya. “ Waeyeo? “ Krystal terengah engah sambil memandangi namja tampan itu. “ mari foto bersama, “ ucapnya tersenyum lalu mengalihkan pandangan kearah Changmin “ Oppa juga boleh ikut “
“ Hana Dul Set! “ hitung Si Won. Semuanya tersenyum kearah kamera. Si Won memang senang sekali memotret. “ Oppa, kau juga ikut. Taruh saja kamera itu disana. Pakaikan durasi “ teriak Jenny. Si Won mengangguk lalu mengatur kamera dan berjalan cepat kearah kerumunan beberapa orang yang banyak. Tepatnya, Si Won berdiri disamping Min Ara, sedikit merangkul dengan jarak yang begitu dekat. Dagdigdug. Entah! Rasanya jantung Min Ara ingin sekali keluar ditempat. Pipinya juga memanas hebat. Bagaimana bisa ada perasaan seperti ini? batinnya.
Pesta perayaan kembalinya orang tua Jenny dikorea sangat ramai. “ Krystal, apa mau ini? “ Minho menyodorkan kue tart yang ada diatas meja. Krystal meraihnya dengan senyum yang mengembang. “ Oppa juga makan sedikit “ ucapnya menyodorkan kembali.
Jenny POV
SIAL! Kenapa aku begini?! Tidak pernah sekalipun perasaan seperti ini muncul. Untuk apa merasa risih dengan kedekatan Krystal eonnie dengan Minho yang selalu kelaparan itu?! Ck, membuat muak saja. Aaaaaaah! Aku rasa ada yang salah dengan otakku. Tidak! ini tidak mungkin.
Lamunanku bubar ketika Onew oppa menghampiri dan menepuk pundakku. “ sedang melamun kah? “ tanyanya tersenyum, matanya yang sipit tidak terlihat lagi. aku ikut tersenyum lalu menggeleng. “ Thanks sudah mau datang “ ucapku. Ia mengangguk-angguk lalu menyodorkan satu gelas minuman kearahku. “ mau minum bersama? “ tawarnya. Aku meliriknya. Setidaknya untuk malam ini gayanya lumayan juga. Biasanya, Jinki yang kulihat adalah namja yang konyol. Selalu saja mementingkan ayam dan tidak pernah mau bersikap seperti namja. Ia benar-benar konyol. Malam ini, ia tampak begitu mempesona dengan kemeja biru kotak yang menghiasi tubuhnya. Aku rasa begitu.
Ia berdeham memerhatikanku. Sepertinya aku terlalu lama menghayal, lalu aku tersenyum padanya dan berjalan lebih dulu. Mungkin ia sudah bingung melihat wajahku yang begitu aneh tadi! Argh! Kenapa aku harus melamun didepannya? Pasti wajahku terlihat begitu aneh dan lucu. babO!
Seung Ah POV
Aku terpana mendengar apa saja yang baru kudengar “ Hah? Apakah itu benar? “ tanyaku menyakinkan. Ia mengangguk malu, hahah rasanya tidak dapat dipercaya. “ Aku yakin, perasaannya juga tidak berubah. Sudahlah, akan kubujuk dia. Oke? “ ia segera menatapku tajam dengan matanya yang bulat “ Andwae! Kau tidak boleh mengatakan itu padanya. Kumohon, sangat malu jika ia tahu yang sebenarnya. Lagipulaa.. kami tidak akan bersama lagi. itu sudah pasti. Aku yakin itu “ aku kembali memikirkan masalah paman menyebalkan itu. Hum.. benar juga! Aku yakin, akan ada masalah lagi jika benar mereka kembali bersama
“ kalian tidak perlu memberitahunya lebih awal. Biarkan lambat laun ia mengetahuinya sendiri. Arra? “ nasihatku. Ia mengangguk pelan lalu kembali berpikir. Tiba-tiba ponselku bordering, aku mengisyaratkan untuk mengangatnya dulu. “ Jae Bin? “ batinku.
“ Yeobseoyeo?.. Ah, Anniya! Aku sudah baik-baik saja… hmmm, sedikit mengenai masa lalu. Tidak usah khawatir.. ah, ye! Aku akan masuk besok jadi tidak usah khawatir… sudahlah, tidak ingin merepotkanmu lagi, aku baik-baik saja dan tidak perlu ditengok untuk kedua kalinya. Sungguh! “ ucapku seraya mematikan ponsel lalu menatap Min Ara yang memerhartikanku “ Dari Jae Bin, teman kelompok mitologiku “ ia mengangguk lalu aku berdiri dari duduk dan memperbaiki posisi. Tadi Kyuhyun menyuruhku untuk kevilla jenny. Entah, sepertinya ada hal penting “ Aku pergi “ pamitku
***
Aku melihat Jenny dan Minho. “ Eh? “ bingungku. Mereka sepertinya tidak tahu kehadiranku. Mencurigakan sekali. dua orang ini sepertinya sudah sering sekali jalan bersama. Ahh! Membuatku penasaran.
