Destiny(part
19)
Author : Shan Chipita Meiline A.a
Cast :
Lee Seung Ah
Cho Kyuhyun
Hwang Min Ara
Cho Jenny
Lee Chae Kyung
All other cast
Rating : SU
Gender : Romance, Happy, So sad,
happy ending
------------------;;;;;;;;;;;;;;;;;-------------------------
BackSound
: Super
Junior- In My Dream
Kyuhyun POV
“ Kapan kami bisa pulang? “ tanyaku cepat ke Seung Hwan hyung. Ia
menggeleng. Menyebalkan sekali!!!. Beberapa menit lalu, konser baru saja selesai.
Yang lainnya sedang istirahat karena lelah. Aku tidak lelah sedikitpun. Selama
dua hari disini aku bahkan tidak pernah tenang, bagaimana kabar Seung Ah?
Kenapa ia tidak pernah menelponku? Ahh. Membuatku bertambah cemas. “ Hyung,
boleh kupinjam handponemu? “ tanyaku menghampiri mereka yang tengah duduk
bergerombongan di sudut sana. Eunhyuk hyung mengerutkan keningnya “ bukannya
kau telah menghempaskan handponeku kelantai hingga rusak? “ ucapnya sinis. Aku
mengingat dan tanpa berpikir panjang atau berkata sepatah katapun pada monyet
menyebalkan itu, aku mengalihkan pandangan ke Sungmin hyung, memberinya isyarat
dan ia memberiku handponenya “ terima kasih “ ucapku seraya menjauh.
bunyi nada dering NSPnya terdengar. In my Dream? Bukankah ini lagu Super
Junior? Aku tersenyum. Kapan ia memasang NSP itu? Dan.. aku juga tidak tahu kalau ia suka dengan
Super Junior. Kupikir ia benar-benar membenci kami!
Tidak ada jawaban. Perasaan senangku berubah cemas. Apa sampai sekarang
ia belum sadar? Tanpa pikir panjang aku memecet nomor Leeteuk hyung. “ Hyung,
apa Seung Ah sudah sadar? “ tanyaku cepat. Syukurlah, aku bersyukur setelah
mendengar jawabannya. “ Boleh kau berikan telepon ini kedia? “ pintaku.
Seung Ah POV
Leeteuk oppa menatapku yang tengah menantap lurus keluar jendela kamar
rumah sakit yang tepat ada disampingku, pemandangan sore itu benar-benar indah,
anginnya juga tertiup pelan, suasana yang menyenangkan. Aku menggeleng saat
menerima tatapan Leeteuk oppa. Ia berusaha membuatku mau tapi tetap saja. Aku
belum sanggup untuk mendengar suaranya, tidak sanggup untuk mendengar
ocehannya, tidak sanggup mendengar ia berkata ia mencemaskanku dan segera
pulang. Aku belum sanggup. Sungguh.
Leeteuk oppa menutup ponselnya lalu menatapku kembali “ Apakah Kyuhyun
tidak bertanya banyak? “ Leeteuk oppa mengangguk “ sepertinya hanya kecewa. Aku
berkata kalau kau sedang tidur “ ucapnya. Aku mengangguk lega. “ Sebaiknya,
jangan beritahu masalah ini padanya. “ ucapku kembali menatap lurus kearah
jendela itu. Aku tidak tahu bagaimana ekspresi Leeteuk oppa, tapi aku tahu ia
bingung “ Kenapa? Aku yakin kau tidak apa-apa. Itu.. matamu.. pasti baik-baik
saja “ ucapnya ragu. Aku tersenyum simpul “ Arraseo “
Min Ara dan Jenny datang, serta ada Lee Chae Kyung dan Soo Hee unnie
dibelakangnya. Aku tersenyum pada mereka. “ Sedang apa? “ Tanya Min Ara balas
tersenyum. “ Tidak sedang apa-apa. Hanya mengobrol sebentar dengan Leeteuk oppa
“ ucapku berusaha terdengar senang. “ Apa yang kau bawa Soo Hee unnie? “
tanyaku mengalihkan pandangan. Ia tersenyum dan menyodorkan bekal. “ Wah, apa
ini? “ tanyaku riang. Ini baru pertama kalinya hubungan kami cukup baik. “ Aku
tahu masakan rumah sakit tidak enak, jadi kusiapkan bekal untukmu. Semoga kau
suka “ ucapnya. Aku merasa berterima kasih dan mulai membukanya. “ Aku tahu kau
suka Jajangmyeon seperti Kyuhyun oppa, jadi aku memberi usul pada eonnie untuk
membuatkan itu saja untukmu “ sahut Chae Kyung kemudian. Aku mengangkat wajah
dari tatapanku kepada makanan dibawahku lalu tersenyum “ terima kasih Chae Kyung-sshi
“ ucapku sopan. Ia balas tersenyum.
Kyuhyun POV
“ ini hadiah untukmu “ seruku senang. Tiga hari tidak bertemu membuatku
sesak dan sulit untuk bernapas. “ apa ini? “ Tanyanya bingung. “ aku tahu
handponemu rusak, jadi aku belikan ini. “ seruku menjelaskan. Ia tersenyum
padaku. Senyum favoritku.
