Sabtu, Desember 17, 2011

Destiny Part 19 (KyuAh Couple)

Destiny(part 19)









Author : Shan Chipita Meiline A.a
Cast :
Lee Seung Ah
Cho Kyuhyun
Hwang Min Ara
Cho Jenny
Lee Chae Kyung
All other cast
Rating : SU
Gender : Romance, Happy, So sad, happy ending
------------------;;;;;;;;;;;;;;;;;-------------------------
BackSound : Super Junior- In My Dream

Kyuhyun POV
“ Kapan kami bisa pulang? “ tanyaku cepat ke Seung Hwan hyung. Ia menggeleng. Menyebalkan sekali!!!. Beberapa menit lalu, konser baru saja selesai. Yang lainnya sedang istirahat karena lelah. Aku tidak lelah sedikitpun. Selama dua hari disini aku bahkan tidak pernah tenang, bagaimana kabar Seung Ah? Kenapa ia tidak pernah menelponku? Ahh. Membuatku bertambah cemas. “ Hyung, boleh kupinjam handponemu? “ tanyaku menghampiri mereka yang tengah duduk bergerombongan di sudut sana. Eunhyuk hyung mengerutkan keningnya “ bukannya kau telah menghempaskan handponeku kelantai hingga rusak? “ ucapnya sinis. Aku mengingat dan tanpa berpikir panjang atau berkata sepatah katapun pada monyet menyebalkan itu, aku mengalihkan pandangan ke Sungmin hyung, memberinya isyarat dan ia memberiku handponenya “ terima kasih “ ucapku seraya menjauh.
bunyi nada dering NSPnya terdengar. In my Dream? Bukankah ini lagu Super Junior? Aku tersenyum. Kapan ia memasang NSP itu?  Dan.. aku juga tidak tahu kalau ia suka dengan Super Junior. Kupikir ia benar-benar membenci kami!
Tidak ada jawaban. Perasaan senangku berubah cemas. Apa sampai sekarang ia belum sadar? Tanpa pikir panjang aku memecet nomor Leeteuk hyung. “ Hyung, apa Seung Ah sudah sadar? “ tanyaku cepat. Syukurlah, aku bersyukur setelah mendengar jawabannya. “ Boleh kau berikan telepon ini kedia? “ pintaku.
Seung Ah POV
Leeteuk oppa menatapku yang tengah menantap lurus keluar jendela kamar rumah sakit yang tepat ada disampingku, pemandangan sore itu benar-benar indah, anginnya juga tertiup pelan, suasana yang menyenangkan. Aku menggeleng saat menerima tatapan Leeteuk oppa. Ia berusaha membuatku mau tapi tetap saja. Aku belum sanggup untuk mendengar suaranya, tidak sanggup untuk mendengar ocehannya, tidak sanggup mendengar ia berkata ia mencemaskanku dan segera pulang. Aku belum sanggup. Sungguh.
Leeteuk oppa menutup ponselnya lalu menatapku kembali “ Apakah Kyuhyun tidak bertanya banyak? “ Leeteuk oppa mengangguk “ sepertinya hanya kecewa. Aku berkata kalau kau sedang tidur “ ucapnya. Aku mengangguk lega. “ Sebaiknya, jangan beritahu masalah ini padanya. “ ucapku kembali menatap lurus kearah jendela itu. Aku tidak tahu bagaimana ekspresi Leeteuk oppa, tapi aku tahu ia bingung “ Kenapa? Aku yakin kau tidak apa-apa. Itu.. matamu.. pasti baik-baik saja “ ucapnya ragu. Aku tersenyum simpul “ Arraseo “
Min Ara dan Jenny datang, serta ada Lee Chae Kyung dan Soo Hee unnie dibelakangnya. Aku tersenyum pada mereka. “ Sedang apa? “ Tanya Min Ara balas tersenyum. “ Tidak sedang apa-apa. Hanya mengobrol sebentar dengan Leeteuk oppa “ ucapku berusaha terdengar senang. “ Apa yang kau bawa Soo Hee unnie? “ tanyaku mengalihkan pandangan. Ia tersenyum dan menyodorkan bekal. “ Wah, apa ini? “ tanyaku riang. Ini baru pertama kalinya hubungan kami cukup baik. “ Aku tahu masakan rumah sakit tidak enak, jadi kusiapkan bekal untukmu. Semoga kau suka “ ucapnya. Aku merasa berterima kasih dan mulai membukanya. “ Aku tahu kau suka Jajangmyeon seperti Kyuhyun oppa, jadi aku memberi usul pada eonnie untuk membuatkan itu saja untukmu “ sahut Chae Kyung kemudian. Aku mengangkat wajah dari tatapanku kepada makanan dibawahku lalu tersenyum “ terima kasih Chae Kyung-sshi “ ucapku sopan. Ia balas tersenyum.
Kyuhyun POV
“ ini hadiah untukmu “ seruku senang. Tiga hari tidak bertemu membuatku sesak dan sulit untuk bernapas. “ apa ini? “ Tanyanya bingung. “ aku tahu handponemu rusak, jadi aku belikan ini. “ seruku menjelaskan. Ia tersenyum padaku. Senyum favoritku.
“ Oyah, aku juga punya. “ ucapku mengangkat handpone yang sama. Hanya saja warnanya berbeda. Tiba-tiba Sungmin hyung masuk “ Aigo~ aku akan mencurinya nanti “ serunya melipat wajah. Aku tertawa melihat tingkah hyungku yang lucu itu. “ kalau mau ambil saja “ seru Seung Ah. Aku cepat-cepat mencengah “ Andwae! Ini hadiah untukmu babo! Jangan diberikan kepada orang lain “ ucapku marah. Seung Ah terkekeh pelan “ tidak mungkin aku berikan pemberian pertamamu ini untukku. Ini akan kujaga baik-baik. Oyah, Gomaweyeo Kyuhyun-sshi “ ucapnya manis. Aku balas tersenyum. Kapan ia akan membiasakan diri untuk memanggilku Oppa? Ck, sudahlah. Daripada ia memanggilku dengan nama Kyuhyunnie. Huah! Aku benci nama itu, tapi aku senang kalau Seung Ah yang menyebutkannya. ahah
“ warnanya bagus. “ Sungmin hyung memanyunkan bibirnya. Aku hanya tertawa sedangkan Seung Ah mengotak atik handpone itu “ Apa-apaan ini? “ ucapnya bingung. Aku tersenyum jail. “ Suamiku Kyuhyun yang tampan dan baikhati? “ ejanya. Aku tertawa geli. “ Kyuhyunnie, untuk nama kontak, ini terlalu panjang dan menyusahkan “ ucapnya. “ Jangan dihapus. Biarkan saja. Kalau kau berani menggantinya, kubunuh kau “ seruku menakuti. Ia memincingkan matanya “ aku yang akan membunuhmu lebih dulu “
***
Hari ini Seung Ah sudah boleh pulang. Rasanya senang sekali bisa melihatnya dirumah lagi. tapi.. aku rasa ada yang berbeda dengan Seung Ah. Ah, kurasa hanya pikiranku saja.
“ hyung bisa antarkan ini kekamarku? “ seruku meminta tolong, Sungmin hyung mengangguk lalu berjalan pergi dari hadapan kami. “ Mulai sekarang kita akan tinggal berdua diatas. “ ucapku pada Seung Ah. “ lalu? Jenny bagaimana? “ aku mendengus “ ia akan kembali ke villa. Appa dan ammanya akan tinggal di Korea. “ jelasku. Seung Ah hanya mengangguk lalu berjalan disampingku untuk ke lantai atas. “ kapan mereka datang? “ tanyanya. “ Oh,, itu. Mereka akan datang besok. Akan ada perayaan divilla. Jadi kita semua harus datang, aku sudah mengundang semuanya. “ jelasku. Ia juga hanya mengangguk. Sepertinya Seung Ah lelah karena ia tidak banyak bicara.
“ Kau kenapa? Apa baik-baik saja? “ tanyaku cemas, Seung Ah memerhatikanku cepat lalu mencubit pipiku “ jangan cemaskan aku tuan Cho. Aku baik-baik saja tenanglah “ serunya. Aku hanya diam mematung sejenak lalu tersenyum “ Ah,, Arra.Arra. kalau begitu ayo masuk. Kau pasti lelah.. “ seruku merangkulnya. Ia tersenyum lalu aku memerhatikan senyumnya untukku. Benar-benar membuat hidup tentram.
Seung Ah POV
“ YAK! LEE SEUNG AH, ayooolaah. Coba jujur pada kami. Apa hubunganmu dengan member Super Junior? Kenapa mereka menjenggukmu saat itu? “ tanya mereka histeris. Aku hanya bisa memelas. Astaga! Kenapa aku melupakan sesuatu. Bisa gawat. “ Ah itu? Aku dan Donghae oppa bersahabat sejak kecil dan kebetulan saat itu mereka sedang memeriksa.. kesehatan! Yah, kesehatan dirumah sakit dan melihatku. “ ucapku cepat. Huh,
“ lalu? Bagaimana dengan SHINee? Aku lihat ada Minho, Jonghyun dan Taemin oppa disana “ seru mereka. Aku kembali membuka otakku. “ aku pernah bertemu beberapa kali dengan Minho dan Taemin di.. Ah ya! Di Swalayan. Min Ara suka sekali Strowberry milk jadi biasanya kami bertemu. Setelah itu kami cukup dekat dan mereka hanya sekedar ingin menjenguk teman saja. Yah, begitulah “ ucapku. Darimana aku mendapat pemikiran itu? ANEH sekali! setidaknya aku tahu orang yang sedang sakit itu biasanya punya otak yang rada-rada aneh. Tapi aku? Ohh.. aku rasa aku sudah cukup pintar berbohong sekarang. IQku sudah tinggi rupanya. Hahaha,
Tiba-tiba Jenny datang “ Yak, Seung Ah-Cho ayo ikut aku “ ucapnya mengangetkan kami. Jaebin dan yang lainnya aku tinggalkan dalam keadaan bingung. Mungkin bingung dengan elakanku yang tidak masuk akanl tadi atau perkataan mendadak Jenny tadi. “ Jangan memanggilku dengan marga Cho. Mereka bisa curiga nantinya “ seruku mengingatkan. Jenny sepertinya tidak menanggapi perkataanku.  Aku bingung, kenapa ada mahasiswi Konkuk kemari? Jenny kenapa bisa kemari?