Mereka tampak tenang. Tidak ada obrolan. Sedang apa sebenarnya? Tiba-tiba tubuhku seperti terdorong oleh sesuatu “ yak! Sudah datangkah? “ aku berbalik dan mendapati Kyuhyun yang menatapku. Kunaikkan jari telunjukku kebibir “ jangan berisik. Aku ingin tahu ada hubungan apa mereka “ tunjukku kearah Jenny dan Minho tadi berada. Eh? Kemana mereka? Kenapa tidak ada?
“ Mengupingkah Seung Ah-sshi? “ aku tersontak kaget ketika ada 4 pasang mata memerhatikanku erat-erat. “ Ah! Ketahuan rupanya. “ pekikku lalu tertawa. Kyuhyun geleng-geleng lalu menyuruhku untuk ikut bersamanya. Sebenarnya melarikan diri dari Jenny dan Min Ho yang mengerutkan kening siap untuk bertanya-tanya. Aku sempat mendengar sedikit apa yang sempat mereka bicarakan. Masalah Krystal? Bukankah itu Krystal Fx?
Kami tiba di ruangan appa Jenny. Hmm,, aku sempat bingung. Sebenarnya ada masalah apa? “ Kyuhyunnie, untuk apa kemari? “ tanyaku berbisik. Kyuhyun tidak menjawab, tetap berjalan dan mulai menyapa pamannya. Aku sempat sedikit curiga.. pamannya itu adalah dokter. Jangan…jangan…
Kyuhyun POV
“ Seung Ah.. tunggu akuu! Kumohon, tunggu aku “ teriakku sambil berusaha menggapainya yang sudah lebih dulu jalan. Ia marah besar! Apa aku memang keterlaluan? Apa aku tidak mengerti perjuangannya untuk menyembunyikan semuanya dariku? Apa aku yang salah?
“ Seung Ah.. kumohon, berhenti disitu “ teriakku lagi. ia tidak menghirauku. Tetap saja berjalan kasar, sepertinya marah walaupun aku tidak bisa melihat wajahnya yang terhalang oleh bahu. Karena tidak bisa menggapainya, aku segera berlari dan mengemudikan mobilku. “ Seung Ah.. aku tidak bermaksud begitu. Aku bukannya ingin membuatmu merasaa.. “ ia berbalik dan menatapku dengan sinis. Mobil yang kujalankan dengan lambat itu terhenti. Langkahnya juga terhenti “ apa kau tidak tahu bagaimana perasaanku? Apa kau hanya mementingkan perasaanmu? “ aku menaikkan alisku saat mendengarnya berbicara begitu. Aku membuka pintu mobil dan berdiri dihadapannya
“ apa aku salah? Apa perbuatanku salah? “ tanyaku, ia terdiam. “ apa aku salah kalau ingin menyembuhkan istriku sendiri? Apa aku tidak berhak tahu? Apa kau pikir aku tidak merasa ini terlalu berat untukku? “ ia masih terdiam. Aku menjulurkan tanganku dan menggengam tangannya “ ini terlalu berat, sungguh. Aku.. entah bagaimana rasanya. “ ucapku sungguh-sungguh lalu menempelkan tangannya didadaku “ disini sakit sekali. benar-benar sakit. Aku.. tidak menyangka kau bernasib buruk seperti itu “ ia kemudian membuka mulut “ kau berbuat begini karena merasa kasihan padaku? Begitu? “ tanyanya lalu melepas tangan dan berjalan pergi.
Apa sebenarnya yang ada diotak gadis itu? Apa ia tidak begitu mengerti aku? Astaga! Sudah aku pastikan ini terjadi. “ Yak, Seung Ah-ya! “ teriakku. Ia tidak berbalik, aku hanya bisa menatap punggungnya yang semakin menjauh. Kurasa sebaiknya aku tidak mengejarnya. Mungkin ia butuh waktu untuk sendiri
Seung Ah POV
Pertengkaran. Aku tidak tahu kenapa aku begitu egois. Keegoisanku benar-benar bodoh! Apakah aku terlalu mencintai Kyuhyun sampai-sampai tidak berani melihatnya terluka seperti tadi? Tapi.. aku yang membuatnya terluka. Aku! Bukan orang lain!