“ Oyah, aku juga punya. “ ucapku mengangkat handpone yang sama. Hanya
saja warnanya berbeda. Tiba-tiba Sungmin hyung masuk “ Aigo~ aku akan mencurinya
nanti “ serunya melipat wajah. Aku tertawa melihat tingkah hyungku yang lucu
itu. “ kalau mau ambil saja “ seru Seung Ah. Aku cepat-cepat mencengah “
Andwae! Ini hadiah untukmu babo! Jangan diberikan kepada orang lain “ ucapku
marah. Seung Ah terkekeh pelan “ tidak mungkin aku berikan pemberian pertamamu
ini untukku. Ini akan kujaga baik-baik. Oyah, Gomaweyeo Kyuhyun-sshi “ ucapnya
manis. Aku balas tersenyum. Kapan ia akan membiasakan diri untuk memanggilku
Oppa? Ck, sudahlah. Daripada ia memanggilku dengan nama Kyuhyunnie. Huah! Aku
benci nama itu, tapi aku senang kalau Seung Ah yang menyebutkannya. ahah
“ warnanya bagus. “ Sungmin hyung memanyunkan bibirnya. Aku hanya
tertawa sedangkan Seung Ah mengotak atik handpone itu “ Apa-apaan ini? “
ucapnya bingung. Aku tersenyum jail. “ Suamiku Kyuhyun yang tampan dan
baikhati? “ ejanya. Aku tertawa geli. “ Kyuhyunnie, untuk nama kontak, ini
terlalu panjang dan menyusahkan “ ucapnya. “ Jangan dihapus. Biarkan saja.
Kalau kau berani menggantinya, kubunuh kau “ seruku menakuti. Ia memincingkan
matanya “ aku yang akan membunuhmu lebih dulu “
***
Hari ini Seung Ah sudah boleh pulang. Rasanya senang sekali bisa
melihatnya dirumah lagi. tapi.. aku rasa ada yang berbeda dengan Seung Ah. Ah,
kurasa hanya pikiranku saja.
“ hyung bisa antarkan ini kekamarku? “ seruku meminta tolong, Sungmin
hyung mengangguk lalu berjalan pergi dari hadapan kami. “ Mulai sekarang kita
akan tinggal berdua diatas. “ ucapku pada Seung Ah. “ lalu? Jenny bagaimana? “
aku mendengus “ ia akan kembali ke villa. Appa dan ammanya akan tinggal di
Korea. “ jelasku. Seung Ah hanya mengangguk lalu berjalan disampingku untuk ke
lantai atas. “ kapan mereka datang? “ tanyanya. “ Oh,, itu. Mereka akan datang
besok. Akan ada perayaan divilla. Jadi kita semua harus datang, aku sudah
mengundang semuanya. “ jelasku. Ia juga hanya mengangguk. Sepertinya Seung Ah
lelah karena ia tidak banyak bicara.
“ Kau kenapa? Apa baik-baik saja? “ tanyaku cemas, Seung Ah
memerhatikanku cepat lalu mencubit pipiku “ jangan cemaskan aku tuan Cho. Aku
baik-baik saja tenanglah “ serunya. Aku hanya diam mematung sejenak lalu
tersenyum “ Ah,, Arra.Arra. kalau begitu ayo masuk. Kau pasti lelah.. “ seruku
merangkulnya. Ia tersenyum lalu aku memerhatikan senyumnya untukku. Benar-benar
membuat hidup tentram.
Seung Ah POV
“ YAK! LEE SEUNG AH, ayooolaah. Coba jujur pada kami. Apa hubunganmu
dengan member Super Junior? Kenapa mereka menjenggukmu saat itu? “ tanya mereka
histeris. Aku hanya bisa memelas. Astaga! Kenapa aku melupakan sesuatu. Bisa
gawat. “ Ah itu? Aku dan Donghae oppa bersahabat sejak kecil dan kebetulan saat
itu mereka sedang memeriksa.. kesehatan! Yah, kesehatan dirumah sakit dan
melihatku. “ ucapku cepat. Huh,
“ lalu? Bagaimana dengan SHINee? Aku lihat ada Minho, Jonghyun dan Taemin
oppa disana “ seru mereka. Aku kembali membuka otakku. “ aku pernah bertemu
beberapa kali dengan Minho dan Taemin di.. Ah ya! Di Swalayan. Min Ara suka
sekali Strowberry milk jadi biasanya kami bertemu. Setelah itu kami cukup dekat
dan mereka hanya sekedar ingin menjenguk teman saja. Yah, begitulah “ ucapku.
Darimana aku mendapat pemikiran itu? ANEH sekali! setidaknya aku tahu orang
yang sedang sakit itu biasanya punya otak yang rada-rada aneh. Tapi aku? Ohh..
aku rasa aku sudah cukup pintar berbohong sekarang. IQku sudah tinggi rupanya.
Hahaha,
Tiba-tiba Jenny datang “ Yak, Seung Ah-Cho ayo ikut aku “ ucapnya
mengangetkan kami. Jaebin dan yang lainnya aku tinggalkan dalam keadaan
bingung. Mungkin bingung dengan elakanku yang tidak masuk akanl tadi atau
perkataan mendadak Jenny tadi. “ Jangan memanggilku dengan marga Cho. Mereka
bisa curiga nantinya “ seruku mengingatkan. Jenny sepertinya tidak menanggapi
perkataanku. Aku bingung, kenapa ada
mahasiswi Konkuk kemari? Jenny kenapa bisa kemari?
Kami tiba di kelas Seni. Aku bingung, “ mau apa kemari? “ ia berbalik
dan memandangku “ kau ikut perlombaan sekolahmu. “ ucapnya. Aku membelalak
kanget “ Jangan bercanda! Aku tidak pernah ditugaskan di kelas seni! “ seruku.
Ia mendengus lalu mendorongku untuk masuk sementara ia keluar dan menutup
pintu. Ruangan itu sunyi seketika, pandangan teralih kearahku, semuanya. Semua
orang disana.
Aku menutup mataku, tidak bisa melihat apa yang kuhadapi. Aku benci
suasana di ruangan seni. Aku benci suasana sunyi dan gelap disini.