Kami tiba di kelas Seni. Aku bingung, “ mau apa kemari? “ ia berbalik dan memandangku “ kau ikut perlombaan sekolahmu. “ ucapnya. Aku membelalak kanget “ Jangan bercanda! Aku tidak pernah ditugaskan di kelas seni! “ seruku. Ia mendengus lalu mendorongku untuk masuk sementara ia keluar dan menutup pintu. Ruangan itu sunyi seketika, pandangan teralih kearahku, semuanya. Semua orang disana.
Aku menutup mataku, tidak bisa melihat apa yang kuhadapi. Aku benci suasana di ruangan seni. Aku benci suasana sunyi dan gelap disini.
“ kemarilah Seung Ah-lee “ seru seongsenimku dari kejauhan.pentasnya sudah dirancang, pemain alat musiknya juga sudah lengkap, penyanyi-penyanyi dari gereja sudah mulai berdiri ditempat masing-masing. Aku memberanikan diri untuk melangkahkan kakiku. Ruangan itu gelap sekali, “ cukup beberapa langkah saja dan aku akan sampai ketempat dimana cahaya ada “ ucapku menyakinkan diri sendiri. Jangan khawatir,
Kyuhyun POV
“ Jenny, kenapa Seung Ah? “ tanyaku cemas. Jenny menggeleng-geleng. Seung Ah baru saja masuk rumah sakit beberapa hari lalu, sekarang? Ia masuk kembali! Astaga!
“ Dokter, apakah dia baik-baik saja? “ Dokter memerhatikanku, seakan ada yang ingin ia beritahu, aku mengerutkan kening “ dia baik-baik saja bukan? “ seruku menyakinkan,
***
Air mataku tidak berhenti jatuh. Apa ini? Seung Ah… kenapa nasibnya begitu buruk? Apa aku tidak akan pernah bisa dipandang jelas olehnya lagi? apakah aku tidak akan pernah masuk dalam penglihatannya lagi?
“ kau sudah sadar? “ tanyaku berusaha mempertegas nada bicaraku. ia mendeham pelan sambil tersenyum. “ maafkan aku, aku selalu saja membuatmu repot “ ucapnya. Aku menghampirinya dan berdiri disudut tempat tidur “ kau sudah makan? “ tanyaku. Ia menggeleng, “ aku akan belikan kau makanan. Tunggu disini, “ seruku kemudian memerhatikannya dalam. Seperti tidak terjadi sesuatu. Raut wajahnya begitu santai. Aku.. sampai bingung apakah dokter hanya mempermainkanku?
***
Aku bertemu pandang dengan Donghae hyung. “ bagaimana Seung Ah? “ tanyanya cemas. Aku menunduk dan berjalan kembali tanpa menjawab pertanyaan. Bisa kudengar langkah kakinya yang cepat masuk keruangan Seung Ah. Air mataku kembali tejatuh. Setidaknya aku tahu aku cengeng, tapi.. sungguh rasanya ingin melihat ini sampai disini dan ketika aku bangun, aku bisa mendapati Seung Ah baik-baik saja tanpa satupun masalah yang menyangkut dirinya. Kuharap ini mimpi.
Seung Ah POV
Kyuhyun keluar membelikanku makanan, aku mendapati Donghae oppa masuk keruanganku. Senyumku mengembang “ merindukanmu oppa, “ ucapku cepat. Ia menghampiriku dan memerhatikanku dalam, sama seperti Kyuhyun tadi. Aku membulatkan mata lalu tersenyum “ Aku baik-baik saja.. Sungguh “ ucapku kemudian dengan nada menyakinkan.
Hari ini, Donghae oppa tidak begitu jelas dipenglihatanku. Aku sampai kesusahan untuk melihatnya. Aku.. tidak tahu ada apa dengan penglihatanku. Kuharap ini hanya sebentar. Mungkin dampak dari gelap yang tadi kulihat di ruangan seni.
“ kau kenapa? “ Tanya Donghae oppa, aku tersadar dan memamerkan senyumku “ Gwenchana oppa. Tidak usah khawatir “ ia tersenyum dan mengeluarkan sesuatu dikantungnya. “ aku menemukan kalung ini “ ucapnya. Aku membulatkan mataku “ Ah, kalung ini? “ seruku mengingat-ingat. Kalung 12 tahun lalu. Saat aku berumur 5 tahun dan saat itu Donghae oppa sudah masuk sekolah. “ ini bukan yang asli, tapi mirip bukan? “ aku mengangguk keras. “ kupikir sudah tidak ada lagi kalung seperti itu “ ucapku lalu meraihnya “ ini untukku?”
Kyuhyun kembali, matanya tertuju pada kalung yang kupengang “ ini hadiah valentine dari Donghae oppa. Kalung yang sama persis dengan kalung masa kecil kami “ ucapku, Kyuhyun mengangguk lalu menatap Donghae oppa “ valentine sudah lama berlalu.. “ kyuhyun melanjutkan “ dan ternyata kau menghabiskan waktu begitu lama hanya untuk mencarikan hadiah untuk istri orang? “ serunya sinis tapi terdengar hanya candaan. Aku memandang Donghae oppa , bingung.“ hehe, saat itu aku sedang berkunjung di Qian Tan, dan disana ada banyak sekali cindera mata yang bagus dan aku teringat olehmu. Saat melihat kalung yang sama persis dengan kalung yang dulu, aku membelinya dan mencari satu kalung lagi yang mirip. Tapi ternyata tidak ada. Jadi, waktuku habis Karena mencari kalung yang satu lagi. “ jelasnya.
“ kalung yang satu? Untuk siapa? “ tanyaku bingung. Donghae oppa berdeham “ karena tidak berhasil menemukannya, maka dari itu, nanti setelah mendapatkannya baru kuberikan kepada orang itu “ ucapnya. “ Ah.. apakah kau sedang dekat dengan seorang perempuan? “ tanyaku mengejek. Ia tertawa pelan “ haha, tingkahnya memang seperti seorang gadis, dia cengeng dan gampang sekali emosi. Tapi.. ia cukup baik. “ jelasnya. Otakku yang kandas seketika ini teralih pada pemikiran yang bodoh “ Apakah oppa menyukai seorang laki-laki? HAH! Apakah oppa sudah beralih profesi menjadi seorang guy? “ tanyaku cepat. Donghae oppa kembali tertawa. “ hahaha, kau itu lucu sekali “ ia menggeser pelan rambutku. “ Anni. Kalung ini untuk seseorang yang special.. tapi tidak se-spesial dirimu “ aku menatapnya cepat dan berbicara dengan nada sedikit pelan “ sebaiknya kau pergi sekarang karena orang yang ada disampingku ini akan segera mengamuk dan menelanmu habis-habisan “ seruku. Yang kumaksud adalah Kyuhyun. Donghae oppa mengangguk lalu memerhatikan Kyuhyun “ Aku pergi dulu “
 Sebenarnya aku penasaran, tapi aku tidak sanggup lagi bicara banyak. Mataku semakin perih. Aku tidak bisa melihat jelas wajah Donghae oppa.  Maka dari itu sebaiknya memang ia keluar sekarang.
“ makan ini “ seru Kyuhyun, pandanganku teralih dan aku menyuapkan diri makanan yang telah Kyuhyun beri tadi. “ enak “ komentarku.
Min Ara POV
“ Oppa “ kagetku. Ia juga terlihat kaget, lebih kaget dariku. “ sedang apa kemari? “ tanyanya, aku tersenyum lalu mengangkat bawaan yang kubawa “ membantu Jenny membeli makanan untuk pesta malam nanti. kau akan hadir juga bukan? “ tanyaku. Si Won oppa mengangguk “ tentu saja.. hmm lalu? Mana Jenny? “ aku melirik kesana kemari “ sepertinya sedang bersama Chae Kyung dan Soo Hee unnie. “ jawabku. “ Lalu? Oppa sedang apa kemari? “ tanyaku balik. “ membantu wookie untuk membeli makanan untuk pesta malam nanti “ serunya. Kami saling memandang dan terkekeh “ nasib yang sama “
Kami berjalan bersama, sepertinya ia juga sendirian dan memang sedang mencari sesuatu yang dipesan Wookie oppa. “ Bagaimana Seung Ah? Apakah dia sudah keluar rumah sakit? “ tanyanya tiba-tiba. Aku mengangguk “ tiga hari lalu “ jawabku. Ia mengangguk-angguk “ kenapa acaranya baru diadakan sekarang? Bukannya Ahjussi dan Ahjumma sudah lama datang? “ tanyanya lagi. Aku mengangkat bahu “ Molla. Mungkin menunggu sampai Seung Ah sembuh total dulu “ jawabku lagi.
Setelah pulang dari Supermarket, aku bergegas ke villa Jenny. Ditamannya sudah ada ada meja-meja yang tertata rapi. Disana juga ada Leeteuk dan Heechul oppa. Sepertinya mereka bertugas menata ditaman. “ Oppa, bisa tolong bantu aku angkat ini? “ teriakku. Mereka berdua menghampiriku dan mengangkat banyak belanjaan yang kuturunkan dari mobil Si Won oppa.
“ oppa, kau mau masuk dulu? “ tawarku. “ Ryewook oppa juga akan masuk, jadi sebaiknya kau ikut “ ucapku. Ia menggeleng “ Tidak perlu. Aku akan kemari malam nanti. pekerjaan pasti sangat banyak. Aku lelah “ kekehnya lalu melambaikan tangan. Aku terkekeh pelan lalu membalasnya dan berbalik berjalan bersama Ryewook oppa, Jenny, Chae Kyung dan Soo Hee eonnie.
Author POV
Malam ini, semuanya merayakan pesta besar ditaman villa Jenny. Semuanya Nampak hadir. “ kau baik-baik saja? “ Tanya Kyuhyun cemas. Seung Ah tersenyum lalu memandang suaminya itu “ kau terlalu baik padaku. Aku tersanjung! “ serunya bercanda lalu berjalan cepat melambung Kyuhyun yang terdiam ditempat. Saat hendak mengikuti Seung Ah yang berlari-lari kecil, ia mendapati paman dan bibinya yang sedang mengobrol disudut sana. “ Ah, Ahjussi ,Ahjumma “ sapanya.
Kyuhyun mengangguk-angguk mendengar Orang tua Jenny. “ Apakah ini hanya sementara? “ tanyanya pelan. Kebetulan, paman dan bibinya itu adalah seorang dokter. Tepatnya dokter handal. Mereka sudah lama berkulat dibidang itu. Di paris pula, maka dari itu setidaknya Kyuhyun bisa bertanya sedikit masalah itu.