***
“ Min Ara-sshi. Apakah aku boleh kerumahmu yang ada di gwangju? “  tanyaku saat bertemu pandang dikantin kampus. Min Ara menaikkan satu alisnya “ Untuk apa kesana? apakah kau ingin berziarah kemakam eomma dan appamu? “ aku berpikir sejenak. Yah, itu salah satu alasannya, tapi.. masih ada alasan lainnya.
Aku menganggukan kepala. “ Ohh, baiklah! Akan kutelepon harmoni dulu. “ katanya cepat lalu meraih ponsel disakunya.
 “ Kapan kau mau kesana? “ tanyanya
Kyuhyun POV
“ Jino-sshi, apa kau tahu dimana Seung Ah? “ Tanyaku di telpon. “ Ohh.. aku sudah mengganti ponselku… lalu? Dimana dia?... ohh. Apa kau tidak pernah bertemu dia lagi?... begitu yahh.. dia memang sudah mengganti ponselnya juga.. kalau begitu terima kasih. “ ucapku menutup telepon.
ANEH sekali. kenapa Seung Ah tidak ada di apertement, kampus dan dorm Super Junior? Kemana dia?. Argh! Aku benci saat ada tugas ke luar negeri lagi. konser..konser..konser dan konser! Aku muak. Aku lelah dan aku tidak sanggup lagii !!!!!!
Seung Ah POV
Kyuhyun belum pulang dari China. Hmm.. sepertinya dia memang belum tahu kalau aku ada disini. Aku.. melakukan ini semua hanya untuk melihatnya lebih bahagia lagi. ketakutanku benar-benar membuatku tidak bisa melakukan apa-apa. Aku takut kalau mataku tidak bisa melihatnya lagi. aku takut sekali.
“ beritahu aku kalau memang Kyuhyun sudah datang, Ara?.. hmmm aku baik-baik saja. Setidaknya disini aku bisa merasakan kehadiaran appa dan eommaku. Harmoni juga benar-benar menjagaku. Dia baik sekali!… oh, aku tidak akan pulang dalam waktu cepat. Mungkin kau bisa bantu aku untuk memberitahu dosen-dosen lain kalau aku sudah tidak disana… Nde, Gomaweyeo Hwang Min Ara-sshi “ aku menutup ponselku dan menghela napas panjang. Setidaknya kerinduanku pada Kyuhyun benar-benar membuatku tidak bisa bernapas lega.
“ Seung Ah.. “ aku berbalik. Sepertinya nenek memanggil. Aku berteriak menandakan kalau aku memang mendengarnya. Aku bangkit dari duduk dan pergi keruang depan. Sepertinya nenek ada diruang depan
“ Ahjumma? “ kagetku. Ia bangkit dari duduknya dan memandangku “ kenapa kau bisa kemari? “ tanyaku. Ahjumma ini sebenarnya aku tidak terlalu menyukainya. Hanya saja aku berpikir dia tetaplah bibiku satu-satunya. Keluarga yang kupunya.
Kyuhyun POV
Min Ara memberitahukanku sesuatu yang benar-benar membuatku tercekang ditempat. Aku tidak percaya kalau tindakan Seung Ah bisa senekat ini. “ kau bercanda! “ desisku. Min Ara mengangkat bahunya lalu menatapku dengan iba “ jangan beritahu dia kalau aku memberitahumu mengenai ini. aku pergi dulu.. “ pamitnya bangkit. Aku masih tercekang ditempat.
“ aku akan pergi sekarang. Tolong beritahu Seung Hwan hyung! “  pintaku cepat lalu naik kemobilku. Aku berniat untuk menjemputnya, ia tidak bisa pergi karena aku tidak akan pernah bisa hidup tanpanya. Aku benar-benar tidak bisa dan aku tidak berbohong. Ini sungguh!
Gwangju—
“ Harmoni “ panggilku. Min Ara memberitahuku kalau tempat Seung Ah pergi adalah rumah neneknya. Meskipun sedari dari aku sudah tahu kalau ini rumah neneknya tapi aku tidak pernah berfikir kalau Seung Ah akan kemari.
“ Apa Seung Ah ada bersamamu? Kudengar.. dia pergi kemari “ ucapku cepat. Seminggu tidak ada di Seoul dan pergi ke china membuatku tidak dapat tahu apa kesibukan Seung Ah. Kupikir memang ia marah meski aku tidak tahu pasti apakah aku bersalah atau tidak.
“ APA? “ pekikku. Pemberitahuan apa lagi ini?