“ kemarilah Seung Ah-lee “ seru seongsenimku dari kejauhan.pentasnya
sudah dirancang, pemain alat musiknya juga sudah lengkap, penyanyi-penyanyi
dari gereja sudah mulai berdiri ditempat masing-masing. Aku memberanikan diri
untuk melangkahkan kakiku. Ruangan itu gelap sekali, “ cukup beberapa langkah
saja dan aku akan sampai ketempat dimana cahaya ada “ ucapku menyakinkan diri
sendiri. Jangan khawatir,
Kyuhyun POV
“ Jenny, kenapa Seung Ah? “ tanyaku cemas. Jenny menggeleng-geleng.
Seung Ah baru saja masuk rumah sakit beberapa hari lalu, sekarang? Ia masuk
kembali! Astaga!
“ Dokter, apakah dia baik-baik saja? “ Dokter memerhatikanku, seakan ada
yang ingin ia beritahu, aku mengerutkan kening “ dia baik-baik saja bukan? “
seruku menyakinkan,
***
Air mataku tidak berhenti jatuh. Apa ini? Seung Ah… kenapa nasibnya
begitu buruk? Apa aku tidak akan pernah bisa dipandang jelas olehnya lagi?
apakah aku tidak akan pernah masuk dalam penglihatannya lagi?
“ kau sudah sadar? “ tanyaku berusaha mempertegas nada bicaraku. ia
mendeham pelan sambil tersenyum. “ maafkan aku, aku selalu saja membuatmu repot
“ ucapnya. Aku menghampirinya dan berdiri disudut tempat tidur “ kau sudah
makan? “ tanyaku. Ia menggeleng, “ aku akan belikan kau makanan. Tunggu disini,
“ seruku kemudian memerhatikannya dalam. Seperti tidak terjadi sesuatu. Raut
wajahnya begitu santai. Aku.. sampai bingung apakah dokter hanya
mempermainkanku?
***
Aku bertemu pandang dengan Donghae hyung. “ bagaimana Seung Ah? “
tanyanya cemas. Aku menunduk dan berjalan kembali tanpa menjawab pertanyaan.
Bisa kudengar langkah kakinya yang cepat masuk keruangan Seung Ah. Air mataku
kembali tejatuh. Setidaknya aku tahu aku cengeng, tapi.. sungguh rasanya ingin
melihat ini sampai disini dan ketika aku bangun, aku bisa mendapati Seung Ah
baik-baik saja tanpa satupun masalah yang menyangkut dirinya. Kuharap ini
mimpi.
Seung Ah POV
Kyuhyun keluar membelikanku makanan, aku mendapati Donghae oppa masuk
keruanganku. Senyumku mengembang “ merindukanmu oppa, “ ucapku cepat. Ia
menghampiriku dan memerhatikanku dalam, sama seperti Kyuhyun tadi. Aku
membulatkan mata lalu tersenyum “ Aku baik-baik saja.. Sungguh “ ucapku kemudian
dengan nada menyakinkan.
Hari ini, Donghae oppa tidak begitu jelas dipenglihatanku. Aku sampai
kesusahan untuk melihatnya. Aku.. tidak tahu ada apa dengan penglihatanku.
Kuharap ini hanya sebentar. Mungkin dampak dari gelap yang tadi kulihat di
ruangan seni.
“ kau kenapa? “ Tanya Donghae oppa, aku tersadar dan memamerkan senyumku
“ Gwenchana oppa. Tidak usah khawatir “ ia tersenyum dan mengeluarkan sesuatu
dikantungnya. “ aku menemukan kalung ini “ ucapnya. Aku membulatkan mataku “
Ah, kalung ini? “ seruku mengingat-ingat. Kalung 12 tahun lalu. Saat aku
berumur 5 tahun dan saat itu Donghae oppa sudah masuk sekolah. “ ini bukan yang
asli, tapi mirip bukan? “ aku mengangguk keras. “ kupikir sudah tidak ada lagi
kalung seperti itu “ ucapku lalu meraihnya “ ini untukku?”
Kyuhyun kembali, matanya tertuju pada kalung yang kupengang “ ini hadiah
valentine dari Donghae oppa. Kalung yang sama persis dengan kalung masa kecil
kami “ ucapku, Kyuhyun mengangguk lalu menatap Donghae oppa “ valentine sudah
lama berlalu.. “ kyuhyun melanjutkan “ dan ternyata kau menghabiskan waktu
begitu lama hanya untuk mencarikan hadiah untuk istri orang? “ serunya sinis
tapi terdengar hanya candaan. Aku memandang Donghae oppa , bingung.“ hehe, saat
itu aku sedang berkunjung di Qian Tan, dan disana ada banyak sekali cindera
mata yang bagus dan aku teringat olehmu. Saat melihat kalung yang sama persis
dengan kalung yang dulu, aku membelinya dan mencari satu kalung lagi yang
mirip. Tapi ternyata tidak ada. Jadi, waktuku habis Karena mencari kalung yang
satu lagi. “ jelasnya.
“ kalung yang satu? Untuk siapa? “ tanyaku bingung. Donghae oppa berdeham
“ karena tidak berhasil menemukannya, maka dari itu, nanti setelah
mendapatkannya baru kuberikan kepada orang itu “ ucapnya. “ Ah.. apakah kau
sedang dekat dengan seorang perempuan? “ tanyaku mengejek. Ia tertawa pelan “
haha, tingkahnya memang seperti seorang gadis, dia cengeng dan gampang sekali
emosi. Tapi.. ia cukup baik. “ jelasnya. Otakku yang kandas seketika ini
teralih pada pemikiran yang bodoh “ Apakah oppa menyukai seorang laki-laki?
HAH! Apakah oppa sudah beralih profesi menjadi seorang guy? “ tanyaku cepat.