“ tidak juga, tapi kuharap tidak separah dugaanku “ ucap pamannya. “ bisa bawa dia bersamaku? Hmm, maksudku, akan kuperiksa dulu matanya “ ucapnya. Kyuhyun  menunduk sedih, sedikit berpikir akan bagaimana caranya berbicara pada Seung Ah. Mungkin saja, Seung Ah belum tahu kalau dirinya sudah tahu masalah dirinya. Mungkin juga Seung Ah tahu tapi tidak ingin ia mengungkitnya. Ia benar-benar tidak mengerti akan satu masalah ini. “ akan kucoba “ jawabnya cepat.
Back to Party,
“ Minho-sshi “ panggil Krystal berlari menghampiri namja yang tengah berbincang-bincang dengan Changmin. Minho segera membalik dan membulatkan matanya yang besar kearah yeoja yang sedang berlari kecil kearahnya. “ Waeyeo? “ Krystal terengah engah sambil memandangi namja tampan itu. “ mari foto bersama, “ ucapnya tersenyum lalu mengalihkan pandangan kearah Changmin “ Oppa juga boleh ikut “
“ Hana Dul Set! “ hitung Si Won. Semuanya tersenyum kearah kamera. Si Won memang senang sekali memotret. “ Oppa, kau juga ikut. Taruh saja kamera itu disana. Pakaikan durasi “ teriak Jenny. Si Won mengangguk lalu mengatur kamera dan berjalan cepat kearah kerumunan beberapa orang yang banyak. Tepatnya, Si Won berdiri disamping Min Ara, sedikit merangkul dengan jarak yang begitu dekat. Dagdigdug. Entah! Rasanya jantung Min Ara ingin sekali keluar ditempat. Pipinya juga memanas hebat. Bagaimana bisa ada perasaan seperti ini? batinnya.
Pesta perayaan kembalinya orang tua Jenny dikorea sangat ramai. “ Krystal, apa mau ini? “ Minho menyodorkan kue tart yang ada diatas meja. Krystal meraihnya dengan senyum yang mengembang. “ Oppa juga makan sedikit “ ucapnya menyodorkan kembali.
Jenny POV
SIAL! Kenapa aku begini?! Tidak pernah sekalipun perasaan seperti ini muncul. Untuk apa merasa risih dengan kedekatan Krystal eonnie dengan Minho yang selalu kelaparan itu?! Ck, membuat muak saja. Aaaaaaah! Aku rasa ada yang salah dengan otakku. Tidak! ini tidak mungkin.
Lamunanku bubar ketika Onew oppa menghampiri dan menepuk pundakku. “ sedang melamun kah? “ tanyanya tersenyum, matanya yang sipit tidak terlihat lagi. aku ikut tersenyum lalu menggeleng. “ Thanks sudah mau datang “ ucapku. Ia mengangguk-angguk lalu menyodorkan satu gelas minuman kearahku. “ mau minum bersama? “ tawarnya. Aku meliriknya. Setidaknya untuk malam ini gayanya lumayan juga. Biasanya, Jinki yang kulihat adalah namja yang konyol. Selalu saja mementingkan ayam dan tidak pernah mau bersikap seperti namja. Ia benar-benar konyol. Malam ini, ia tampak begitu mempesona dengan kemeja biru kotak yang menghiasi tubuhnya. Aku rasa begitu.
Ia berdeham memerhatikanku. Sepertinya aku terlalu lama menghayal, lalu aku tersenyum padanya dan berjalan lebih dulu. Mungkin ia sudah bingung melihat wajahku yang begitu aneh tadi! Argh! Kenapa aku harus melamun didepannya? Pasti wajahku terlihat begitu aneh dan lucu. babO!
Seung Ah POV
Aku terpana mendengar apa saja yang baru kudengar “ Hah? Apakah itu benar? “ tanyaku menyakinkan. Ia mengangguk malu, hahah rasanya tidak dapat dipercaya. “ Aku yakin, perasaannya juga tidak berubah. Sudahlah, akan kubujuk dia. Oke? “ ia segera menatapku tajam dengan matanya yang bulat “ Andwae! Kau tidak boleh mengatakan itu padanya. Kumohon, sangat malu jika ia tahu yang sebenarnya. Lagipulaa.. kami tidak akan bersama lagi. itu sudah pasti. Aku yakin itu “ aku kembali memikirkan masalah paman menyebalkan itu. Hum.. benar juga! Aku yakin, akan ada masalah lagi jika benar mereka kembali bersama
“ kalian tidak perlu memberitahunya lebih awal. Biarkan lambat laun ia mengetahuinya sendiri. Arra? “ nasihatku. Ia mengangguk pelan lalu kembali berpikir. Tiba-tiba ponselku bordering, aku mengisyaratkan untuk mengangatnya dulu. “ Jae Bin? “ batinku.
“ Yeobseoyeo?.. Ah, Anniya! Aku sudah baik-baik saja… hmmm, sedikit mengenai masa lalu. Tidak usah khawatir.. ah, ye! Aku akan masuk besok jadi tidak usah khawatir… sudahlah, tidak ingin merepotkanmu lagi, aku baik-baik saja dan tidak perlu ditengok untuk kedua kalinya. Sungguh! “ ucapku seraya mematikan ponsel lalu menatap Min Ara yang memerhartikanku “ Dari Jae Bin, teman kelompok mitologiku “ ia mengangguk lalu aku berdiri dari duduk dan memperbaiki posisi. Tadi Kyuhyun menyuruhku untuk kevilla jenny. Entah, sepertinya ada hal penting “ Aku pergi “ pamitku
***
Aku melihat Jenny dan Minho. “ Eh? “ bingungku. Mereka sepertinya tidak tahu kehadiranku. Mencurigakan sekali. dua orang ini sepertinya sudah sering sekali jalan bersama. Ahh! Membuatku penasaran.
Mereka tampak tenang. Tidak ada obrolan. Sedang apa sebenarnya? Tiba-tiba tubuhku seperti terdorong oleh sesuatu “ yak! Sudah datangkah? “ aku berbalik dan mendapati Kyuhyun yang menatapku. Kunaikkan jari telunjukku kebibir “ jangan berisik. Aku ingin tahu ada hubungan apa mereka “ tunjukku kearah Jenny dan Minho tadi berada. Eh? Kemana mereka? Kenapa tidak ada?
“ Mengupingkah Seung Ah-sshi? “ aku tersontak kaget ketika ada 4 pasang mata memerhatikanku erat-erat. “ Ah! Ketahuan rupanya. “ pekikku lalu tertawa. Kyuhyun geleng-geleng lalu menyuruhku untuk ikut bersamanya. Sebenarnya melarikan diri dari Jenny dan Min Ho yang mengerutkan kening siap untuk bertanya-tanya. Aku sempat mendengar sedikit apa yang sempat mereka bicarakan. Masalah Krystal? Bukankah itu Krystal Fx?
Kami tiba di ruangan appa Jenny. Hmm,, aku sempat bingung. Sebenarnya ada masalah apa? “ Kyuhyunnie, untuk apa kemari? “ tanyaku berbisik. Kyuhyun tidak menjawab, tetap berjalan dan mulai menyapa pamannya. Aku sempat sedikit curiga.. pamannya itu adalah dokter. Jangan…jangan…
Kyuhyun POV
“ Seung Ah.. tunggu akuu! Kumohon, tunggu aku “ teriakku sambil berusaha menggapainya yang sudah lebih dulu jalan. Ia marah besar! Apa aku memang keterlaluan? Apa aku tidak mengerti perjuangannya untuk menyembunyikan semuanya dariku? Apa aku yang salah?
“ Seung Ah.. kumohon, berhenti disitu “ teriakku lagi. ia tidak menghirauku. Tetap saja berjalan kasar, sepertinya marah walaupun aku tidak bisa melihat wajahnya yang terhalang oleh bahu. Karena tidak bisa menggapainya, aku segera berlari dan mengemudikan mobilku. “ Seung Ah.. aku tidak bermaksud begitu. Aku bukannya ingin membuatmu merasaa.. “ ia berbalik dan menatapku dengan sinis. Mobil yang kujalankan dengan lambat itu terhenti. Langkahnya juga terhenti “ apa kau tidak tahu bagaimana perasaanku? Apa kau hanya mementingkan perasaanmu? “ aku menaikkan alisku saat mendengarnya berbicara begitu. Aku membuka pintu mobil dan berdiri dihadapannya
“ apa aku salah? Apa perbuatanku salah? “ tanyaku, ia terdiam. “ apa aku salah kalau ingin menyembuhkan istriku sendiri? Apa aku tidak berhak tahu? Apa kau pikir aku tidak merasa ini terlalu berat untukku? “ ia masih terdiam. Aku menjulurkan tanganku dan menggengam tangannya “ ini terlalu berat, sungguh. Aku.. entah bagaimana rasanya. “ ucapku sungguh-sungguh lalu menempelkan tangannya didadaku “ disini sakit sekali. benar-benar sakit. Aku.. tidak menyangka kau bernasib buruk seperti itu “ ia kemudian membuka mulut “ kau berbuat begini karena merasa kasihan padaku? Begitu? “ tanyanya lalu melepas tangan dan berjalan pergi.
Apa sebenarnya yang ada diotak gadis itu? Apa ia tidak begitu mengerti aku? Astaga! Sudah aku pastikan ini terjadi. “ Yak, Seung Ah-ya! “ teriakku. Ia tidak berbalik, aku hanya bisa menatap punggungnya yang semakin menjauh. Kurasa sebaiknya aku tidak mengejarnya. Mungkin ia butuh waktu untuk sendiri
Seung Ah POV
Pertengkaran. Aku tidak tahu kenapa aku begitu egois. Keegoisanku benar-benar bodoh! Apakah aku terlalu mencintai Kyuhyun sampai-sampai tidak berani melihatnya terluka seperti tadi? Tapi.. aku yang membuatnya terluka. Aku! Bukan orang lain!
***
“ Min Ara-sshi. Apakah aku boleh kerumahmu yang ada di gwangju? “  tanyaku saat bertemu pandang dikantin kampus. Min Ara menaikkan satu alisnya “ Untuk apa kesana? apakah kau ingin berziarah kemakam eomma dan appamu? “ aku berpikir sejenak. Yah, itu salah satu alasannya, tapi.. masih ada alasan lainnya.