Min Ara POV
“ APA? “ kaget Seung Ah. Aku menutup telingaku. “ jangan berteriak. Teriakanmu membuat telingaku tuli. “ desisku. Seung Ah sepertinya tidak menanggapi apa yang kukatakan. “ Kudengar memang begitu. Tadi Donghae oppa yang menghubungiku bertanya akan kepergian tiba-tiba Kyuhyun oppa dan aku berpikir sepertinya ia kesana. ketempat harmoni “ jelasku. Seung Ah masih tidak berkomentar, terdiam. Sepertinya benar-benar kaget.
“ lalu? Kenapa kau memanggilku kemari? Jujur saya aku benar-benar kaget akan kedatanganmu kembali ke Seoul. Kupikir kau akan disana selamanya “ kekehku sedikit. Seung Ah memandangku lalu membuka mulutnya “ Aku pergi.. “ ucapnya. Belum sempat aku bertanya ataupun mengatakan satu dua patah kata ia sudah pergi meghilang dari mulut pintu kafe itu. “ huft! “
Seung Ah benar-benar kelewatan. Ia yang menyuruhku untuk datang kemari jauh-jauh malah ia lebih dulu meninggalkanku. Terminal bis juga masih sangat jauh. Argghh! “ Taxi.. “ teriakku.
SIAL! Satupun taxi tidak ada yang berhenti untuk menumpangku. Huuuuu! Sial sekali. sial sekali. sial sekali.
“ EH? “ kagetku. Seseorang didepanku berdiri tegak sambil menatapku tajam. MATI AKU!
Author POV
“ Ahjumma, aku akan kembali. Ada yang penting “ pamit Seung Ah cepat. Ia segera mengemudikan mobil ahjummanya itu melintasi jalanan Seoul menuju Gwangju. “ Aku harap Kyuhyun masih disana “ serunya.
*Kyuhyun Place
“ kalau begitu aku pamit. Terima kasih atas ketersediaanmu menampung Seung Ah kemari “ ucapku lesu. aku tidak bisa bertemu dengan Seung Ah, itu membuat ia tidak bisa bernapas. “ Harmoni.. “ panggilku setelah nenek Min Ara itu hendak masuk kedalam “ Apa Seung Ah baik-baik saja? “ tanyaku. Ia memerhatikanku dalam “ Ia tidak baik-baik saja. Setidaknya tidurnya tidak nyenyak? “ jawabnya cepat. Aku mengerutkan keningku “ Nde? “
Harmoni menyuruhku untuk duduk kembali “ setiap malam ia harus tidur dengan perasaan tidak enak. Ketika tertidur aku selalu mendengar ia menyebutkan namamu. Dan saat pagi hari, ia benar-benar merasa bosan dan hanya bisa melamun. Kusuruh ia menonton tivipun tidak mau. Nonton bersamaku juga tidak pernah. Kurasa.. ia tidak suka menonton jadi setiap pagi ia hanya duduk melamun dikamarnya sambil beberapa kali menyanyi atau menghiburku yang juga kesepian. Aku hanya tinggal bersama bibi Min Arad an juga suaminya. Jadi, kami hanya bertiga dan mereka juga akan pulang malam hari. Sore hari, Seung Ah akan pergi kemakam orang tuanya. Setiap sore, bahkan ia tidak pernah melewatkan satu haripun. Seung Ah juga selalu berkata bahwa ia mencintaimu. Sampai benar-benar merindukanmu. Kupikir ada yang tidak beres. “
Aku mengangguk-angguk mendengar penjelasan harmoni. Ia kembali membuka mulut ketika beberapa menit jeda “ aku menelpon Min Ara  dan ia berkata kalau ada yang tidak beres dengan mata Seung Ah. Perasaanku tidak enak. Aku tahu kehidupan gadis malang itu tidak baik. Setiap malam aku memberinya obat tradisional. Entah ia meminumnya atau tidak, karena aku tidak katakana bahwa itu adalah obat. Min Ara melarangku memberitahu masalah ini kepada Seung Ah. Dan.. aku hanya bisa melihatnya tidur tidak baik. Merasa ingin menangis saat ia kadang menulis sesuatu dikertas mengenai kau dan juga tentang perasaannya. “ jelasnya. Aku tidak bisa menahan tangisanku lagi.
Seung Ah melajukan mobilnya dengan cepat lagi, Kyuhyun siap untuk kembali ke Seoul. Ia sudah cukup mendengar semua yang diketahui harmoni.
“ Babo! “ seru Kyuhyun sumbang. Suaranya terdengar begitu serak.