Donghae oppa kembali tertawa. “ hahaha, kau itu lucu sekali “ ia menggeser
pelan rambutku. “ Anni. Kalung ini untuk seseorang yang special.. tapi tidak
se-spesial dirimu “ aku menatapnya cepat dan berbicara dengan nada sedikit
pelan “ sebaiknya kau pergi sekarang karena orang yang ada disampingku ini akan
segera mengamuk dan menelanmu habis-habisan “ seruku. Yang kumaksud adalah
Kyuhyun. Donghae oppa mengangguk lalu memerhatikan Kyuhyun “ Aku pergi dulu “
Sebenarnya aku penasaran, tapi aku
tidak sanggup lagi bicara banyak. Mataku semakin perih. Aku tidak bisa melihat
jelas wajah Donghae oppa. Maka dari itu
sebaiknya memang ia keluar sekarang.
“ makan ini “ seru Kyuhyun, pandanganku teralih dan aku menyuapkan diri
makanan yang telah Kyuhyun beri tadi. “ enak “ komentarku.
Min Ara POV
“ Oppa “ kagetku. Ia juga terlihat kaget, lebih kaget dariku. “ sedang
apa kemari? “ tanyanya, aku tersenyum lalu mengangkat bawaan yang kubawa “
membantu Jenny membeli makanan untuk pesta malam nanti. kau akan hadir juga
bukan? “ tanyaku. Si Won oppa mengangguk “ tentu saja.. hmm lalu? Mana Jenny? “
aku melirik kesana kemari “ sepertinya sedang bersama Chae Kyung dan Soo Hee
unnie. “ jawabku. “ Lalu? Oppa sedang apa kemari? “ tanyaku balik. “ membantu
wookie untuk membeli makanan untuk pesta malam nanti “ serunya. Kami saling
memandang dan terkekeh “ nasib yang sama “
Kami berjalan bersama, sepertinya ia juga sendirian dan memang sedang
mencari sesuatu yang dipesan Wookie oppa. “ Bagaimana Seung Ah? Apakah dia
sudah keluar rumah sakit? “ tanyanya tiba-tiba. Aku mengangguk “ tiga hari lalu
“ jawabku. Ia mengangguk-angguk “ kenapa acaranya baru diadakan sekarang?
Bukannya Ahjussi dan Ahjumma sudah lama datang? “ tanyanya lagi. Aku mengangkat
bahu “ Molla. Mungkin menunggu sampai Seung Ah sembuh total dulu “ jawabku
lagi.
Setelah pulang dari Supermarket, aku bergegas ke villa Jenny. Ditamannya
sudah ada ada meja-meja yang tertata rapi. Disana juga ada Leeteuk dan Heechul
oppa. Sepertinya mereka bertugas menata ditaman. “ Oppa, bisa tolong bantu aku
angkat ini? “ teriakku. Mereka berdua menghampiriku dan mengangkat banyak
belanjaan yang kuturunkan dari mobil Si Won oppa.
“ oppa, kau mau masuk dulu? “ tawarku. “ Ryewook oppa juga akan masuk,
jadi sebaiknya kau ikut “ ucapku. Ia menggeleng “ Tidak perlu. Aku akan kemari
malam nanti. pekerjaan pasti sangat banyak. Aku lelah “ kekehnya lalu
melambaikan tangan. Aku terkekeh pelan lalu membalasnya dan berbalik berjalan
bersama Ryewook oppa, Jenny, Chae Kyung dan Soo Hee eonnie.
Author POV
Malam ini, semuanya merayakan pesta besar ditaman villa Jenny. Semuanya
Nampak hadir. “ kau baik-baik saja? “ Tanya Kyuhyun cemas. Seung Ah tersenyum
lalu memandang suaminya itu “ kau terlalu baik padaku. Aku tersanjung! “
serunya bercanda lalu berjalan cepat melambung Kyuhyun yang terdiam ditempat.
Saat hendak mengikuti Seung Ah yang berlari-lari kecil, ia mendapati paman dan
bibinya yang sedang mengobrol disudut sana. “ Ah, Ahjussi ,Ahjumma “ sapanya.
Kyuhyun mengangguk-angguk mendengar Orang tua Jenny. “ Apakah ini hanya
sementara? “ tanyanya pelan. Kebetulan, paman dan bibinya itu adalah seorang
dokter. Tepatnya dokter handal. Mereka sudah lama berkulat dibidang itu. Di
paris pula, maka dari itu setidaknya Kyuhyun bisa bertanya sedikit masalah itu.
“ tidak juga, tapi kuharap tidak separah dugaanku “ ucap pamannya. “
bisa bawa dia bersamaku? Hmm, maksudku, akan kuperiksa dulu matanya “ ucapnya.
Kyuhyun menunduk sedih, sedikit berpikir
akan bagaimana caranya berbicara pada Seung Ah. Mungkin saja, Seung Ah belum
tahu kalau dirinya sudah tahu masalah dirinya. Mungkin juga Seung Ah tahu tapi
tidak ingin ia mengungkitnya. Ia benar-benar tidak mengerti akan satu masalah
ini. “ akan kucoba “ jawabnya cepat.
Back to Party,
“ Minho-sshi “ panggil Krystal berlari menghampiri namja yang tengah
berbincang-bincang dengan Changmin. Minho segera membalik dan membulatkan
matanya yang besar kearah yeoja yang sedang berlari kecil kearahnya. “ Waeyeo?
“ Krystal terengah engah sambil memandangi namja tampan itu. “ mari foto
bersama, “ ucapnya tersenyum lalu mengalihkan pandangan kearah Changmin “ Oppa
juga boleh ikut “
“ Hana Dul Set! “ hitung Si Won. Semuanya tersenyum kearah kamera. Si
Won memang senang sekali memotret. “ Oppa, kau juga ikut. Taruh saja kamera itu
disana. Pakaikan durasi “ teriak Jenny. Si Won mengangguk lalu mengatur kamera
dan berjalan cepat kearah kerumunan beberapa orang yang banyak. Tepatnya, Si
Won berdiri disamping Min Ara, sedikit merangkul dengan jarak yang begitu
dekat. Dagdigdug. Entah! Rasanya jantung Min Ara ingin sekali keluar ditempat.
Pipinya juga memanas hebat. Bagaimana bisa ada perasaan seperti ini? batinnya.
Pesta perayaan kembalinya orang tua Jenny dikorea sangat ramai. “
Krystal, apa mau ini? “ Minho menyodorkan kue tart yang ada diatas meja.
Krystal meraihnya dengan senyum yang mengembang. “ Oppa juga makan sedikit “
ucapnya menyodorkan kembali.
Jenny POV
SIAL! Kenapa aku begini?! Tidak pernah sekalipun perasaan seperti ini
muncul. Untuk apa merasa risih dengan kedekatan Krystal eonnie dengan Minho
yang selalu kelaparan itu?! Ck, membuat muak saja. Aaaaaaah! Aku rasa ada yang
salah dengan otakku. Tidak! ini tidak mungkin.
Lamunanku bubar ketika Onew oppa menghampiri dan menepuk pundakku. “
sedang melamun kah? “ tanyanya tersenyum, matanya yang sipit tidak terlihat
lagi. aku ikut tersenyum lalu menggeleng. “ Thanks sudah mau datang “ ucapku.
Ia mengangguk-angguk lalu menyodorkan satu gelas minuman kearahku. “ mau minum
bersama? “ tawarnya. Aku meliriknya. Setidaknya untuk malam ini gayanya lumayan
juga. Biasanya, Jinki yang kulihat adalah namja yang konyol. Selalu saja
mementingkan ayam dan tidak pernah mau bersikap seperti namja. Ia benar-benar
konyol. Malam ini, ia tampak begitu mempesona dengan kemeja biru kotak yang
menghiasi tubuhnya. Aku rasa begitu.
Ia berdeham memerhatikanku. Sepertinya aku terlalu lama menghayal, lalu
aku tersenyum padanya dan berjalan lebih dulu. Mungkin ia sudah bingung melihat
wajahku yang begitu aneh tadi! Argh! Kenapa aku harus melamun didepannya? Pasti
wajahku terlihat begitu aneh dan lucu. babO!
Seung Ah POV
Aku terpana mendengar apa saja yang baru kudengar “ Hah? Apakah itu
benar? “ tanyaku menyakinkan. Ia mengangguk malu, hahah rasanya tidak dapat
dipercaya. “ Aku yakin, perasaannya juga tidak berubah. Sudahlah, akan kubujuk
dia. Oke? “ ia segera menatapku tajam dengan matanya yang bulat “ Andwae! Kau
tidak boleh mengatakan itu padanya. Kumohon, sangat malu jika ia tahu yang
sebenarnya. Lagipulaa.. kami tidak akan bersama lagi. itu sudah pasti. Aku
yakin itu “ aku kembali memikirkan masalah paman menyebalkan itu. Hum.. benar
juga! Aku yakin, akan ada masalah lagi jika benar mereka kembali bersama
“ kalian tidak perlu memberitahunya lebih awal. Biarkan lambat laun ia
mengetahuinya sendiri. Arra? “ nasihatku. Ia mengangguk pelan lalu kembali
berpikir. Tiba-tiba ponselku bordering, aku mengisyaratkan untuk mengangatnya
dulu. “ Jae Bin? “ batinku.
“ Yeobseoyeo?.. Ah, Anniya! Aku sudah baik-baik saja… hmmm, sedikit
mengenai masa lalu. Tidak usah khawatir.. ah, ye! Aku akan masuk besok jadi
tidak usah khawatir… sudahlah, tidak ingin merepotkanmu lagi, aku baik-baik
saja dan tidak perlu ditengok untuk kedua kalinya. Sungguh! “ ucapku seraya
mematikan ponsel lalu menatap Min Ara yang memerhartikanku “ Dari Jae Bin,
teman kelompok mitologiku “ ia mengangguk lalu aku berdiri dari duduk dan
memperbaiki posisi. Tadi Kyuhyun menyuruhku untuk kevilla jenny. Entah,
sepertinya ada hal penting “ Aku pergi “ pamitku
***
Aku melihat Jenny dan Minho. “ Eh? “ bingungku. Mereka sepertinya tidak
tahu kehadiranku. Mencurigakan sekali. dua orang ini sepertinya sudah sering
sekali jalan bersama. Ahh! Membuatku penasaran.
Mereka tampak tenang. Tidak ada obrolan. Sedang apa sebenarnya?
Tiba-tiba tubuhku seperti terdorong oleh sesuatu “ yak! Sudah datangkah? “ aku
berbalik dan mendapati Kyuhyun yang menatapku. Kunaikkan jari telunjukku
kebibir “ jangan berisik. Aku ingin tahu ada hubungan apa mereka “ tunjukku
kearah Jenny dan Minho tadi berada. Eh? Kemana mereka? Kenapa tidak ada?
“ Mengupingkah Seung Ah-sshi? “ aku tersontak kaget ketika ada 4 pasang
mata memerhatikanku erat-erat. “ Ah! Ketahuan rupanya. “ pekikku lalu tertawa. Kyuhyun
geleng-geleng lalu menyuruhku untuk ikut bersamanya. Sebenarnya melarikan diri
dari Jenny dan Min Ho yang mengerutkan kening siap untuk bertanya-tanya. Aku
sempat mendengar sedikit apa yang sempat mereka bicarakan. Masalah Krystal?
Bukankah itu Krystal Fx?
Kami tiba di ruangan appa Jenny. Hmm,, aku sempat bingung. Sebenarnya
ada masalah apa? “ Kyuhyunnie, untuk apa kemari? “ tanyaku berbisik. Kyuhyun
tidak menjawab, tetap berjalan dan mulai menyapa pamannya. Aku sempat sedikit
curiga.. pamannya itu adalah dokter. Jangan…jangan…
Kyuhyun POV
“ Seung Ah.. tunggu akuu! Kumohon, tunggu aku “ teriakku sambil berusaha
menggapainya yang sudah lebih dulu jalan. Ia marah besar! Apa aku memang
keterlaluan? Apa aku tidak mengerti perjuangannya untuk menyembunyikan semuanya
dariku? Apa aku yang salah?
“ Seung Ah.. kumohon, berhenti disitu “
teriakku lagi. ia tidak menghirauku. Tetap saja berjalan kasar, sepertinya
marah walaupun aku tidak bisa melihat wajahnya yang terhalang oleh bahu. Karena
tidak bisa menggapainya, aku segera berlari dan mengemudikan mobilku. “ Seung
Ah.. aku tidak bermaksud begitu. Aku bukannya ingin membuatmu merasaa.. “ ia
berbalik dan menatapku dengan sinis. Mobil yang kujalankan dengan lambat itu
terhenti. Langkahnya juga terhenti “ apa kau tidak tahu bagaimana perasaanku?
Apa kau hanya mementingkan perasaanmu? “ aku menaikkan alisku saat mendengarnya
berbicara begitu. Aku membuka pintu mobil dan berdiri dihadapannya
“ apa aku salah? Apa perbuatanku salah? “ tanyaku, ia terdiam. “ apa aku
salah kalau ingin menyembuhkan istriku sendiri? Apa aku tidak berhak tahu? Apa
kau pikir aku tidak merasa ini terlalu berat untukku? “ ia masih terdiam. Aku
menjulurkan tanganku dan menggengam tangannya “ ini terlalu berat, sungguh.
Aku.. entah bagaimana rasanya. “ ucapku sungguh-sungguh lalu menempelkan
tangannya didadaku “ disini sakit sekali. benar-benar sakit. Aku.. tidak
menyangka kau bernasib buruk seperti itu “ ia kemudian membuka mulut “ kau
berbuat begini karena merasa kasihan padaku? Begitu? “ tanyanya lalu melepas
tangan dan berjalan pergi.
Apa sebenarnya yang ada diotak gadis itu? Apa ia tidak begitu mengerti
aku? Astaga! Sudah aku pastikan ini terjadi. “ Yak, Seung Ah-ya! “ teriakku. Ia
tidak berbalik, aku hanya bisa menatap punggungnya yang semakin menjauh. Kurasa
sebaiknya aku tidak mengejarnya. Mungkin ia butuh waktu untuk sendiri
Seung Ah POV
Pertengkaran. Aku tidak tahu kenapa aku begitu
egois. Keegoisanku benar-benar bodoh! Apakah aku terlalu mencintai Kyuhyun
sampai-sampai tidak berani melihatnya terluka seperti tadi? Tapi.. aku yang
membuatnya terluka. Aku! Bukan orang lain!
***
“ Min Ara-sshi. Apakah aku boleh kerumahmu yang
ada di gwangju? “ tanyaku saat bertemu
pandang dikantin kampus. Min Ara menaikkan satu alisnya “ Untuk apa kesana?
apakah kau ingin berziarah kemakam eomma dan appamu? “ aku berpikir sejenak.
Yah, itu salah satu alasannya, tapi.. masih ada alasan lainnya.
Aku menganggukan kepala. “ Ohh, baiklah! Akan
kutelepon harmoni dulu. “ katanya cepat lalu meraih ponsel disakunya.
“ Kapan
kau mau kesana? “ tanyanya
Kyuhyun POV
“ Jino-sshi, apa kau tahu dimana Seung Ah? “ Tanyaku di telpon. “ Ohh..
aku sudah mengganti ponselku… lalu? Dimana dia?... ohh. Apa kau tidak pernah
bertemu dia lagi?... begitu yahh.. dia memang sudah mengganti ponselnya juga.. kalau
begitu terima kasih. “ ucapku menutup telepon.
ANEH sekali. kenapa Seung Ah tidak ada di apertement, kampus dan dorm
Super Junior? Kemana dia?. Argh! Aku benci saat ada tugas ke luar negeri lagi.
konser..konser..konser dan konser! Aku muak. Aku lelah dan aku tidak sanggup
lagii !!!!!!
Seung Ah POV
Kyuhyun belum pulang dari China. Hmm.. sepertinya dia memang belum tahu
kalau aku ada disini. Aku.. melakukan ini semua hanya untuk melihatnya lebih
bahagia lagi. ketakutanku benar-benar membuatku tidak bisa melakukan apa-apa.
Aku takut kalau mataku tidak bisa melihatnya lagi. aku takut sekali.
“ beritahu aku kalau memang Kyuhyun sudah datang, Ara?.. hmmm aku
baik-baik saja. Setidaknya disini aku bisa merasakan kehadiaran appa dan
eommaku. Harmoni juga benar-benar menjagaku. Dia baik sekali!… oh, aku tidak
akan pulang dalam waktu cepat. Mungkin kau bisa bantu aku untuk memberitahu
dosen-dosen lain kalau aku sudah tidak disana… Nde, Gomaweyeo Hwang Min
Ara-sshi “ aku menutup ponselku dan menghela napas panjang. Setidaknya
kerinduanku pada Kyuhyun benar-benar membuatku tidak bisa bernapas lega.
“ Seung Ah.. “ aku berbalik. Sepertinya nenek memanggil. Aku berteriak
menandakan kalau aku memang mendengarnya. Aku bangkit dari duduk dan pergi
keruang depan. Sepertinya nenek ada diruang depan
“ Ahjumma? “ kagetku. Ia bangkit dari duduknya dan memandangku “ kenapa
kau bisa kemari? “ tanyaku. Ahjumma ini sebenarnya aku tidak terlalu
menyukainya. Hanya saja aku berpikir dia tetaplah bibiku satu-satunya. Keluarga
yang kupunya.
Kyuhyun POV
Min Ara memberitahukanku sesuatu yang benar-benar membuatku tercekang
ditempat. Aku tidak percaya kalau tindakan Seung Ah bisa senekat ini. “ kau
bercanda! “ desisku. Min Ara mengangkat bahunya lalu menatapku dengan iba “
jangan beritahu dia kalau aku memberitahumu mengenai ini. aku pergi dulu.. “
pamitnya bangkit. Aku masih tercekang ditempat.
“ aku akan pergi sekarang. Tolong beritahu Seung Hwan hyung! “ pintaku cepat lalu naik kemobilku. Aku
berniat untuk menjemputnya, ia tidak bisa pergi karena aku tidak akan pernah
bisa hidup tanpanya. Aku benar-benar tidak bisa dan aku tidak berbohong. Ini
sungguh!
Gwangju—
“ Harmoni “ panggilku. Min Ara memberitahuku kalau tempat Seung Ah pergi
adalah rumah neneknya. Meskipun sedari dari aku sudah tahu kalau ini rumah
neneknya tapi aku tidak pernah berfikir kalau Seung Ah akan kemari.
“ Apa Seung Ah ada bersamamu? Kudengar.. dia pergi kemari “ ucapku
cepat. Seminggu tidak ada di Seoul dan pergi ke china membuatku tidak dapat
tahu apa kesibukan Seung Ah. Kupikir memang ia marah meski aku tidak tahu pasti
apakah aku bersalah atau tidak.
“ APA? “ pekikku. Pemberitahuan apa lagi ini?
Min Ara POV
“ APA? “ kaget Seung Ah. Aku menutup telingaku. “ jangan berteriak.
Teriakanmu membuat telingaku tuli. “ desisku. Seung Ah sepertinya tidak
menanggapi apa yang kukatakan. “ Kudengar memang begitu. Tadi Donghae oppa yang
menghubungiku bertanya akan kepergian tiba-tiba Kyuhyun oppa dan aku berpikir
sepertinya ia kesana. ketempat harmoni “ jelasku. Seung Ah masih tidak
berkomentar, terdiam. Sepertinya benar-benar kaget.
“ lalu? Kenapa kau memanggilku kemari? Jujur saya aku benar-benar kaget
akan kedatanganmu kembali ke Seoul. Kupikir kau akan disana selamanya “ kekehku
sedikit. Seung Ah memandangku lalu membuka mulutnya “ Aku pergi.. “ ucapnya.
Belum sempat aku bertanya ataupun mengatakan satu dua patah kata ia sudah pergi
meghilang dari mulut pintu kafe itu. “ huft! “
Seung Ah benar-benar kelewatan. Ia yang menyuruhku untuk datang kemari
jauh-jauh malah ia lebih dulu meninggalkanku. Terminal bis juga masih sangat
jauh. Argghh! “ Taxi.. “ teriakku.
SIAL! Satupun taxi tidak ada yang berhenti untuk menumpangku. Huuuuu!
Sial sekali. sial sekali. sial sekali.
“ EH? “ kagetku. Seseorang didepanku berdiri tegak sambil menatapku
tajam. MATI AKU!
Author POV
“ Ahjumma, aku akan kembali. Ada yang penting “ pamit Seung Ah cepat. Ia
segera mengemudikan mobil ahjummanya itu melintasi jalanan Seoul menuju
Gwangju. “ Aku harap Kyuhyun masih disana “ serunya.
*Kyuhyun Place
“ kalau begitu aku pamit. Terima kasih atas ketersediaanmu menampung
Seung Ah kemari “ ucapku lesu. aku tidak bisa bertemu dengan Seung Ah, itu
membuat ia tidak bisa bernapas. “ Harmoni.. “ panggilku setelah nenek Min Ara
itu hendak masuk kedalam “ Apa Seung Ah baik-baik saja? “ tanyaku. Ia
memerhatikanku dalam “ Ia tidak baik-baik saja. Setidaknya tidurnya tidak
nyenyak? “ jawabnya cepat. Aku mengerutkan keningku “ Nde? “
Harmoni menyuruhku untuk duduk kembali “ setiap malam ia harus tidur
dengan perasaan tidak enak. Ketika tertidur aku selalu mendengar ia menyebutkan
namamu. Dan saat pagi hari, ia benar-benar merasa bosan dan hanya bisa melamun.
Kusuruh ia menonton tivipun tidak mau. Nonton bersamaku juga tidak pernah.
Kurasa.. ia tidak suka menonton jadi setiap pagi ia hanya duduk melamun
dikamarnya sambil beberapa kali menyanyi atau menghiburku yang juga kesepian.
Aku hanya tinggal bersama bibi Min Arad an juga suaminya. Jadi, kami hanya
bertiga dan mereka juga akan pulang malam hari. Sore hari, Seung Ah akan pergi
kemakam orang tuanya. Setiap sore, bahkan ia tidak pernah melewatkan satu
haripun. Seung Ah juga selalu berkata bahwa ia mencintaimu. Sampai benar-benar
merindukanmu. Kupikir ada yang tidak beres. “
Aku mengangguk-angguk mendengar penjelasan harmoni. Ia kembali membuka
mulut ketika beberapa menit jeda “ aku menelpon Min Ara dan ia berkata kalau ada yang tidak beres
dengan mata Seung Ah. Perasaanku tidak enak. Aku tahu kehidupan gadis malang
itu tidak baik. Setiap malam aku memberinya obat tradisional. Entah ia
meminumnya atau tidak, karena aku tidak katakana bahwa itu adalah obat. Min Ara
melarangku memberitahu masalah ini kepada Seung Ah. Dan.. aku hanya bisa
melihatnya tidur tidak baik. Merasa ingin menangis saat ia kadang menulis sesuatu
dikertas mengenai kau dan juga tentang perasaannya. “ jelasnya. Aku tidak bisa
menahan tangisanku lagi.
Seung Ah melajukan mobilnya dengan cepat lagi, Kyuhyun siap untuk
kembali ke Seoul. Ia sudah cukup mendengar semua yang diketahui harmoni.
“ Babo! “ seru Kyuhyun sumbang. Suaranya terdengar begitu serak.
Seung Ah dan Kyuhyun melintasi jalanan dengan arah yang berbeda. Seung
Ah akan menuju ke Gwangju sedangkan Kyuhyun bersiap untuk kembali ke Seoul.
Mobil mereka bertemu tapi mereka tidak saling mengenal. Perasaan resah dari
keduanya membuat mereka tidak dapat mengontrol emosi dan tidak dapat melihat
satu sama lain.
Seung Ah me-rem mobil yang ia kendarai. Perasaannya mengatakan bahwa ia
bisa merasakan adanya kehadiran Kyuhyun. Tapi.. ia tidak tahu kenapa ia bisa berperasaan
begitu. Sekarang lampu merah, ia berbalik dan mendapati mobil yang berhenti
juga di ujung jalan sana, tidak begitu jauh dari penglihatannya.
Kyuhyun merasa aneh dan tiba-tiba me-rem mobilnya ditepi jalan. Ia juga
berbalik dan mendapati mobil yang berhenti di lampu merah sana. “ Sepertinya
aku hanya berperasaan aneh! “ ucapnya berbalik kembali dan melajukan mobilnya,
Seung Ah membulatkan matanya dan mengetahui kalau itu adalah mobil
Kyuhyun. Ia tidak ada waktu untuk berpikir panjang, ia turun dari mobilnya dan
melihat mobil Kyuhyun sudah pergi. Seung Ah mengejarnya dengan cepat “ Kyuhyun…
Kyuhyun… “ teriaknya.
Kyuhyun merasa ada yang aneh dengan perasaannya. Ia tidak tahu, tapi
perasaannya menuju kepada Seung Ah, pemikirannya tertuju pada Seung Ah. Ia
menghentikan mobilnya dan berbalik. Ia melihat ada yang mengejar mobilnya.
“ Seung Ah… “ teriaknya menghampiri Seung Ah.
Seung Ah senang karena bisa melihat Kyuhyun kembali. Ditengah
gemerlapnya lampu-lampu jalan di Seoul ia bisa merasakan kerinduan pada
suaminya itu. Kyuhyun tidak kalah merasa baik, ia baik karena bisa melihat
Seung Ah lagi. “ Kenapa kau bersikap bodoh begitu? “ Tanya Kyuhyun cepat. Ia
tidak bisa mengekspresikan kerinduannya lagi. “ Aku minta maaf, aku hanya
ingin.. membuatmu lebih tenang tanpaku “
Kyuhyun mendecakkan lidahnya “ bicara apa kau? Kau.. tidak akan pergi..
tidak akan kubiarkan kau pergi.. aku akan menjagamu. Sungguh. “ suara Kyuhyun
terdengar Sumbang lagi.
Seung Ah segera merangkul Kyuhyun “ jangan khawatirkan aku.. aku akan
baik-baik saja “ ucapnya. Kyuhyun tidak tahu sejak kapan ia menangis, air
matanya sudah jatuh deras “ kau tidak boleh pergi.. hhhh. Aku.. tidak bisa
tanpamu.. Seung Ah-cho “
Seung Ah melepas pelukannya dan menatap Kyuhyun “ jangan menangis
sayang.” Kyuhyun tersenyum mendengar itu dan mengelap air matanya “ kau sudah
berjanji tidak ingin melihatku menangis bukan? “ tanya Seung Ah “ aku yan
menangis, bukan kau “ sungut Kyuhyun. “ tapi tangisanmu adalah tangisanku. Maka
dari itu jangan menangis “ seru Seung Ah lagi.
“ aku akan kembali saat kau sudah menjadi lelaki yang lebih baik. “
Kyuhyun menyipitkan matanya “ raih cita-citamu. Aku tahu kau ingin sekali
menjadi seorang penyanyi.. aku akan kembali saat kau sudah lebih baik “
“ kau tidak bisa pergi dariku “ Kyuhyun tidak terima dengan apa
keputusan Seung Ah “ aku akan kembali.. aku tidak akan pergi lama. Tunggu aku “
Kyuhyun tidak bisa menahan perasaannya lagi. ia tidak bisa mengisyaratkannya. “
berjanjilah padaku.. kau akan menjadi yang terbaik. Kau yang terbaik dihatiku,
kau yang terbaik dipenglihatanku dank au tetap yang terbaik.jadilah yang
terbaik Kyuhyun-oppa “ Seru Seung Ah yakin.
Kyuhyun merangkul dan membuka mulut, walaupun ia tidak yakin dengan apa
yang ia katakan “ Aku berjanji dan aku akan menunggumu, Seung Ah-ku! “