Aku menganggukan kepala. “ Ohh, baiklah! Akan kutelepon harmoni dulu. “ katanya cepat lalu meraih ponsel disakunya.
 “ Kapan kau mau kesana? “ tanyanya
Kyuhyun POV
“ Jino-sshi, apa kau tahu dimana Seung Ah? “ Tanyaku di telpon. “ Ohh.. aku sudah mengganti ponselku… lalu? Dimana dia?... ohh. Apa kau tidak pernah bertemu dia lagi?... begitu yahh.. dia memang sudah mengganti ponselnya juga.. kalau begitu terima kasih. “ ucapku menutup telepon.
ANEH sekali. kenapa Seung Ah tidak ada di apertement, kampus dan dorm Super Junior? Kemana dia?. Argh! Aku benci saat ada tugas ke luar negeri lagi. konser..konser..konser dan konser! Aku muak. Aku lelah dan aku tidak sanggup lagii !!!!!!
Seung Ah POV
Kyuhyun belum pulang dari China. Hmm.. sepertinya dia memang belum tahu kalau aku ada disini. Aku.. melakukan ini semua hanya untuk melihatnya lebih bahagia lagi. ketakutanku benar-benar membuatku tidak bisa melakukan apa-apa. Aku takut kalau mataku tidak bisa melihatnya lagi. aku takut sekali.
“ beritahu aku kalau memang Kyuhyun sudah datang, Ara?.. hmmm aku baik-baik saja. Setidaknya disini aku bisa merasakan kehadiaran appa dan eommaku. Harmoni juga benar-benar menjagaku. Dia baik sekali!… oh, aku tidak akan pulang dalam waktu cepat. Mungkin kau bisa bantu aku untuk memberitahu dosen-dosen lain kalau aku sudah tidak disana… Nde, Gomaweyeo Hwang Min Ara-sshi “ aku menutup ponselku dan menghela napas panjang. Setidaknya kerinduanku pada Kyuhyun benar-benar membuatku tidak bisa bernapas lega.
“ Seung Ah.. “ aku berbalik. Sepertinya nenek memanggil. Aku berteriak menandakan kalau aku memang mendengarnya. Aku bangkit dari duduk dan pergi keruang depan. Sepertinya nenek ada diruang depan
“ Ahjumma? “ kagetku. Ia bangkit dari duduknya dan memandangku “ kenapa kau bisa kemari? “ tanyaku. Ahjumma ini sebenarnya aku tidak terlalu menyukainya. Hanya saja aku berpikir dia tetaplah bibiku satu-satunya. Keluarga yang kupunya.
Kyuhyun POV
Min Ara memberitahukanku sesuatu yang benar-benar membuatku tercekang ditempat. Aku tidak percaya kalau tindakan Seung Ah bisa senekat ini. “ kau bercanda! “ desisku. Min Ara mengangkat bahunya lalu menatapku dengan iba “ jangan beritahu dia kalau aku memberitahumu mengenai ini. aku pergi dulu.. “ pamitnya bangkit. Aku masih tercekang ditempat.
“ aku akan pergi sekarang. Tolong beritahu Seung Hwan hyung! “  pintaku cepat lalu naik kemobilku. Aku berniat untuk menjemputnya, ia tidak bisa pergi karena aku tidak akan pernah bisa hidup tanpanya. Aku benar-benar tidak bisa dan aku tidak berbohong. Ini sungguh!
Gwangju—
“ Harmoni “ panggilku. Min Ara memberitahuku kalau tempat Seung Ah pergi adalah rumah neneknya. Meskipun sedari dari aku sudah tahu kalau ini rumah neneknya tapi aku tidak pernah berfikir kalau Seung Ah akan kemari.
“ Apa Seung Ah ada bersamamu? Kudengar.. dia pergi kemari “ ucapku cepat. Seminggu tidak ada di Seoul dan pergi ke china membuatku tidak dapat tahu apa kesibukan Seung Ah. Kupikir memang ia marah meski aku tidak tahu pasti apakah aku bersalah atau tidak.
“ APA? “ pekikku. Pemberitahuan apa lagi ini?
Min Ara POV
“ APA? “ kaget Seung Ah. Aku menutup telingaku. “ jangan berteriak. Teriakanmu membuat telingaku tuli. “ desisku. Seung Ah sepertinya tidak menanggapi apa yang kukatakan. “ Kudengar memang begitu. Tadi Donghae oppa yang menghubungiku bertanya akan kepergian tiba-tiba Kyuhyun oppa dan aku berpikir sepertinya ia kesana. ketempat harmoni “ jelasku. Seung Ah masih tidak berkomentar, terdiam. Sepertinya benar-benar kaget.
“ lalu? Kenapa kau memanggilku kemari? Jujur saya aku benar-benar kaget akan kedatanganmu kembali ke Seoul. Kupikir kau akan disana selamanya “ kekehku sedikit. Seung Ah memandangku lalu membuka mulutnya “ Aku pergi.. “ ucapnya. Belum sempat aku bertanya ataupun mengatakan satu dua patah kata ia sudah pergi meghilang dari mulut pintu kafe itu. “ huft! “
Seung Ah benar-benar kelewatan. Ia yang menyuruhku untuk datang kemari jauh-jauh malah ia lebih dulu meninggalkanku. Terminal bis juga masih sangat jauh. Argghh! “ Taxi.. “ teriakku.
SIAL! Satupun taxi tidak ada yang berhenti untuk menumpangku. Huuuuu! Sial sekali. sial sekali. sial sekali.
“ EH? “ kagetku. Seseorang didepanku berdiri tegak sambil menatapku tajam. MATI AKU!
Author POV
“ Ahjumma, aku akan kembali. Ada yang penting “ pamit Seung Ah cepat. Ia segera mengemudikan mobil ahjummanya itu melintasi jalanan Seoul menuju Gwangju. “ Aku harap Kyuhyun masih disana “ serunya.
*Kyuhyun Place
“ kalau begitu aku pamit. Terima kasih atas ketersediaanmu menampung Seung Ah kemari “ ucapku lesu. aku tidak bisa bertemu dengan Seung Ah, itu membuat ia tidak bisa bernapas. “ Harmoni.. “ panggilku setelah nenek Min Ara itu hendak masuk kedalam “ Apa Seung Ah baik-baik saja? “ tanyaku. Ia memerhatikanku dalam “ Ia tidak baik-baik saja. Setidaknya tidurnya tidak nyenyak? “ jawabnya cepat. Aku mengerutkan keningku “ Nde? “
Harmoni menyuruhku untuk duduk kembali “ setiap malam ia harus tidur dengan perasaan tidak enak. Ketika tertidur aku selalu mendengar ia menyebutkan namamu. Dan saat pagi hari, ia benar-benar merasa bosan dan hanya bisa melamun. Kusuruh ia menonton tivipun tidak mau. Nonton bersamaku juga tidak pernah. Kurasa.. ia tidak suka menonton jadi setiap pagi ia hanya duduk melamun dikamarnya sambil beberapa kali menyanyi atau menghiburku yang juga kesepian. Aku hanya tinggal bersama bibi Min Arad an juga suaminya. Jadi, kami hanya bertiga dan mereka juga akan pulang malam hari. Sore hari, Seung Ah akan pergi kemakam orang tuanya. Setiap sore, bahkan ia tidak pernah melewatkan satu haripun. Seung Ah juga selalu berkata bahwa ia mencintaimu. Sampai benar-benar merindukanmu. Kupikir ada yang tidak beres. “
Aku mengangguk-angguk mendengar penjelasan harmoni. Ia kembali membuka mulut ketika beberapa menit jeda “ aku menelpon Min Ara  dan ia berkata kalau ada yang tidak beres dengan mata Seung Ah. Perasaanku tidak enak. Aku tahu kehidupan gadis malang itu tidak baik. Setiap malam aku memberinya obat tradisional. Entah ia meminumnya atau tidak, karena aku tidak katakana bahwa itu adalah obat. Min Ara melarangku memberitahu masalah ini kepada Seung Ah. Dan.. aku hanya bisa melihatnya tidur tidak baik. Merasa ingin menangis saat ia kadang menulis sesuatu dikertas mengenai kau dan juga tentang perasaannya. “ jelasnya. Aku tidak bisa menahan tangisanku lagi.
Seung Ah melajukan mobilnya dengan cepat lagi, Kyuhyun siap untuk kembali ke Seoul. Ia sudah cukup mendengar semua yang diketahui harmoni.
“ Babo! “ seru Kyuhyun sumbang. Suaranya terdengar begitu serak.
Seung Ah dan Kyuhyun melintasi jalanan dengan arah yang berbeda. Seung Ah akan menuju ke Gwangju sedangkan Kyuhyun bersiap untuk kembali ke Seoul. Mobil mereka bertemu tapi mereka tidak saling mengenal. Perasaan resah dari keduanya membuat mereka tidak dapat mengontrol emosi dan tidak dapat melihat satu sama lain.
Seung Ah me-rem mobil yang ia kendarai. Perasaannya mengatakan bahwa ia bisa merasakan adanya kehadiran Kyuhyun. Tapi.. ia tidak tahu kenapa ia bisa berperasaan begitu. Sekarang lampu merah, ia berbalik dan mendapati mobil yang berhenti juga di ujung jalan sana, tidak begitu jauh dari penglihatannya.
Kyuhyun merasa aneh dan tiba-tiba me-rem mobilnya ditepi jalan. Ia juga berbalik dan mendapati mobil yang berhenti di lampu merah sana. “ Sepertinya aku hanya berperasaan aneh! “ ucapnya berbalik kembali dan melajukan mobilnya,
Seung Ah membulatkan matanya dan mengetahui kalau itu adalah mobil Kyuhyun. Ia tidak ada waktu untuk berpikir panjang, ia turun dari mobilnya dan melihat mobil Kyuhyun sudah pergi. Seung Ah mengejarnya dengan cepat “ Kyuhyun… Kyuhyun… “ teriaknya.
Kyuhyun merasa ada yang aneh dengan perasaannya. Ia tidak tahu, tapi perasaannya menuju kepada Seung Ah, pemikirannya tertuju pada Seung Ah. Ia menghentikan mobilnya dan berbalik. Ia melihat ada yang mengejar mobilnya.
“ Seung Ah… “ teriaknya menghampiri Seung Ah.
Seung Ah senang karena bisa melihat Kyuhyun kembali. Ditengah gemerlapnya lampu-lampu jalan di Seoul ia bisa merasakan kerinduan pada suaminya itu. Kyuhyun tidak kalah merasa baik, ia baik karena bisa melihat Seung Ah lagi. “ Kenapa kau bersikap bodoh begitu? “ Tanya Kyuhyun cepat. Ia tidak bisa mengekspresikan kerinduannya lagi. “ Aku minta maaf, aku hanya ingin.. membuatmu lebih tenang tanpaku “
Kyuhyun mendecakkan lidahnya “ bicara apa kau? Kau.. tidak akan pergi.. tidak akan kubiarkan kau pergi.. aku akan menjagamu. Sungguh. “ suara Kyuhyun terdengar Sumbang lagi.
Seung Ah segera merangkul Kyuhyun “ jangan khawatirkan aku.. aku akan baik-baik saja “ ucapnya. Kyuhyun tidak tahu sejak kapan ia menangis, air matanya sudah jatuh deras “ kau tidak boleh pergi.. hhhh. Aku.. tidak bisa tanpamu.. Seung Ah-cho “
Seung Ah melepas pelukannya dan menatap Kyuhyun “ jangan menangis sayang.” Kyuhyun tersenyum mendengar itu dan mengelap air matanya “ kau sudah berjanji tidak ingin melihatku menangis bukan? “ tanya Seung Ah “ aku yan menangis, bukan kau “ sungut Kyuhyun. “ tapi tangisanmu adalah tangisanku. Maka dari itu jangan menangis “ seru Seung Ah lagi.
“ aku akan kembali saat kau sudah menjadi lelaki yang lebih baik. “ Kyuhyun menyipitkan matanya “ raih cita-citamu. Aku tahu kau ingin sekali menjadi seorang penyanyi.. aku akan kembali saat kau sudah lebih baik “
“ kau tidak bisa pergi dariku “ Kyuhyun tidak terima dengan apa keputusan Seung Ah “ aku akan kembali.. aku tidak akan pergi lama. Tunggu aku “ Kyuhyun tidak bisa menahan perasaannya lagi. ia tidak bisa mengisyaratkannya. “ berjanjilah padaku.. kau akan menjadi yang terbaik. Kau yang terbaik dihatiku, kau yang terbaik dipenglihatanku dank au tetap yang terbaik.jadilah yang terbaik Kyuhyun-oppa “ Seru Seung Ah yakin.
Kyuhyun merangkul dan membuka mulut, walaupun ia tidak yakin dengan apa yang ia katakan “ Aku berjanji dan aku akan menunggumu, Seung Ah-ku! “








Destiny Part 18 (KyuAh_Couple)


Destiny(part 18)




Author : Shan Chipita Meiline A.a
Cast :
Lee Seung Ah
Cho Kyuhyun
Hwang Min Ara
Cho Jenny
Lee Chae Kyung
All other cast
Rating : SU
Gender : Romance, Happy, So sad, happy ending
------------------;;;;;;;;;;;;;;;;;-------------------------
BackSound : Super Junior- In My Dream

Author POV
“ MAAFkan aku “ aku Seung Ah sambil menunduk. Jenny meliriknya sekilas lalu membuang wajah lagi. “ kau tahu? Rambutku ini sudah mau rontok gara-gara kau “ sungut jenny marah, Seung Ah memandang Kyuhyun yang mendampinginya untuk meminta maaf. Setelah kejadian dua hari lalu itu, Seung Ah diminta untuk minta maaf kepada Jenny “ jangan begitu Jenny-a! bukannya kau sendiri yang mengambil barang Seung Ah? Kau juga bersalah “ seru Kyuhyun mengingatkan. Jenny tampak kikuk “ tapi.. aku mengambilnya untukmu oppa “ gerutunya kesal.
“ Jadi? “ Tanya Seung Ah curiga. Jenny memandang Seung Ah, Seung Ah membalasnya “ ini semua salahnya. Dia yang memintaku untuk mengambil diarymu itu “ ucap Jenny berbohong. Kyuhyun cepat-cepat melayangkan sebelah tangannya untuk menutup mulut Jenny. “ Jangan berbohong kau Cho Jenny “ sungut Kyuhyun marah. Jenny meringgis kesakitan. Dengan bantuan Seung Ah, Jenny terbeebskan “ Jelaskan. Apa maksudmu? “ Kyuhyun cepat-cepat menjelaskan sebelum Jenny sempat membuka mulut “ Aku hanya ingin tahu apa isi diary itu. Jadi.. aku menyuruh Jenny untuk memberikan diary itu padaku “ Seung Ah segera memukul dada Kyuhyun “ Dasar, kalian berdua! Pencuri ulung “ maki Seung Ah, masih sempat melayangkan tendangan dan tinjunya kearah Kyuhyun, Kyuhyun hanya bisa meringgis dan sesekali menghalangi pukulan yang mendarat ditubuhnya “ Seung Ah-yaa! Ini juga salahku. Tapi.. aku hanya penasaran. Tidak ada maksud apa-apa “ cegah Jenny. Jenny tampak bingung mencari kata-kata apa lagi yang baik “ Baiklah, aku maafkan kau karena telah mencambak rambutku tempo hari, tapi maafkan aku juga karena telah mengambil barang pribadimu “ seru Jenny akhirnya. Seung Ah berhenti dengan aksinya. Kyuhyun melindungi tubuh sambil sesekali mengusap pipi, tangan dan kakinya yang terasa nyeri “ Jenny berbohong. Dia sendiri yang menceritakan masalah diarymu yang ia temukan padaku “ seru Kyuhyun. Jenny dan Seung Ah meliriknya “ DIAM “ seru mereka. Perempuan memang menyebalkan,Batin Kyuhyun.
Sepakat! Seung Ah dan Jenny sepakat untuk berdamai. Kini giliran Kyuhyun yang dapat getahnya. Seung Ah tidak mau berbicara padanya selama beberapa jam setelah kejadian itu. Kyuhyun tahu ia salah karena mengambil barang pribadi orang lain, tapi itu barang istrinya dan itu tidak masalah bukan? “ Seung Ah-a! jangan diamkan aku begini. Baiklah aku minta maaf “ pinta Kyuhyun mengikuti kemana saja Seung Ah pergi “ Diam disitu “ seru Seung Ah akhirnya. Seperti anjing yang menurut pada majikannya, Kyuhyun menurut dan diam disana. Seung Ah terkekeh pelan dibalik pundaknya, jadi Kyuhyun tidak bisa melihat kalau sebenarnya yeoja itu tidak marah, hanya ada perasaan kesal sedikit. Mana bisa Kyuhyun membaca tulisan tangan menjijikan itu? Walaupun merasa tidak begitu menjijikkan tapi ia malu sekali. dan ia hampir saja mau mati karena didiamkan dan diperlakukan jahat oleh Kyuhyun dulu. Ia sempat sakit hati karena Kyuhyun menganggapnya tidak ada dan malah bermain sebentar dengan perempuan jalang itu, Lee Chae Kyung. Ish, mengingatnya, Seung Ah langsung ingin menghantam benda apa saja yang ada dihadapannya.
“ Kau kenapa? “ Tanya Kyuhyun sadar akan kelakukan Seung Ah yang aneh. Ia meninju-nunju kaca dimeja makan dengan sendok. Begitu keras sampai hampir terdengar seperti pukulan keras. Seung Ah sadar “ tidak apa-apa “ akunya lalu kembali kemeja tonton bersama Kyuhyun, ia sempat lupa kalau sekarang ia tengah mendiamkan Kyuhyun.
Kyuhyun yang sadar kalau Seung Ah sepertinya sudah tidak marah lagi menggengam tangan Seung Ah yang diletakkan diatas pahanya. Seung Ah meringgis “ Geli babo! “ komentarnya. Kyuhyun mendesah dan mengingat kalau Seung Ah memang tidak suka dengan sentuhan dipahanya.
“ Maafkan aku yaa. Ayolah Seung Ahku. GaemAhku “ goda Kyuhyun. Seung Ah memasang wajah marahnya. “ Ayolah. aku akan lakukan apapun untukmu. Ayolaaaah~ “ pinta Kyuhyun. Seung Ah tetap memasang wajah marahnya. Tiba-tiba Eunhyuk dan Leeteuk keluar dari kamar mereka masing-masing. Yah, saat hari libur Kyuhyun memang selalu turun kebawah untuk ke dorm hyung-hyungnya. “ Kyuhyun tidak akan dapat jatah sebentar malam “ seru Eunhyuk tertawa. Leeteuk terkekeh pelan “ sabarr yaaaa “ godanya. Kyuhyun dan Seung Ah memerhatikan mereka dengan tajam. “ Bicara apa kalian? “ seru mereka bersamaan. Kaget dengan reaksi keduanya, Eunhyuk dan Leeteuk segera menghindar “ Hyung, kita akan kalah kalau melawan dua iblis yang bersatu “ kekeh Euhyuk, Leeteuk tertawa dan mengangguk “ Yayaya, sebaiknya kita segera siaran di Sukira saja.” Lanjutnya lalu pergi dan menghilang diawak pintu. Seung Ah dan Kyuhyun saling bertatapan “ Mereka aneh “ komentar mereka.
***
Seung Ah baru saja keluar dari kamar mandi, Kyuhyun sedang duduk diranjang, sibuk dengan beberapa kaset kumu yang baru ia ambil dari rumahnya. “ DVD? “ Tanya Seung Ah. Kyuhyun mengangguk tapi tidak memerhatikan Seung Ah. Seung Ah menghampirinya “ kau mau jualan dimana? “ komentarnya. Kyuhyun menatap Seung Ah sinis lalu menyodorkan satu kaset. Seung Ah berpikir, ini kaset baru dari semua kaset kumu yang ada diranjang itu. “ Secret Garden? “ tanyaku. Ia mengangguk “ aku dan hyung-hyungku sangat suka menontonnya. Saat aku pindah kesini dank au tinggal beberapa minggu di Gwangju bersama Min Ara. Yaah~, saat hubungan kita tidak begitu baik. “ Kyuhyun mengingat-ingat sementara Seung Ah membolak balik DVD itu. “ lalu? “ tanyanya.
“ Ayo kita menontonnya “ seru Kyuhyun semangat. “ Aku lebih suka menonton drama komedi-romantis ini. “ Aku Seung Ah mengangkat satu DVD kumu Kyuhyun. Love in Paris. Kyuhyun mendesah hebat “ tapi Secret Garden juga benar-benar lucu dan sangat romantic. Kau nonton saja dulu. Kenapa ingin menonton drama yang sudah lama? “ Kyuhyun tampak gelisah. Seung Ah menempelkan telunjuknya kedahi Kyuhyun dan mendorongnya kebelakang “ kau itu pemaksa sekali! “
Kyuhyun POV
AKHIRNYA! Hehe, Seung Ah mengalah juga. Ternyata dia juga suka drama Love in Paris. Aku tidak tahu kalau dia suka menonton drama atau film. “ sejak kapan kau suka menonton drama? “ tanyaku tiba-tiba. Dramanya sedang di-stel oleh Seung Ah. Seung Ah berdeham lalu menjawab “ sejak lama “ , “ Bukannya kau itu hanya suka bermain game? “ Tanyaku. Seung Ah berbalik dan duduk disampingku. “ kau sendiri? “ tanyanya balik. “ cukup lama “ jawabku.
“ Kupikir kau hanya bisa bermain game saja! “ cemohnya. Aku mengaitkan satu tanganku dibahunya, merangkulnya dan merapatkan tubuh ketubuhnya. Aku ingin menonton drama favorite ini bersama orang favorite dihatiku. Ahahha
“ tidak usah bersikap begitu “ seru Seung Ah menjauh. Aku merapatkan kembali “ disini tidak ada orang lain selain kita jadi tidak usah merasa malu. Ara? “ Seung Ah mengangguk lalu menunjuk tivinya. Dramanya sudah mau main.
Seung Ah tersentak kaget “ Hyun Bin? “ tanyanya menatapku berseri-seri. Aku mengangguk “ memang. “ ia tampak senang sekali. “ aaaaah, aku menyukainya. Benar-benarrrrr “ serunya senang. Aku mendecikkan lidahku “ berapa banyak namja yang kau sukai sebenarnya? “ cibirku. Ia memanyunkan bibirnya, sebelum ia menjawabnya, film itu sudah diputar. Jadi, perbincangan kami berhenti disitu.
Kami sudah menonton drama ini sampai beberapa episode. Seung Ah benar-benar pecinta drama. Ckckkc, ia bahkan mengikuti alur ceritanya dengan baik. Aku menengok jam dinding diatas kami. “ Astaga! Seung Ah, ini sudah jam dua malam “ ucapku. Ia sadar dan ikut menengoknya. “ MATI! Aku harus kuliah besok pagi “ serunya mematikan DVD dengan cepat. Lalu kami naik kekasur. Aku juga lupa kalau besok harus  ada latihan untuk jadwal dengan Super Junior M. aku ingat dengan masalah itu. Seung Ah sedang sibuk merapikan DVD itu. Aku menyuruhnya untuk naik dulu, setelah itu akan kuceritakan. “ Seung Ah-ya “ panggilku. Ia berdeham “ besok saja aku berkomentar mengenai drama keren tadi. Sekarang kita harus tidur. Ini sudah tengah malam “ serunya cepat. Aku kembali terdiam, sepertinya memang nanti saja aku memberitahunya.
Kami akhirnya tidur, sama seperti malam lainnya, Seung Ah kupeluk, dan ia membenamkan kepalanya didadaku. Keadaan seperti ini benar-benar enak sekali. aku suka.
Seung Ah POV
Untungnya aku tidak telat bangun. Paginya, Min Ara masuk kekamarku dan membangunkanku yang tengah tertidur. Kira-kira 40 menit sebelum masuk kuliah. Dikampus, aku disibukkan dengan tugas dari dosen menyebalkan! Ish,
“ Seongsenim, “ panggilku. Ia berbalik dan menatapku dengan mata killernya “ kau masih ingin bergabung dalam club mitologi? “ tanyanya. Aku mengangguk. “ tentu saja “ seruku.
Aku keluar dari kantornya dengan perasaan marah. Ish, menyebalkan sekali! kenapa harus ada tugas mendadak seperti itu sih? Aku bahkan masih ingin menonton kelanjutan drama itu. Menyebalkan!!!
“ kau kenapa? “ aku memandangi Min Ara dengan lesu. “ kau pulang saja dulu. Aku masih ada tugas baru “ ucapku. Ia mengangguk lalu memberiku semangat. Yah, aku harus menikmatinya. Lagipula tugasnya juga tidak begitu sulit. Aku hanya perlu ikut bergabung dan membantu teman-temanku yang lainnya. Sudah beberapa kali aku tidak bergabung saat ada tugas.
***
Aku terkaget dengan orang yang berdiri didepanku. “ Cho Jino-sshi? “ seruku kaget. Ia tersenyum sambil menaruh tasnya didepanku. Malam ini kami akan mendiskusikan masalah mitologi latin yunani. Aku memang menyukainya, apalagi saat ini memang sangat ramai membicarakan masalah mitologi bersejarah yang hebat. “ kau sedang apa disini? “ tanyaku lalu memerhatikannya lagi “ jangan bilang kau mau ikut bergabung dengan club mitologi “ ucapku. Ia tersenyum dan mengangguk “ senang bertemu lagi Seung Ah-sshi “ ucapnya. Aku mengangguk. Dunia itu sungguh sempit. Ck, aku tidak menyangka. Kupikir dia tidak berkuliah disini. Oh, ternyata dia seumuran denganku. Tapi kenapa saat itu ia memanggilku Nuna? Hmm.
“ Mianhe, aku pikir kau lebih tua dariku. Maafkan aku “ tunduknya. “ karena kau sudah menikah, jadi aku pikir.. “ aku cepat-cepat memotong pembicaraannya karena semua teman-teman club mitologiku sudah bingung dan heran “ hahhaa, kau ini! kau pikir aku bisa menikah dengan.. dengan “ ucapku berpikir-pikir. “ Ah, Hyun Bin oppa. Aku mana bisa “ ucapku tertawa. Ia tampak bingung dan aku mulai mengisaratkan agar ia mengangguk saja. Dasar! Hampir saja semuanya tahu.
Kyuhyun POV
“ Dia belum pulang? “ Tanyaku kaget. Min Ara mengangguk “ dia bilang ada tugas baru dengan club mitologinya “ huh, sudah kukatakan aku sangat benci ia ikut bergabung dengan club tidak jelas itu. “ padahal kupikir dia sudah keluar. Aku menyukai dia fokus dengan bidang musiknya “ seru Min Ara lagi. aku mengangguk “ aku juga “
“ kapan dia pulang? “ tanyaku kemudian. Min Ara menggeleng-geleng “ Entahlah. Sepertinya sampai larut malam. “ ucapnya “ aku masuk dulu yah “ aku mengangguk dan membiarkannya berlalu. Saat itu memang aku sedang ada di dorm dan Min Ara sepertinya kelelahan. Aku mendengar dia ada masalah baru. Tapi akan coba aku bicarakan pada Seung Ah nanti.
Author POV
“ Seung Ah, bisakah kau ambil beberapa buku diperpustakan? “ seru ketua kelompok club mereka. Seung Ah tampak ragu-ragu. “ Eh? “
“ cepatlah. Disini hanya ada ada kita berdua. Aku sedang mengetik ini dan hanya kau yang duduk santai disitu. Yang lain entalah ada dimana “ Seung Ah mengangguk dengan ragu. Ia tidak suka pergi ketempat sepi dan gelap sendirian. “ kau mau? “ Seung Ah mengangguk lalu berjalan pergi. Sendirian? Batinnya.
Diperpustakaan berukuran cukup besar Seung Ah berjalan was-was. Semuanya tampak gelap dan sunyi. Tidak ada bunyi sedikitpun. Ia menelan ludah dan mengeluarkan handpone dari sakunya. Setidaknya ada sedikit cahaya untuknya. Ia tidak berani menengok beberapa tempat yang benar-benar gelap. “ jangan takut “ ia berusaha menghibur diri sendiri.
Tiba-tiba badannya menggingil dan ia tidak bisa berpikir apa-apa lagi selain apa yang terniang-niang dipikirannya. Ki Bum ada dihadapannya disuasana gelap dalam mobil yang tengkurap. Dengan darah yang bercecer disekitar tubuh mereka. Ia tidak bisa melihat apa-apa selain merasakan kalau ia tengah menggengam tangan Ki Bum. Laki-laki itu masih bergerak dan beberapa kali menggengam tangan Seung Ah. Ia masih bernapas karena suaranya terdengar jelas. Tangannya juga bergerak pelan dan Seung Ah bisa merasakan Ki Bum beberapa kali ingin berbicara tapi tidak bisa. Jaraknya dengan Ki Bum tidak begitu dekat, hanya saja tangan mereka masih  bisa saling menggapai. Ki Bum tidak tahu bagaimana keadaan Seung Ah saat itu, Seung Ah pun begitu. Seung Ah hanya bisa menangis dan menangis, sampai akhirnya ia sadar kalau takdir mengatakan laki-laki yang kurang lebih 14 jam bersamanya dalam keadaan tidak baik itu MENINGGAL!
 Ia kembali merasakan badannya bergetar. Seluruh apa yang ia lihat berubah menjadi menyeramkan, seluruhnya gelap dan gelap. Mulutnya tidak bisa bergerak, seakan dikunci sesuatu dan keringat meluncur hebat dipelipisnya. Ia tidak kuat lagi, “ Tolong.. tolong.. tolong “ hanya ia yang bisa diucapkan Seung Ah dengan pelan.
***
Ketuanya, Jae Bin merasa bingung kemana Seung  Ah. Kenapa begitu lama? Pikirnya. Semua temannya sudah berkumpul. Ternyata tadi mereka juga sedang mencari beberapa buku dikelas mereka, kantor dan perpustakaan. Mereka pikir, Seung Ah mungkin sibuk mencari atau malah sudah melarikan diri untuk pulang karena jam juga sudah menunjukkan pukul 9 malam.
“ mana Seung Ah? “ Tanya Jino sadar, “ dia sedang keperpustakaan “ jawab temannya. Jae Bin risau karena sudah lebih lama dari pemikirannya. Seung Ah sudah 40 menit berada diperpustakaan dan tidak kembali-kembali. Mana mungkin gadis sebesar dan pemberani seperti Seung Ah bisa diculik atau malah terjadi sesuatu, Bahkan Jae Bin tidak bisa bernapas. Ia tidak tenang. “ Jino-a. coba kau cek dimana Seung Ah sekarang. Sudah lebih dari setengah jam dia tidak kembali-kembali juga “ lapor Jae Bin akhirnya. Jino menggerutu karena kenapa wanita itu baru memberitahunya. “ Aku yakin tidak terjadi apa-apa “ ucap Jae Bin menenangkan suasana tengang disana.
Kyuhyun tampak risau karena sudah jam 9 malam Seung Ah belum pulang juga. “ tunggulah sampai pukul 10 malam. “ ucap Donghae menenangkan. TIDAK! Kyuhyun merasa ada yang tidak beres dengan Seung Ah. Ia bahkan merasa sekarang Seung Ah sedang memanggil namanya. “ tidak usah cemas. Seung Ah pasti baik-baik saja “ Jenny menepuk-nepuk pundak sepupunya itu. Ia tidak terlalu suka melihat Kyuhyun yang mondar mandir sedari tadi, makan malam sampai sekarang pun ia tetap gelisah. Membuat mata Jenny tidak tenang. “ sebaiknya aku telepon dia “ ucap Kyuhyun
Seung Ah menggengam erat kedua kakinya dan melindungi diri. Matanya tampak begitu ketakutan. Ia tidak berani melihat apapun. Disekelilingnya begitu gelap. Ia tidak tahu dimana ia sekarang. Tiba-tiba handponenya berbunyi. Seung Ah tidak bisa menggapai handponenya yang berbunyi dan menyala-nyala. Matanya bahkan tertutup dan ia tahu kalau letak dirinya dan handponenya itu jauh karena tadi ia sempat terjatuh. Kakinya berdarah karena tertimpa satu rak yang runcing. Ia merasakan sakit dan ketakutan.
Handponenya sudah berbunyi untuk kesekian kalinya, ia ingin mengangkat dan ingin memastikan apakah itu Kyuhyun? Ia tahu benar kalau Kyuhyun pasti sedang cemas. “ Seseorang tolong aku “ serunya dalam hati. Berlama-lama disana bisa membuatnya mati ditempat. Ia phobia akan gelap dan sekarang dia tengah menghadapi phobianya sendiri. Ia benar-benar merasa akan mati.
Jino berjalan sendiri menelusuri beberapa tempat diperpustakaan itu. Sudah hampir satu jam ia berjalan disana. Ia selalu saja menyerukan nama Seung Ah tapi gadis itu tetap saja tidak menyahut. Jino bahkan bepikir Seung Ah mungkin sudah pulang dan ia mungkin sedang mencari apa yang tidak seharusnya dicari. Jino mengeluarkan handponenya dan menekan nomor hyungnya. Tapi nomor tersebut tidak bisa dihubungi. Sibuk.
Ada apa sebenarnya? Bimbang Jino. Ia ingin  pulang karena ia berpikir Seung Ah pasti sudah pulang tapi ia merasa ada yang terjadi pada gadis itu. “Hyung, ayo angkat “ gumam Jino cemas.
***
Jino sudah pasrah. Ia sudah lelah mencari. Sekali lagi, kalau sampai tidak ada jawaban, ia akan pulang “ Seung Ah? Apa kau ada disana? “ Teriak Jino. Sunyi. Jino memperkuat keyakinannya kalau Seung Ah pasti sudah pulang. “ to…lo..ng “ Jino berbalik setelah mendengar suara itu. “ Seung Ah? Apa kau baik-baik saja? “ teriak Jino lagi. ia segera berlari dan semakin lama ia merasa suara itu bertambah nyaring. Perasaannya tidak enak. Ia yakin itu Seung Ah.
Ia terkaget saat mendapati Seung Ah sedang menyangkupnya kepalanya dan memengang erat kedua kakinya itu. Tampak ketakutan. Keringatnya bercucuran banyak dan matanya dipejamkan. Jino tidak tahu apa yang melanda gadis itu. Sepertinya ia tidak sedang dianiyaya seseorang.
Sudah pukul 10 malam lewat. Kyuhyun sudah tidak bisa menahan diri dengan kecemasannya. “ Kyuhyun-a. Seung Ah pasti akan pulang “ seru Leeteuk menenangkan. “ tidak! aku yakin! Seung Ah pasti sedang ada masalah. Aku harus pergi. “ ucapnya. Baru saja Kyuhyun ingin pergi, tiba-tiba ponselnya bordering “ Yeobseo? “
***
Jino sudah nampak begitu resah. Handpone Kyuhyun sedang sibuk. Siapa sebenarnya yang dia telepon? Gumam Jino resah. Ia tidak tahu harus bagaimana. Satu-satunya yang ada dibenaknya adalah membawa gadis itu kerumah sakit. Kakinya juga sedang berdarah dan ia sepertinya sudah pinsan cukup lama. “ Seung Ah, sadarlah “ ucapnya cemas. Ia kembali menekan nomor hyungnya itu “ Hyung, kumohon angkatlah “ ucapnya.
Ambulance datang. Teman-teman club mitologi Jino ternyata sudah pulang. Sepertinya mereka juga berpikir kalau Seung Ah dan Jino pasti sudah pulang. Sekarang sudah pukul setengah 11 malam. “ dia kenapa? “ Tanya Jino saat dokter itu membawa Seung Ah keruangannya. “ Entahlah. Sepertinya ia tidak cukup parah. “ ucapnya menenangkan. Jino mengangguk lalu menunggu di koridor tempat duduk ruangan Seung Ah.
Kyuhyun membanting ponselnya, ia benar-benar kesal. Besok pagi? Cih, dia benar-benar merasa akan mati sekarang! Sial! Ia bahkan tidak tahu bagaimana nasib istrinya sendiri, lalu ia disuruh untuk bersiap-siap? Hah, Kyuhyun sudah tidak bisa berkompromi lagi dengan perasaannya. Ia sudah kesal! Amat kesal.
Tengah malam! Ini sudah tengah malam. Itu yang ada dipikiran semua member Super Junior. Ada apa dengan Seung Ah sebenarnya? “ Biar kami yang mencarinya. Dia pasti sedang ada dikampus. Kalian mengatur koper dulu “ ucap Leeteuk menepuk pundak Kyuhyun. “ Iya Kyu-a. kami akan mencarinya. Seung Ah pasti baik-baik saja. Tenanglah “ seru Heechul juga.
Leeteuk dan Heechul akhirnya memutuskan untuk pergi berdua saja karena YeSung, Shindong dan Eunhyuk sudah lama tidur. “ Baiklah. Kau yang menyetir “ seru Leeteuk melempar kunci mobilnya kearah Heechul.
Jino POV
Dokter keluar, aku segera bangkit dari dudukku. Awalnya aku sudah hampir tertidur “ Dia baik-baik saja? “ Dokter itu mengangguk “ ada yang ingin kutanyakan pada anda “ ucap Dokter itu. Aku mengerutkan keningnya, aku tidak tahu apa yang terjadi pada gadis ini. Seung Ah sebenarnya kenapa?
“ Ada apa Dokter? “ tanyaku setelah duduk dikursi ruangannya. “ Menurut pemeriksaan kami, dia mengalami phobia yang cukup serius dan saya rasa ini adalah gejala dari peristiwa menengangkan yang pernah ia alami. “ jelas Dokter itu. Aku kembali mengerutkan keningku “ Phobia? “ Dokter itu mengangguk “ Phobia akan gelap. Apa anda tahu apa yang terjadi pada Seung Ah-lee sampai-sampai mengidap penyakit seperti itu? “ Aku menggeleng-geleng “ Entahlah. Aku.. sebenarnya baru bertemu dengannya. Biar kutelepon suaminya dulu. “ ucapku permisi. Kupikir aku akan menelpon Jonghyun hyung saja. Dia mungkin bisa menghubungkanku dengan Kyuhyun hyung.
“ Hyung, “ seruku senang setelah menelpon di handpone Eunhyuk hyung, Jonghyun hyung yang tadi mengirimkannya. “ berikan pada Kyuhyun hyung. Aku Jino “ seruku.
Kyuhyun hyung tampak kaget dengan teleponku yang mendadak “ Aku sudah berapa kali menghubungimu. Hanya saja teleponmu sibuk… oh, pantas saja. Begini, aku ingin kau kerumah sakit sekarang. Seung Ah pinsan di perpustakaan tadi… yah, aku rasa sudah hampir lama dan beruntung aku menemukannya… yah, aku akan menunggumu. Akan kukirimkan nama rumah sakit dan nomor kamarnya…Yah, segera “ ucapku menutup telepon. Aku bersyukur dia bisa kuhubungi. Aku benar-benar bingung dengan apa yang menimpa Seung Ah. Apa dia benar-benar takut gelap? Tapi..
Aku berdiri dari dudukku saat menjumpai semua member Super Junior bersama beberapa wanita berlari cepat menuju koridor dan menghampiriku. “ mana Seung Ah? “ cemas Kyuhyun hyung. Aku menunjuk kamar yang tengah tertutup. “ ia sedang istirahat. Silahkan masuk “ ucapku. Sebenarnya sedari tadi aku ingin masuk juga, hanya aku takut saja. Suaminya akan segera datang dan aku rasa lebih baik masuk bersama.
Kyuhyun hyung tampak cemas sekali. aku tahu ia benar-benar mencintai wanita itu. Aku.. iri!
Kyuhyun POV
Leeteuk dan Heechul hyung kembali. “ Seung Ah tidak ada dikampusnya. Kampus itu bahkan sudah tertutup “ ucap mereka. Aku merinding. Barang yang aku kemasi tadi kubanting. Aku tidak tahu kenapa aku hanya bisa berdiam diri dirumah sementara istriku bahkan tidak jelas keberadaannya. “ Hah? Kalian bilang Seung Ah baik-baik saja? Tapi mana dia? Apa kalian tidak tahu bagaimana cemasnya aku? Dan kalian hanya bisa bilang sabar.sabar dan sabar! “ ucapku mengangkat kera baju Leeteuk dan Heechul hyung. Aku tidak tahu apakah aku sedang tidak terkendali atau bagaimana. Aku benar-benar cemas! Ini sudah tengah malam.
Eunhyuk hyung keluar dari kamarnya, aku tahu sedari tadi ia sedang mengemasi barang dengan mata tertutup, ia sebenarnya sudah lama tertidur. “ Kyu-a. ini ada telepon dari Jino katanya. Ia ingin bicara denganmu “ ucapnya cepat. Dengan kesabaran yang masih tertinggal sedikit aku mengambil handpone itu dan menempelkannya di telingaku “ Yah, ada apa?.. Oh itu. Handponeku sudah tidak ada. Ada apa? “ tanyaku ulang. Aku merinding mendengarkan ia berkata tentang Seung Ah “ sejak kapan?.. terima kasih Jino-ya. Terima kasih.. baiklah.. segera “ ucapku menutup telepon dan membanting handpone itu. Bisa kulihat Eunhyuk hyung menutup wajahnya saat melihat handpone kesayangannya hancur menimpa lantai. “ Handponeku.. “ tangisnya, aku segera berlari keluar dari dorm dan bisa kudengar sentakan kaki mereka mengikutiku. Tidak ada waktu untuk meladeni mereka. Mau ikut atau tidak juga tidak masalah. Aku bahkan sudah melewatkan pertanyaan dari Min Ara yang sedari tadi menusuk ditelingaku. Yeoja itu cerewet.
“ mana Seung Ah? “ tanyaku cemas. Jino menunjuk kamar yang ada didepannya dan kami semua masuk. Aku melihat Seung Ah sedang tertidur pulas. Entah, rasanya sakit sekali melihatnya menjadi lemas begini. Min Ara segera mengambil posisi paling depan disusul Jenny. “ Seung Ah.. kau kenapa? “ tangis Min Ara. Jino segera mendekat “ Min Ara-sshi. Dokter berkata dia baik-baik saja. Dia hanya… “ tiba-tiba Jino menghentikan penjelasannya. “ Ada apa? “ tanyaku cepat. “ Aku ingin bertanya “ ucapnya. “ apakah Seung Ah pernah mengalami beberapa peristiwa yang mengerikan dalam hidupnya? “ tanyanya. Aku mengingat-ingat. Selama ia bersamaku, yang aku tahu tidak ada. Min Ara segera membuka mulutnya “ kecelakaan “ ucapnya cepat. Aku berbalik dan kembali mengingat-ingat. “ yah, benar! Seung Ah pernah mengatakan kalau ia terlibat kecelakaan dengan seseorang “ ucapku. Aku tidak tahu siapa itu. Tapi.. aku rasa itu Ki Bum hyung.
Donghae mendekati kami semua “ dimana kau bertemu Seung Ah? “ tanyanya pelan. Jino menoleh dan menatap Donghae “ Di perpustakaan “ ucapnya. Donghae membulatkan matanya “ Apakah disana gelap? “ aku teringat! Seung Ah memang takut gelap. Ia pernah sekali berteriak histeris saat lampu kamar di villa mati. Aku ingat! Ternyata ia benar-benar takut gelap.
“ Yah, cukup gelap “ jawab Jino. Donghae hyung maju selangkah “ berapa lama? Berapa lama kira-kira ia disana? “ Tanya Donghae cepat “ apakah lebih dari setengah jam? Atau 20 menit? “ tanyanya. Aku mengeritkan kening. Ia tahu banyak tentang Seung Ah.
“ Tentu saja. Bahkan aku merasa lebih dari satu jam. Mungkin dua jam atau kurang dari itu. Kenapa? “ tanyanya bingung. Donghae mengangkat kera baju Jino “ dan kau baru menyelamatkannya hah? “ marahnya. Aku dan hyung-hyung lainku melerai. Namja itu aneh! Jino bahkan sudah menolong Seung Ah “ Jino menolong Seung Ah! Kau tidak bisa bertindak begitu “ ucapku mendorongnya menjauh sedikit. Jino tampak bingung “ memangnya ada apa? Apakah Seung Ah baik-baik saja? “ Tanya Jino cemas. Aku mengangguk “ pasti! Aku yakin. Tidak usah khawatir “ ucapku berusaha menghibur diri sendiri dan yang lain
“ TIDAK! “ ucap Donghae hyung tiba-tiba. Kami menatapnya ragu. “ dia baik-baik saja “ ucapku sambil menangis lalu mendekatinya, “ kau.. tidak apa-apa bukan? Kau akan sadar? Apakah kau akan bangun? “ ucapku seperti orang bodoh.
Author POV
“ Sebaiknya kalian semua pulang, jam 9 pagi kalian harus berangkat. Aku takut mananger akan marah. Tolonglah, biar kami yang menjaga Seung Ah “ Kyuhyun menahan amarahnya. Saat Istrinya belum sadar dari semalam, ia harus pergi. Semuanya sudah membujuk, tapi Kyuhyun tetap saja tidak mau. Ia tidak akan mau meninggalkan istrinya sendiri. Ia tidak mau!
“ Biar aku yang menjaganya “ seru Jino tiba-tiba. Kyuhyun berbalik dan menatap Jino “ Tidak! sudah cukup kau membantu Seung Ah, tidak usah menjaganya. Aku saja! Sungguh “ Kyuhyun mengatakan itu dengan perasaan yakin. Leeteuk dan Heechul mendesah. Bagaimana bisa Kyuhyun menjaga Seung Ah sementara ia sedang ada konser di China?
Seung Ah POV
“ kau sudah sadar? “ Tanya Min Ara girang. Aku menatap sekelilingku “ mana Kyuhyun? “ tanyaku memengang kepalanya yang sakit. “ kemarin dia ke China. Ada konser bersama Super Junior M. dan… sebenarnya ia juga pergi karena memang mendesak. Bukan karena ia ingin meninggalkanmu. Sungguh, ia bahkan sudah bekerja keras untuk meminta izin tapi tetap saja “ keluh Min Ara tertunduk. Aku mengangguk “ lalu? Berapa hari aku disini? “ tanyaku bingung. Sungguh, aku tidak ingat apa-apa lagi selain malam itu. Malam yang gelap. “ Oh, kau sudah dua hari tidak sadarkan diri. Kami pikir kau pasti kenapa-kenapa. Aku bersyukur kau sadar. “ ucap Min Ara memelukku. Aku tersenyum “ Maaf sudah membuatmu khawatir. Mana yang lain? “ tanyaku melihat keadaan didalam kamar ini sunyi.
Belum sampai beberapa detik kemudian semuanya masuk sambil berseru hebat “ Wah! Seung Ah? Kau sudah sadar? “ Tanya Leeteuk oppa menaruh buah yang ia bawa dimeja samping kasurku. Aku mengangguk “ kami sangat khawatir padamu. Kupikir kau sudah mat… “ Heechul cepat-cepat memukul kepala YeSung oppa. “ Maafkan aku, aku akan menjaga diri baik-baik lagi “ ucapku menyakinkan. Entah, semenjak aku terbangun tadi aku merasa ada yang aneh denganku. Aku tidak tahu apa yang menimpaku tapi.. aku bisa merasakan ini semua. Semuanya terasa begitu aneh.
“ kau mau makan buah? “ tawar Jenny. Aku menatap gadis itu, lalu berarah kesampingnya. Minho? “ kau datang? “ tanyaku. Ia menunduk “ Annyeong Seung Ah-sshi. Aku datang karena cemas “ ucapnya tersenyum. “ Terima kasih. Aku sudah cukup membuatmu repot “ ucapku tidak enak. Dibelakangnya ada Taemin dan Jonghyun oppa. “ Mana yang lain? “ tanyaku sadar kalau mereka hanya berdua saja “ Oh, sewaktu kami mau datang, Key hyung sedang memasak ayam goreng dan Jinki hyung tidak ingin meninggalkan masakan itu. Jadinya, ia tidak bisa hadir “ seru Taemin dibelakang Minho. Aku mengangguk ber-oh. “ iya janji akan datang kemari sebentar sore bersama Key dan membawakanmu ayam “ kekeh Jonghyun. Aku menyipitkan mata “ aku tidak suka ayam “ gerutuku lalu menerima buah yang disodorkan Jenny. “ kau tahu? “ aku menatap gadis itu “ selama kau dirawat disini, aku jadi selalu saja sendirian di apertement. Tapi aku senang karena kini tidak ada lagi piring setelah kau makan “ omelnya. Aku terkekeh “ tapi.. kau tahu? Aku lebih baik melihat piringmu dan mencucinya daripada member makan 5 ekor ayam seperti mereka “ liriknya kearah member SHINee yang tengah hitz itu. Aku terkekeh “ tapi kenapa Jin Ki oppa tidak memakan ayam seperti kalian? Apalagi Jonghyun oppa yang ototnya besar. Hahaha “ tawaku. Semuanya tertawa sedangkan Jonghyun oppa sibuk melirik ototnya, “Aku senang kau sudah pulih. “ ucap Jino. Aku melihatnya “ kau datang juga? “ tanyaku
Ia sekarang berdiri dihadapanku “ maaf karena aku tidak menyelamatkanmu tepat waktu “ keningku berkerut “ kau yang menyelamatkanku? “ tanyaku. Ia mengangguk “ Terima kasih, aku pikir aku sudah akan mati. Aku benar-benar takut saat itu “ ucapku melamun. Tiba-tiba Jae Bin dan beberapa teman club mitologiku menempati tempat kosong disamping Jino “ Seung Ah-ya, maafkan aku! Aku tidak tahu kau tidak suka dengan gelap “ serunya. Aku tersenyum “ ini bukan salahmu “ ucapku berusaha membuatnya tidak cemas.
***
“ Dokter, apa yang terjadi apa mataku? “ tanyaku saat dokter itu menyuruhku untuk keruangannya. Didamping Leeteuk oppa yang berperan sebagai pendampingku. Aku sudah tidak punya orang tua jadi lebih baik menyuruh pria tua ini. #ditabokangel_-
“ Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa aku tidak bisa melihat dengan jelas?maksudku Semuanya samar-samar dan mataku selalu saja nyeri. “ jelasku “ apalagi saat aku melihat apapun itu yang berwarna putih. Sungguh “ ucapku yakin.  Dokter itu menggeleng-geleng “ apa yang terjadi saat kau didalam perpustakaan itu? “ tanyanya
Aku menerawang, tentu saja gelap dan aku terjatuh. “ Aku merasakan disekelilingku gelap dan aku kesakitan karena kakiku yang dibebat ini. aku terjatuh dan saat itu semuanya menjadi lebih gelap lagi. aku hanya bisa menahan ketakutan dan mataku kupejamkan. Itu saja “ ucapku berusaha mengingat dengan baik
“ coba ikut aku. Aku akan periksa keadaan matamu “ ucapnya. Aku menengang. Leeteuk oppa menatapku “ tenang saja “ ucapnya. Aku mengangguk dan mengikuti dokter itu untuk keruangannya yang baru.
Author POV
“ APA? “ Tanya Seung Ah depresi. Dokter hanya menggeleng-geleng dan Leeteuk berusaha membuat gadis itu bersabar. Hidupnya berantakan! Semuanya dimulai dari sekarang.