Seung Ah dan Kyuhyun melintasi jalanan dengan arah yang berbeda. Seung Ah akan menuju ke Gwangju sedangkan Kyuhyun bersiap untuk kembali ke Seoul. Mobil mereka bertemu tapi mereka tidak saling mengenal. Perasaan resah dari keduanya membuat mereka tidak dapat mengontrol emosi dan tidak dapat melihat satu sama lain.
Seung Ah me-rem mobil yang ia kendarai. Perasaannya mengatakan bahwa ia bisa merasakan adanya kehadiran Kyuhyun. Tapi.. ia tidak tahu kenapa ia bisa berperasaan begitu. Sekarang lampu merah, ia berbalik dan mendapati mobil yang berhenti juga di ujung jalan sana, tidak begitu jauh dari penglihatannya.
Kyuhyun merasa aneh dan tiba-tiba me-rem mobilnya ditepi jalan. Ia juga berbalik dan mendapati mobil yang berhenti di lampu merah sana. “ Sepertinya aku hanya berperasaan aneh! “ ucapnya berbalik kembali dan melajukan mobilnya,
Seung Ah membulatkan matanya dan mengetahui kalau itu adalah mobil Kyuhyun. Ia tidak ada waktu untuk berpikir panjang, ia turun dari mobilnya dan melihat mobil Kyuhyun sudah pergi. Seung Ah mengejarnya dengan cepat “ Kyuhyun… Kyuhyun… “ teriaknya.
Kyuhyun merasa ada yang aneh dengan perasaannya. Ia tidak tahu, tapi perasaannya menuju kepada Seung Ah, pemikirannya tertuju pada Seung Ah. Ia menghentikan mobilnya dan berbalik. Ia melihat ada yang mengejar mobilnya.
“ Seung Ah… “ teriaknya menghampiri Seung Ah.
Seung Ah senang karena bisa melihat Kyuhyun kembali. Ditengah gemerlapnya lampu-lampu jalan di Seoul ia bisa merasakan kerinduan pada suaminya itu. Kyuhyun tidak kalah merasa baik, ia baik karena bisa melihat Seung Ah lagi. “ Kenapa kau bersikap bodoh begitu? “ Tanya Kyuhyun cepat. Ia tidak bisa mengekspresikan kerinduannya lagi. “ Aku minta maaf, aku hanya ingin.. membuatmu lebih tenang tanpaku “
Kyuhyun mendecakkan lidahnya “ bicara apa kau? Kau.. tidak akan pergi.. tidak akan kubiarkan kau pergi.. aku akan menjagamu. Sungguh. “ suara Kyuhyun terdengar Sumbang lagi.
Seung Ah segera merangkul Kyuhyun “ jangan khawatirkan aku.. aku akan baik-baik saja “ ucapnya. Kyuhyun tidak tahu sejak kapan ia menangis, air matanya sudah jatuh deras “ kau tidak boleh pergi.. hhhh. Aku.. tidak bisa tanpamu.. Seung Ah-cho “
Seung Ah melepas pelukannya dan menatap Kyuhyun “ jangan menangis sayang.” Kyuhyun tersenyum mendengar itu dan mengelap air matanya “ kau sudah berjanji tidak ingin melihatku menangis bukan? “ tanya Seung Ah “ aku yan menangis, bukan kau “ sungut Kyuhyun. “ tapi tangisanmu adalah tangisanku. Maka dari itu jangan menangis “ seru Seung Ah lagi.
“ aku akan kembali saat kau sudah menjadi lelaki yang lebih baik. “ Kyuhyun menyipitkan matanya “ raih cita-citamu. Aku tahu kau ingin sekali menjadi seorang penyanyi.. aku akan kembali saat kau sudah lebih baik “
“ kau tidak bisa pergi dariku “ Kyuhyun tidak terima dengan apa keputusan Seung Ah “ aku akan kembali.. aku tidak akan pergi lama. Tunggu aku “ Kyuhyun tidak bisa menahan perasaannya lagi. ia tidak bisa mengisyaratkannya. “ berjanjilah padaku.. kau akan menjadi yang terbaik. Kau yang terbaik dihatiku, kau yang terbaik dipenglihatanku dank au tetap yang terbaik.jadilah yang terbaik Kyuhyun-oppa “ Seru Seung Ah yakin.
Kyuhyun merangkul dan membuka mulut, walaupun ia tidak yakin dengan apa yang ia katakan “ Aku berjanji dan aku akan menunggumu, Seung Ah-ku! “








Tidak ada komentar: