Minggu, Mei 06, 2012

Apink- It Girl [LIRIK






I wanna be that girl who can be with you forever
So tell me, will you be my boyfriend?
yereul deulmyeon ireon mariya, shwi un malloman yaegi halge
naega neol jjigesseo, mame deureosseo
mullon mideo jiji anhgetji man, kkum inga kkum inga hagetji man
naega neol jjigeosseo, dangbun gan mame deuresseo
eoltteol tteolhan deut ni pyojeong, midgi midgi himdeul getji
molla molla molla deo isangeun, geureon pyojeong bo ijima
banjjak banjjak bit naneun, naega bukkeureobji anhge
meori buteo balkkaji, You have to change the your style
neon nae kkeoya (boo bukkeu bukkeu) mujogeon nae kkeoya (bukkeu bukkeu boo)
ttaereu reung ireona seo, jal ttaekkaji, neul naman saenggakhae
nae namja ya (naekkeo naekkeo naekkeo) yeongwonhi ma ma ma ma my boy
shimjangi dugeun dugeun babbajil geoya, yeah yeah yeah oh
narang gati sajin jjigeul ttaen, jeoldae eolgul dwiro bbajima
gibonjeok ye ui ya (apeuro ga!) ape ga ye i ye
oneul museun yeonghwareul bolji do, kkeut nago eotteon jeonyeok meogeul ji do
naege mudjima, nan aju yemin hageodeun
na jom pigonhae tomato, mok malla jigeum na rooibos
wonrae wonrae wonrae wonrae geurae, that that that that that that that girl
bbosong bbosong eo yeoppeun, naega shilhjeung naji anhge
meori buteo balkkaji, You must to change the your mind
neon nae kkeoya (boo bukkeu bukkeu) mujogeon nae kkeoya (bukkeu bukkeu boo)
ttaereu reung ireona seo, jal ttaekkaji, neul naman saenggakhae
nae namja ya (naekkeo naekkeo naekkeo) yeongwonhi ma ma ma ma my boy
shimjangi dugeun dugeun babbajil geoya, yeah yeah yeah oh
gakkeum sshi geun teopeu hage ganjil ganjil ganjil reobge
il cho do tta bunhan saenggak deulji anh dorok
nobody came (came) between us (us)
no one could (koo) ever come above (bob)
peek a boo peek a peek a boo uh uh uh uh
neon nae kkeoya (boo bukkeu bukkeu) mujogeon nae kkeoya (bukkeu bukkeu boo)
ttaereu reung ireona seo, jal ttaekkaji, neul naman saenggakhae
(Eunji Namju) nae namja ya (naekkeo naekkeo naekkeo) (Eunji Namju) yeongwonhi ma ma ma ma my boy
shimjangi dugeun dugeun babbajil geoya, yeah yeah yeah oh
boo boo boo boo boo boo peek a boo
be be be be be be be be bad girl
boo boo boo boo boo boo peek a boo
be be be be be be be be bad girl

Fanfiction: Cho Kyuhyun&Lee Seung-Ah ::Love Triangle










Love Triangle
When you love someone but it is not appropriate















Cast :
Lee Seung Ah
Cho Kyuhyun
Cho Jenny
Choi Minho
Genre :
Friendly, Sad, Romance.
Lenght :
 Chaptered
Rating :
15th
Summary :
Why should you do I like, why should you that I love. Why should you?
I’ve thought about it a hundred times until my brain even crippling, but which I can onlyconclude that only you and only you that I like.
Forgive me, forgive me for everything and I apologize to all







 Lee Seung Ah



Cho Kyuhyun



Cho Jenny




Lee Seung-Ah & Cho Jenny










_oOo 1 oOo_
 “Yak! Seung Ah-a, sedang apa kau disini?” Seung Ah memutar kepalanya kesamping dan menatap gadis yang mengangetkannya tadi-sambil tengah tersenyum cerah memandang langit yang tidak begitu terang.
Jenny yang di tatap balik menatap dengan tangan yang di jentikkan “Ah~ aku tahu. Kau suka dengan salju makanya kau senang sekarang” Seung Ah mengangguk-tersenyum lalu mengikuti jalur mata gadis itu. Jenny sibuk menatap langit diatas mereka. Tapi..  yang dilihatnya mata itu tidak hanya tertuju pada langit saja. Mata Jenny berlari-lari kecil melirik sesuatu.
“Melihat apa?” Tanya Seung Ah kemudian.
Jenny sontak berbalik sambil terkekeh pelan “hehe, kau tahu? Aku menyukai seseorang” bisiknya ditelinga Seung Ah sambil tersipu malu. Jenny memang tipikal gadis yang berterus terang apalagi dengan Seung Ah.
Seketika Seung Ah tersenyum “Siapa? Aku kenal?”
Jenny menggaruk-garuk dagunya sambil berpikir, “Entah, tapi kupikir kau mengenalnya. Kau itu bukannya punya banyak koneksi?” ejeknya sambil mendorong sedikit tubuhnya kesamping Seung Ah
Seung Ah hanya tertawa kecil “Lalu siapa?”
***
Seung Ah tampak tidak begitu bersemangat. Gadis itu juga tidak begitu menyimak pelajaran yang dibawakan dosen hari ini. terlebih lagi cuaca mendukung suasana hatinya. Tidak biasanya Seung Ah seperti itu, Jenny juga tidak mengerti akan perilaku aneh sahabatnya “Ada apa Seung Ah-a? kau ada masalah?” tanyanya.
Seung Ah yang sadar ditanya begitu hanya tersenyum simpul lalu kembali menatap makanan yang ada didepannya. Ia tidak memakannya, hanya sibuk memelintir sendoknya dipiring itu “Oh, kau tidak mau cerita rupanya. Baiklah” Jenny menyerah, ia tahu kalau sahabatnya itu tidak suka dipaksa dan diganggu kalau sedang tidak ada mood. “padahal aku ingin kau tahu masalah pendekatanku yang berjalan lancar” sambung Jenny lesu.
Seung Ah terhenti sejenak lalu mengangkat pandangannya “Pen..de..ka..tan?” Tanya Seung Ah susah payah. Sepertinya ia tidak bisa membiarkan lidahnya berbicara lancar. Jenny mengangguk cepat lalu tersenyum “kupikir dia sulit untuk didekati. Tapi.. ternyata dia cukup baik hati. Aku jadi mudah mengambil kesempatan untuk mendekatinya” ujar Jenny menjelaskan. Sesekali juga ia menyeruputi Juice melon disampingnya dengan perasaan senang. Seung Ah hanya mengangguk-angguk, mendengarkan dengan jelas penjelasan itu sementara Jenny kembali menjelaskan itu walaupun Seung Ah tidak pernah bilang ia bersedia untuk mendengarnya.

 “Seung Ah-a?” Jenny menyadarkan Seung Ah yang tengah melamun, Seung Ah segera berbalik dan memberi isyarat bahwa ia mendengarnya. Jenny memangku tangannya dan mendesah “sebenarnya ada apa? Apa yang menganggumu akhir-akhir ini?” Tanya Jenny akhirnya. Seung Ah masih terdiam. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Masalahnya, ia tidak ingin Jenny tau masalahnya “Tidak ada apa-apa” ucapnya menyakinkan.
“tapi aku melihat seperti ada apa-apa” oceh Jenny menangkis perkataan Seung Ah yang dianggapnya tidak benar. Ia sedikit bingung kenapa Seung Ah aneh sekali, walaupun memang kepribadiannya tertutup dan tidak begitu ramah tapi sepertinya memang sedang terjadi sesuatu.
“aku hanya sedikit lelah akhir-akhir ini. jadi, tidak begitu bersemangat” ucap Seung Ah lagi,
Jenny terdiam. “Umm, bukannya setiap hari memang kau tidak pernah bersemangat? Ekspresimu sangat datar” ejeknya tanpa memandang Seung Ah. “tapi.. ini lebih menyeramkan dari ekspresi datarmu. Kau lebih aneh dari biasanya” lanjut gadis itu.
***
“Seung Ah-a, kau dipanggil Choi seongsenim” Seung Ah yang sedang sibuk menyantap makan siangnya itu menatap teman satu klubnya itu dengan mata besar “Ada apa?” tanyanya.    
Temannya itu mengangkat bahu lalu pergi menjauh dari tempat Seung Ah dan Jenny. Seung Ah berbalik pada Jenny dan Jenny hanya tersenyum, membiarkan Seung Ah pergi dulu untuk mengecek ada hal apa seongsenimnya itu memanggil dirinya disaat jam istirahat seperti ini. “Aku pergi” pamit Seung Ah berlalu. Jenny tidak menyahut, hanya melambaikan tangannya. Matanya tertuju pada makanan Seung Ah yang menjadi tanggungannya sekarang. Sial! Dia yang harus membayar itu semua.
***
Seung Ah keluar dari ruangan itu. pundaknya terlihat menunduk, napasnya juga tidak beraturan, tangannya sibuk mengacak-acak rambut ikal panjang itu. “bisa gila aku” komentarnya masih sambil mendesah dengan napas tidak beraturan. Tiba-tiba ia menabrak seseorang “Auh~” jeritnya. Seung Ah belum mengangkat padangannya karena matanya tertutup oleh rambutnya yang kini berantakan karena sempat ia acak dan terjatuh akibat tabrakannya dengan seseorang.
“kau tidak apa-apa?” ucap seseorang. Suaranya lembut, Suaranya terdengar.. tidak begitu asing
Seung Ah memperbaiki rambutnya yang tidak beraturan sambil berusaha berdiri tegak dengan bantuan orang itu yang menyangganya. “kau tidak apa-apa?” ulangnya.
Seung Ah kini memerhatikan jelas siapa yang ada dihadapannya, dengan kemampuan mata sipitnya yang dibesarkan sedikit, ia berhasil melihat siapa yang ada didepannya meski awalnya mundur selangkah saking terkejutnya “Choi Minho?” Pekik Seung Ah masih dalam keadaan semula. Terkejut.

“Bagaimana kabarmu di London?” Tanya Seung Ah setelah mereka memutuskan untuk duduk bersama ditaman belakang sekolah dan berbincang sebentar
“Mm,Baik. Cukup baik” jawabnya, “kau? Apa kau baik disini?” Minho balik bertanya.
Seung Ah tidak menjawab, ia hanya mengangguk “Lalu? Bagaimana dengan kedatanganmu disini?” Tanya Seung Ah
“Apa?” Tanya Minho tidak mengerti
“Eh, maksudku apa yang membawamu kemari?” ulang Seung Ah sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal
“Ohh, itu. Mm..hanya ingin ke Seoul saja” jawabnya simpul.
“Aikh~ kau kemari karena merindukan Jenny? Begitu?” goda Seung Ah sambil menyikut lengan laki-laki itu. laki-laki itu tersenyum-senyum malu “Yah, bagaimana dengan anak itu?” Tanyanya,
Seung Ah memincingkan matanya “dia sudah menjadi seorang gadis yang cantik. Kau tahu?”
Minho hanya mengangguk-angguk. Masih tertawa kecil bersama Seung Ah, teman kecilnya dulu. “Jenny.. bagaimana kabarnya?” Tanya Minho berat.
***
Malam ini, Seung Ah tidak bisa konsentrasi dengan apa yang ada dihadapannya. Buku itu hanya melihat Seung Ah yang sibuk melamun dengan wajah cemberut. Pikirannya tertuju akan perkataan Jenny hari itu. Seung Ah menggaruk-garuk kepalanya dengan kasar “kenapa harus dia?”
Tiba-tiba ponselnya berdering, dengan segumpal kesabaran yang masih tersisa ia meraih ponsel yang menjerit-jerit sudah minta diangkat itu “Yeobseo?” Tanya Seung Ah dengan kening berkerut “Umm.. aku tidak tahu mengenai itu.. ah, benarkah?... Tapi aku tidak pernah melihatnya selama bergabung diklub… tidak pernah, sungguh…” jawabnya ditelepon, Jenny menanyakan Kyuhyun, namja yang tengah ia sukai itu. “Kupikir dia tidak ada diclub kami. Mungkin diclub menyanyi lainnya” ucap Seung Ah lagi. “Yah, Gwenchana. Selamat malam” ia menutup flat ponselnya dan mulai mendesah. Ia berpikir kalau mungkin Jenny salah, tapi.. apa benar namja itu ikut diklub menyanyi? Tapi.. dimana? Selama ini Seung Ah tidak pernah melihat sosok namja dingin nan cuek itu. mungkin memang benar ia ada di klub menyanyi lainnya sama seperti dugaannya. Universitas Kyunghee mereka tidak hanya punya satu klub menyanyi saja tentunya.
***
 “Tapi…” Seung Ah benar-benar berniat menolak mentah-mentah tapi ia tidak enak hati pada Jenny yang menggantungkan harapan padanya. Jenny memang tipikal anak yang tidak mudah bergaul dan ia juga sangat pintar membujuk orang.
“Kumohon Seung Ah-a, kepada siapa lagi aku harus meminta bantuan? Kau tahu aku tidak punya banyak teman dan kalau aku berjuang sendiri. Habislah aku ditempat” jelasnya panjang lebar dengan mata berbinar-binar penuh harapan. Seung Ah hanya terdiam dan berjalan lurus sambil menunduk tanpa memandang wajah Jenny yang dianggapnya bisa merobohkan pertahanannya untuk menolak permintaan menyebalkan itu.
“Aku itu tidak pintar bicara. Tidak sama sepertimu. Jadi kumohon… bantu aku sekaliiiiii ini saja” pintanya sambil menaruh dua tangannya didada, bermohon. Kali ini Seung Ah terhenti Karena Jenny yang mengganggu jalannya. Dengan desahan pelan namun panjang itu Seung Ah mengiyakan dengan alasan ia tidak berjanji banyak. Ia hanya perlu menguntit namja itu dan mencari tahu keberadaannya saja. Semoga itu tidak sulit.
***
“ Ahh, jangan mendorongku. Dia bisa me…” Seung Ah kesusahan dengan penyembunyian diri Jenny saat namja itu melintasi tempat yang tidak begitu jauh dari tempat mereka berdua. Saat itu memang sudah waktunya untuk anak jurusan musik keluar dari kelas. Namja itu tampak biasa saja, dia tidak melirik apa saja yang ada didepan-tepatnya disekitarnya. Cuek dan dingin!
Jenny tetap saja mendorong keras Seung Ah yang selalu saja menolak sedari tadi. “Ayolah, dia sudah mau…” belum sempat Jenny meneruskan perkataannya tiba-tiba Seung Ah terjatuh dan menabrak tempat sampah yang ada dihadapannya, membuat semua isi tasnya keluar berhamburan. Kejadian memalukan-tidak terduga itu mengakibatkan semua anak yang disana berbalik dan memerhatikan dalam Seung Ah yang sudah tidak berdaya-terduduk tanpa berani berdiri lagi karena malu. Sementara Jenny berusaha menyembunyikan diri sambil membuka mulut. Syok.
“Kemarikan tanganmu” ucap seseorang. Seung Ah tidak berani menaikkan pandangannya. Ia masih sibuk memasukkan satu persatu barangnya yang berserakaan sambil memperbaiki penampilan kembali. Kenapa akhir-akhir ini ia sering terjatuh? Ia seperti sudah ingin menangis ditempat. Bagaimana tidak? saat itu anak jurusan musik keluar dari kelas dan tempat teramai-yang sering dilalui anak-anak itulah tempat insiden yang menimpanya. Huft!
Seung Ah merasakan ada tangan yang menarik lengannya dengan keras. “tangannya besar” batin Seung Ah.
Seung Ah menaikkan pandangannya setelah melihat kesekeliling dulu. Masih ada yang memandangnya dengan wajah mengejek dan ada juga yang meneruskan perbincangan bersama temannya tanpa memerdulikan Seung Ah lagi. “ASTAGA!” kagetnya bukan kepayang. Benda yang berniat ia masukkan tadi terjatuh dan langkahnya mundur selangkah.
Jenny segera keluar dari tempat persembunyian atau lebih tepatnya mengikuti jalur mata Seung Ah yang membesar. “Cho.. Kyu...hyun..?” gugup Jenny, tapi nadanya dikecilkan.

Kyuhyun bingung melihat ekspresi mereka berdua “kalian tidak apa-apa?” tanyanya. “Umm..Ya,baik” ucap Seung Ah menunduk.
“Eh.. Cho Kyuhyun... kau… terima kasih sudah menolong Seung Ah” ucap Jenny berterima kasih, Kyuhyun tidak menjawab, Kyuhyun mendekatkan wajahnya kesamping wajah Jenny “lain kali, jangan membiarkan sahabatmu malu lagi,Arra?” bisiknya. Spontan membuat Jenny tidak bisa bernapas. Oksigennya hilang dan entah ia sudah berapa kali mendesah. Memalukan.
Jenny hanya mengangguk-angguk kecil sementara Seung Ah yang melihat itu hanya bisa terdiam. Tanpa perintah otak ataupun apa ia berbalik dan berlari kecil, menghindar dari kedua orang yang sedang berbincang itu.

“Ah~” desahan Jenny lepas. Ia kemudian menatap Seung Ah yang menatapnya juga. “kau baik-baik saja, Seung Ah-a?” tanyanya.
 Seung Ah mengangguk pelan “hehehe, mianhe~ aku tidak tahu kalau kau sampai bisa terjatuh seperti itu” kekeh Jenny. Seung Ah tersenyum simpul. Moodnya belum kembali tapi ia memang tidak marah pada Jenny. Itu tidak disengaja. Seung Ah berjalan pergi dari tempat itu, tidak memikirkan Jenny yang masih diam disana.
“Ah? Seung Ah-a, tunggu akuu~” teriak Jenny kemudian menyusul kepergian sahabatnya itu.
***
“Yak,Yak! Aku sudah mendapat nomor ponselnya” seru Jenny dikasur Seung Ah dengan cepat serta intonasi yang berlari-larian, Senyumnya mengembang, keceriaan terpampang jelas disana.  Seung Ah hanya melirik sebentar lalu meneruskan kembali kegiatannya tadi, sedang membuka semua jejaring social yang ia punya di notebook pink-putihnya itu. Jenny memerhatikan sahabatnya itu, Seung Ah yang sadar dengan tatapan yang sudah dikenalinya itu berbalik dan berkata “Apa lagi?”
Seung Ah mengerutkan keningnya mendengar permintaan mengejutkan itu “Sudah, aku itu sudah capek untuk menguntitnya setiap hari dan berlari kesana kemari untuk mencari tahu mengenainya dan melapor bak pelayan yang patuh terhadap majikannya terhadapmu!” gerutu Seung Ah menolak sambil memalingkan wajah dan segera menekan tombol shut down pada notebooknya.
Jenny menunduk, sedih-tidak berani berkata-kata karena saat sahabatnya itu sudah berbicara panjang lebar tidak ada yang bisa melerainya. Tapi.. aneh juga Seung Ah bisa berbicara panjang lebar seperti itu. selama pertemuannya dengan Seung Ah yang sosoknya susah ditebak, ia tidak pernah mendengar seorang Lee Seung Ah marah-marah seperti itu.
Seung ah mendekati Jenny dan memelankan suaranya yang tadi sempat menaik beberapa oktaf “lagipula kau bilang hanya sekaliiiii saja. Dan aku sudah memenuhinya dengan menguntitnya” ucap Seung Ah lagi. kini Jenny mengangkat pandangannya dan menatap Seung Ah, matanya berbinar-binar penuh permohonan.
“kemarikan ponselmu!” rebut Seung Ah marah-marah. Ia segera mengirimkan pesan kepada seseorang. Ia sempat melirik sebentar nomor ponsel itu, kemudian ia melirik Jenny yang masih terdiam sambil menunduk.
Seung Ah mengembalikan handpone pearl-blue itu, “Apa yang kau lakukan?” Tanya Jenny penasaran, Seung Ah tidak menjawab, ia lebih memilih untuk menghindar dan Jenny pun melirik ponselnya untuk mencari tahu. “YAK! Seung Ah-a, kenapa kau mengirimkan dia pesan?” keluh Jenny mengamuk. Seung Ah tidak menjawab, ia masih sibuk dengan notebook didepannya. “Seung Ah-a, kau itu kurang ajar sekali!!!” amuk Jenny.
Mendengar sahabatnya yang sudah berkokok sedari tadi Seung Ah akhirnya membuka mulut “kalau kau terus saja menyembunyikan perasaanmu, dia bisa direbut orang” ucapnya. Jenny tidak menghiraukan peringatan Seung Ah. Ia masih saja kepikiran masalah pesan yang dikirimkan Seung Ah tadi. Ia bahkan mendingin ditempat membaca tulisan pesan itu.
Ponsel Jenny bordering, serentak kepala mereka berdua sama-sama berbalik kearah ponsel Jenny yang ada diatas kasur.
Seung Ah tersenyum dan melirik Jenny, sementara Jenny juga melakukan hal yang sama “Ada apa?” Tanya mereka bersamaan. “Ah~ Kyuhyun membalas pesanku!” ucap Jenny lebih dulu. Seung Ah segera mendekat karena sempat menjauh sebentar dan ikut melihat ponsel yang dibagi Jenny sedikit untuk supaya ia bisa melihatnya juga.
“terima kasih”  isi pesan itu. Seung Ah memalingkan wajahnya dan tersenyum pada Jenny yang entah bagaimana lagi perasaannya saat itu “itu berarti? Dia menerima perasaanku? Begitu?” Tanya Jenny tanpa kendali.ia berdiri dari duduknya dan menari-nari tidak jelas disegala arah ruangan itu. Seung Ah yang tahu bagaimana perasaan senang-bahagia sahabatnya itu mengangguk. “kupikir dia juga menyukaimu” ucap Seung Ah pelan. Jenny segera merangkul Seung Ah dan berterima kasih sebanyak-banyaknya.

 “Apa Seung Ah tidak masuk?” Tanya Chae Kyung, Jenny mengangguk lesu “Ya~”.
“Apa dia sakit?” Tanya Chae Kyung lagi. Jenny menggeleng tidak yakin. Chae Kyung tidak bertanya lagi, sementara Jenny sibuk mengalihkan pikirannya kearah Seung Ah. “Apa memang Seung Ah sakit?” batinnya. Dan sementara itu Kang sajangnim datang, Jenny menghentikan lamunannya dan duduk dengan rapi.


“Mau menjenguk Seung Ah?” tawar Jenny pada Chae Kyung saat mereka menutup lokernya dan jalan bersama  keluar ke gerbang kampus mereka.
Chae Kyung mengangguk cepat “aku juga ingin melihat tugasku, seharusnya hari ini ia membagikannya pada kami” jelasnya,
Sementara Jenny hanya mengangguk pelan dan meraih ponselnya yang bordering “tidak usah menjemputku sekarang, oppa mengerti?.... ah, aku ada urusan jadi jemput aku ketika aku mengirimkanmu pesan. Yah,oppa! Aku mengerti… aku akan baik-baik saja… kau itu cerewet sekali… Ah~ sudahlah. Aku akan pergi sekarang. Dah,” omelnya pada ponsel miliknya itu, Chae Kyung keheranan melihat Jenny yang masih mengomeli ponselnya yang tidak melawan sama sekali.
“siapa?” Tanya Chae Kyung, Jenny memasukkan ponselnya lalu berbalik kearah Chae Kyung yang sibuk menunggu bus. “Oh itu~ Oppaku!” jawabnya singkat.
Chae Kyung masih sibuk melihat kearah kanan, ia tidak tahu kapan busnya datang, menyebalkan harus menunggu bus selama itu dicuaca dingin seperti sekarang. “kau bilang oppamu tidak ada dikorea” ucapnya kemudian setelah beberapa menit hening.
Jenny duduk di tempat penungguan itu sambil mengusap-usap tangannya yang kedinginan “Ah, dia sudah lama kembali dan tidak lama lagi akan kembali keparis” jawabnya. Sementara itu Chae Kyung ikut duduk disamping Jenny sambil menghangatkan diri. Tidak berkomentar lagi karena ia rasa penjelasan Jenny sudah cukup.
“Seung Ah-a~~” teriak Jenny langsung duduk ditepi kasur Seung Ah, sementara Chae Kyung mengekor. Seung Ah yang saat itu tengah bersandar disandaran kasurnya sambil memainkan PSPnya sontak terbangun “Ah? Kalian?” tanyanya bingung-meletakkan PSP itu samping bantalnya.
Jenny menghempaskan tasnya dilantai dan menghela napas “diluar dingin sekali” cemohnya. Seung Ah memandang Chae Kyung yang mengambil kursi kecil dimeja rias dan ikut bertengger disamping Jenny “kau baik-baik saja?” tanyanya disusul anggukan Seung Ah  
“Mianhe, aku tidak bisa membagi kertas tugas itu” ingatnya. Chae Kyung mengangguk tanda itu tidak apa-apa, tenang saja.
“kalian mau minum apa?” tawar Seung Ah. Jenny tersenyum jahil, ia sudah sangat kehausan dan suhu badannya tidak baik karena diluar sangat dingin
“Bibi, minta lemon teanya” ucapnya pada Bibi Seung Ah yang memang saat itu ada didalam ruangan, Bibinya itu memandang Chae Kyung, seakan bertanya, “aku juga” ucap Chae Kyung mengerti.

“ kau kenapa? Sakit?” Tanya Jenny yang pandangannya teralih pada Seung Ah. Seung Ah menggeleng “aku hanya kecapaian dan banyak fikiran” ucapnya sambil tersenyum,
“aku sudah katakan jangan terlalu berpartisipasi dalam banyak kegiatan” ceramah Jenny menaikkan alisnya.
Seung Ah terkekeh pelan “ia cerewet!” lalu ia memandang Chae Kyung yang sibuk memandang album foto yang ada ditangannya “kau mau ambil tugas kelompokmu? Nanti biar kuambilkan” tawar Seung Ah pada Chae Kyung yang sedari tadi hanya terdiam, sibuk mengamati-melihat foto-foto yang ada dialbum foto. Album foto yang diraihnya d meja rias kecil kamar Seung Ah.
“yah~” jawabnya singkat. Ia masih sibuk dengan pandangannya pada objek didepannya itu. “Siapa ini?” Tanyanya setelah beberapa lama sibuk mengamati.
Seung Ah segera bangkit dari tidurnya dan kesamping Chae Kyung, mencari sesuatu didalam meja rias itu dan juga melihat siapa yang ditunjuk Chae Kyung didalam album itu “Ah? Itu Choi Minho. Sahabatku.” Ucapnya, “Chae Kyung-sshi, apa kau melihat buku yang ada disini?” Tanya Seung Ah setelah sadar kalau ia sudah tidak melihat sosok barang itu, sementara Chae Kyung menutup album itu dan menatap mata Seung Ah. Ia menggeleng “tidak” jawabnya singkat.
“Eh? Kemana aku menaruhnya?” bingung Seung Ah melirik Jenny yang hanya terdiam “tidak usah mencarinya sekarang. Besok saja, sekarang kan kau sedang sakit” ucap Chae Kyung dibelakang.
Seung Ah menggeleng-geleng, panik “lagipula masih tidak begitu mendesak” lanjutnya Chae Kyung. Seung Ah berhenti mencari dan duduk kembali dikasurnya. “tapi.. kemana aku menaruhnya? Aku… tidak mungkin menaruhnya disembarang tempat” seru Seung Ah mengingat-ingat.
Sementara di dalam ruangan ada suasana yang tegang, Bibinya masuk sambil membawa dua gelas lemon tea. “Terima kasih” Jenny meraihnya. Sementara Chae Kyung meraihnya dari tangan Jenny karena ia masih sibuk berbincang-bincang dengan Seung Ah mengenai buku yang entah dimana keberadaannya itu.
***
Pagi itu juga, Seung Ah berlari secepat mungkin menaiki tangga sekolahnya. Mati kalau sampai buku catatan itu juga tidak ada di lokernya. Dan… habislah riwayatnya.
Semuanya memandang Seung Ah heran, sepagi ini kenapa ia berlari secepat itu?
 “hhhhh..” desah Seung Ah. Ia menarik lokernya dengan kekuatan yang masih tersisa setelah ia membukanya dengan kunci tadi. Segera ia rombak-rombak isi dalamnya yang tidak begitu banyak. Hanya beberapa barang yang tidak untuk dibawa pulang dan cukup disimpan disekolah saja. Didinding lokernya ada fotonya bersama appa dan eommanya. Serta fotonya saat masih bayi.
“TIDAK ADA?” pekiknya. Seung Ah tidak percaya ia akan kehilangan buku paling penting itu. angan-angannya untuk dimarahi oleh Bae seongsenim sepertinya akan terwujud. Mati!
“Eh? Seung Ah-a? kenapa kau datang secepat ini? apa kau sudah baikan?” Tanya Chae Kyung yang saat itu terkejut melihat Seung Ah.
Seung Ah berbalik dan mengangguk. “Ah~ buku itu benar-benar hilang” lesunya. Meski tidak ada kaitannya dengan pertanyaan Chae Kyung tadi. “bagaimana ini?” tanyanya pada Chae Kyung, Chae Kyung menutup lokernya dan menghampiri Seung Ah yang berdiri didepan lokernya, tidak begitu jauh
“tapi.. apakah semuanya ada didalam buku itu? persiapan acaranya juga ada disitu?” Tanya Chae Kyung hati-hati.

“Mianhe seongsenim..” tunduk Seung Ah. Bae Seongsenim hanya bisa menghela napas beberapa kali dengan kening berkerut “bagaimana bisa kita menjalankan acara tanpa struktur itu? kalau begitu, acaranya akan dibatalkan” ucapnya menjelaskan, semua anak kelompok yang sedang ada disana berteriak kecil tanda tidak bersemangat. Seung Ah benar-benar merasa tidak enak hati. Ia yang menyebabkan itu semua.
“bagaimana bisa ketua kelompok sepertimu melakukan kecerobohan seperti ini?” Seung Ah hanya bisa menunduk “kau membuat semuanya kacau. Kau tahu?” Seung Ah menaikkan kepalanya dan mengangguk pelan. “kau memang tidak becus!”
“Jeongmal mianhe~” tunduk Seung Ah pada semuanya. Seung Ah bisa melihat ekspresi kecewa teman-teman clubnya itu. bahkan disana ada beberapa wakil dari masing-masing club. Ia memang membuat sesuatu kecerobohan.

Sabtu, Januari 07, 2012

Lirik Lagu Beast- Because Of You


Lirik Lagu Beast- Because Of You

[Junhyung]Want to stay with you
Want to love with you
I'll tell you something

[Kikwang]Jokeumsik dakasuhbolgae nul wihae utsuhbolgae
Baby girl oh my baby girl yeah
[Doojoon]Ahjikeun ahnin chukhaedo uhnjankan utsobolge
Baby girl oh (I know) nuhdo nal wonhae
[Hyunseung]Doogeun doogeun maeun sulraego
Jakujaku nuhman saengkakna
Maleun ahn heado aljeana

[Yoseob]Nuh ddaemooningul, nuh molreulnungul
Nah mail nul bwado bwado bogoshipuh wae eerea
Sarangeeragul, nan mollaratdungul
Eejaeya aljana, na golbaekhalge my girl
Neu jigeum cheorunman, itsuh jwo oh my shiny girl
Baby baby want you want you girl
[Hyunseung]Sarangingabwa, oh oh oh oh yeah, oh oh oh oh yeah
Baby baby want you want you girl
[Kikwang]Saranghanabwa, oh oh oh oh yeah, oh oh oh oh yeah
[ Lyrics from: http://www.lyricsmode.com/lyrics/b/beast/because_of_you.html ]
[Kikwang]Salmeosi dagawajulae
Nal bwomeon utsujulrae
Baby girl oh my baby girl yeah
[Doojoon]Ahjikeun ahnirahaedo
Unjaengan utsuhjulrae
Baby girl oh you know
Na man aljana
[Hyunseung]Doogoon doogoon maeun sulraego
Jakujaku nuhman saengkakna
Eerun nun nae mam aljanah

[Yoseob]Nuh daemooningul
Nuh molreulnungul
Nan maill nul bwado bwado
Bogoshipuh wae errea
Sarangeerangul
Nan mollaratdungul
Eejaeya aljana
Na gobaekhalgae, my girl
Nuh jigeum cheorunman
Itsuh jwo, oh my shiny girl

[Junhyung]Nuhraneun ahkyungreul sugo bwarabonun saesang
Modungae yeopuhboeo nuhmoo ahreumdawoah
Eerun pyemeon jal ahnhanun style eejiman
Nul bwomeon nado molrea naohnun maeeji mwo
Huh huh gaseumi ddugeuwoah daechoong
Baekdo jungdo dweanun guh gateh
Tuljiki jikjeoneh poongsuhn cheorum
Jacco keojinun maeumrul uhsuh gajeogajwo (nuh ddaemooningul)

[Yoseob]Nuh daemooningul
Nuh molreulnungul
Haroojongil ahmoogutdo halsu uptsuh Uhddokhae
Algo itnungul, sarangeerangul
Nae geoteh itsuhjo nae sojoonghan nun, my girl
Na eejae nuhman barabolgae oh my shiny girl

Baby baby want you want you girl
[Hyunseung]Sarangingabwa, oh oh oh oh yeah, oh oh oh oh yeah
Baby baby want you want you girl
[Kikwang]Saranghanabwa, oh oh oh oh yeah, oh oh oh oh yeah

Lirik Lagu Beast- Bad Girl


Beast- Bad Girl 


[GiKwang] I'm heart sick, hear me, be crazy, can't let you go
Sad love song, my love's gone, please baby, don't go far
[JunHyung] So beast

[All] Down, down, we gotta get down, down, down, we gotta get down
Down, down, we gotta get down, I want ya, come to me, girl
Down, down, we gotta get down, down, down, we gotta get down
Down, down, we gotta get down, I want ya, come to me, girl

[GiKwang] Niga tteonan jarie seupeumi gadeukhae
Naman dugo tteona beorimyeon nan eotteokhae
Shigani jinagado ni eolguri jakku tteo olla
Meoriga binggeul binggeul doneunde

[JunHyung] Eojega majimak kiss, neol jabji mothan nae miss
Modeunge kkumi gil please, nan geunyang babo baboga dwin geot gata
[DongWoon] Sorichyeo sorichyeo bulleo butjapgo butjapgo shipeodo
[JunHyung] Hey, hey, hey, girl, dorawa jweo please, my hate girl

[DooJoon] Amuri saeng gakhaedo maldo andwae, bad girl
Jakkuman ni saenggage michyeo michyeo, bad girl
[YoSeob] Tteonaji mallago nege sorichyeodo
Dwi dora bojido anhneun, bad girl

[JunHyung] G-O-N-E niga tteonani jal gadeon shigyedo stop gwaenhi
Nae gwieseo deullineun like our story, so sick
Hanttaeneun my, my lady niga eobseo ureo nan daily
Ajik ni jarineun biweo dulge girl C-O-M-E

[HyunSeung] Miweohan ji harumane geuriweojyeo
Ni saenggage nae eolguri nunmullo beonjyeo
Neol butjabeuryeo hamyeon neo ege daga galsurok deo
Naegeseo meolli meolli ganeunde

[DongWoon] Dashi dolligin neomu nujeo borin geot gatae
Ni moksori ga naegeseo jakku meoreo jineunde
[JunHyung] Sorichyeo sorichyeo bulleo butjapgo butjapgo shipeodo
[DongWoon] Hey, hey, hey, girl, dorawa jweo please, my hate girl

[DooJoon] Amuri saeng gakhaedo maldo andwae, bad girl
Jakkuman ni saenggage michyeo michyeo, bad girl
[YoSeob] Tteonaji mallago nege sorichyeodo
Dwi dora bojido anhneun, bad girl

[GiKwang] Yeotaekkeot niga haetdeon modeun mal
Hansungan modeun geda geojitmal
[HyunSeung] Ni mameul dwi dolliryeo halsurok
Naegeseo han georeumsshik meoreojyeo ganeun neo

[DooJoon] Amuri saeng gakhaedo maldo andwae, bad girl
Jakkuman ni saenggage michyeo michyeo, bad girl
[YoSeob] Tteonaji mallago nege sorichyeodo
Dwi dora bojido anhneun, bad girl

[All] Down, down, we gotta get down, down, down, we gotta get down
Down, down, we gotta get down, [YoSeob] na honjaman tto seulpeo hae
([YoSeob]Naege dorawajweo)
Down, down, we gotta get down, down, down, we gotta get down
Down, down, we gotta get down, I want ya, come to me, girl

Lirik Lagu APINK- I Don't Know


APINK- I Don’t Know


[Na Eun] ireoji mayo
Baby geudaeneun mollayo
nae mameul ajikdo geudaeneun mollayo

[ChoRong] meomchuji mayo
ijen sigani eobseoyo
jakkuman keojineun nae maeumeul
geudaen moreujyo

[YooKyung] haruedo subaek beon
ni saenggakhae moreul kkeol
eojjeom ireokedo nae mam moreuni
haneun su eobtji mwo
naega gobaekhae

[BoMi] hanbal dagagamyeon dubal meoreojijiman
jogeum deo gakkai yeope
kkok buteo seoseo an nwa jullae
oneureun nae mam modu boyeojulla

[EunJi] eojjeom geurido babo gateunji
subaek beoneul nunchil jwodo
nae mameul molla neon
nan hangsang ireonde eojjeom geuri mollayo

[HaYoung] jakku tteollyeoyo
maeil geudae saenggakhaeyo
jakkuman keojineun nae maeumeul
geudaen moreujyo

[NamJoo] haruedo subaek beon
ni saenggakhae moreul kkeol
eojjeom ireokedo nae mam moreuni
haneun su eobtji mwo
naega gobaekhae

[BoMi] hanbal dagagamyeon dubal meoreojijiman
jogeum deo gakkai yeope
kkok buteo seoseo an nwa jullae
oneureun nae mam modu boyeojullae

[EunJi] eojjeom geurido babo gateunji
subaek beoneul nunchil jwodo
nae mameul molla neon
nan hangsang ireonde eojjeom geuri mollayo

[CR] maeil jamdo mot ja na
[NE] doraseoseo nal jom bwa
[HY] ijebuteo dagaga
[CR/NE/HY/NJ] neoga naui for my love

[EunJi] ajikdo geudaen mollayo~o~o~

[BoMi] eojjeom geurido babo gateunji
subaek beoneul nunchil jwodo
nae mameul molla neon
nan hangsang ireonde eojjeom geuri mollayo

Lirik Lagu 2PM- Hot


Lirik Lagu

2PM- Hot

[Junsu]
Hohu du shi neomunado nunbushin
Geudaeeui nunbiche
Nae gaseumi tteugeobjyo

(Yo! Ya already know we on fire
It's me Jun.K and 2PM)

Gaseumeun tteugeobke
Meorineun chagabke
Gaseumeun tteugeobke
Meorineun chagabke

[Taecyeon]
Stop Drop Hot I'm HOT
Hangsang geunyeodeul apeseo naneun ppeonppeon HEY!
Gogaereul dollyeo make a U-TURN
Ttak bwado neukkyeojyeo gaeseong
Mancheomeui paesyeonhamhageun eojjeom ttak nae style
Wipung dangdang mweot boda mommaega jjukjjuk ppangppang

[Nichkhun & Wooyoung]
Geudaeeui nunbichi nae gaseumeul jeok shineyo
Eojjeom johtae nado mollae
Eolguri ppalgaejineun geonde
Geudaeeui momjit hana hana nal aetaeujyo
Mareul geonne boryeomyeon
Wae jakku bukkeureoun geonde

[Junho]
Neomu tteugeoweoyo
Eoreobuteun naeui mameul nogyeoyo
Ne gaseum sogeui yeoljeongi bupun gamjeongi
Nal seolle ime ppajige hajyo

[Junsu]
Neomu saranghaeyo
Oneureun geudae ege malhallaeyo
Sumgyeowatteon sarangi bultaoreuni
Soljikhage nae maeumeul jeonhallaeyo
[Chansung]
OH my god she is so fine
Nareul miso jitge haneun nunuseum
Jeo pureun nun dwi sumeo itteon sungyeolhan neoeui maeum
Neoreul saenggakhamyeon jjaekkak jjaekkak
Heulleo ganeun shigan neomu ppalli ga
Geudae hyanghan nae mam araju~o badaju~o YEAH

[Nichkhun & Wooyong]
Geudaeeui nunbichi nae gaseumeul jeok shineyo
Ijen soljikhae jil ttaedo dwaenneunde
Geudaeui momjit hana hana nal aetaeujyo
Nae gaseumeun ttwieo nan ttwieo
Geudaereul hyanghae baby

[Junho]
Neomu tteugeoweoyo
Eoreobuteun naeui mameul nogyeoyo
Ne gaseum sogeui yeoljeongi bupun gamjeongi
Nal seolle ime ppajige hajyo

[Junsu]
Neomu saranghaeyo
Oneureun geudae ege malhallaeyo
Sumgyeowatteon sarangi bultaoreuni
Soljikhage nae maeumeul jeonhallaeyo

EhOhEh Oh Oh Oh OhEhOh Oh
Gaseumeun tteugeobke meorineun chagabke
EhOhEh Oh Oh Oh OhEhOh Oh
Gaseumeun tteugeobke meorineun chagabke

[Junho]
Neomu tteugeoweoyo (tteugeoweoyo)
Eoreobuteun naeui mameul nogyeoyo
Ne gaseum sogeui yeoljeongi bupun gamjeongi
Nal seolle ime ppajige hajyo

[Junsu]
Neomu saranghaeyo (OH baby)
Oneureun geudae ege malhallaeyo
Sumgyeowatteon sarangi (sarangi) bultaoreuni (bultaoreuni)
Soljikhage nae maeumeul jeonhallaeyo

Sabtu, Desember 17, 2011

Destiny Part 19 (KyuAh Couple)

Destiny(part 19)









Author : Shan Chipita Meiline A.a
Cast :
Lee Seung Ah
Cho Kyuhyun
Hwang Min Ara
Cho Jenny
Lee Chae Kyung
All other cast
Rating : SU
Gender : Romance, Happy, So sad, happy ending
------------------;;;;;;;;;;;;;;;;;-------------------------
BackSound : Super Junior- In My Dream

Kyuhyun POV
“ Kapan kami bisa pulang? “ tanyaku cepat ke Seung Hwan hyung. Ia menggeleng. Menyebalkan sekali!!!. Beberapa menit lalu, konser baru saja selesai. Yang lainnya sedang istirahat karena lelah. Aku tidak lelah sedikitpun. Selama dua hari disini aku bahkan tidak pernah tenang, bagaimana kabar Seung Ah? Kenapa ia tidak pernah menelponku? Ahh. Membuatku bertambah cemas. “ Hyung, boleh kupinjam handponemu? “ tanyaku menghampiri mereka yang tengah duduk bergerombongan di sudut sana. Eunhyuk hyung mengerutkan keningnya “ bukannya kau telah menghempaskan handponeku kelantai hingga rusak? “ ucapnya sinis. Aku mengingat dan tanpa berpikir panjang atau berkata sepatah katapun pada monyet menyebalkan itu, aku mengalihkan pandangan ke Sungmin hyung, memberinya isyarat dan ia memberiku handponenya “ terima kasih “ ucapku seraya menjauh.
bunyi nada dering NSPnya terdengar. In my Dream? Bukankah ini lagu Super Junior? Aku tersenyum. Kapan ia memasang NSP itu?  Dan.. aku juga tidak tahu kalau ia suka dengan Super Junior. Kupikir ia benar-benar membenci kami!
Tidak ada jawaban. Perasaan senangku berubah cemas. Apa sampai sekarang ia belum sadar? Tanpa pikir panjang aku memecet nomor Leeteuk hyung. “ Hyung, apa Seung Ah sudah sadar? “ tanyaku cepat. Syukurlah, aku bersyukur setelah mendengar jawabannya. “ Boleh kau berikan telepon ini kedia? “ pintaku.
Seung Ah POV
Leeteuk oppa menatapku yang tengah menantap lurus keluar jendela kamar rumah sakit yang tepat ada disampingku, pemandangan sore itu benar-benar indah, anginnya juga tertiup pelan, suasana yang menyenangkan. Aku menggeleng saat menerima tatapan Leeteuk oppa. Ia berusaha membuatku mau tapi tetap saja. Aku belum sanggup untuk mendengar suaranya, tidak sanggup untuk mendengar ocehannya, tidak sanggup mendengar ia berkata ia mencemaskanku dan segera pulang. Aku belum sanggup. Sungguh.
Leeteuk oppa menutup ponselnya lalu menatapku kembali “ Apakah Kyuhyun tidak bertanya banyak? “ Leeteuk oppa mengangguk “ sepertinya hanya kecewa. Aku berkata kalau kau sedang tidur “ ucapnya. Aku mengangguk lega. “ Sebaiknya, jangan beritahu masalah ini padanya. “ ucapku kembali menatap lurus kearah jendela itu. Aku tidak tahu bagaimana ekspresi Leeteuk oppa, tapi aku tahu ia bingung “ Kenapa? Aku yakin kau tidak apa-apa. Itu.. matamu.. pasti baik-baik saja “ ucapnya ragu. Aku tersenyum simpul “ Arraseo “
Min Ara dan Jenny datang, serta ada Lee Chae Kyung dan Soo Hee unnie dibelakangnya. Aku tersenyum pada mereka. “ Sedang apa? “ Tanya Min Ara balas tersenyum. “ Tidak sedang apa-apa. Hanya mengobrol sebentar dengan Leeteuk oppa “ ucapku berusaha terdengar senang. “ Apa yang kau bawa Soo Hee unnie? “ tanyaku mengalihkan pandangan. Ia tersenyum dan menyodorkan bekal. “ Wah, apa ini? “ tanyaku riang. Ini baru pertama kalinya hubungan kami cukup baik. “ Aku tahu masakan rumah sakit tidak enak, jadi kusiapkan bekal untukmu. Semoga kau suka “ ucapnya. Aku merasa berterima kasih dan mulai membukanya. “ Aku tahu kau suka Jajangmyeon seperti Kyuhyun oppa, jadi aku memberi usul pada eonnie untuk membuatkan itu saja untukmu “ sahut Chae Kyung kemudian. Aku mengangkat wajah dari tatapanku kepada makanan dibawahku lalu tersenyum “ terima kasih Chae Kyung-sshi “ ucapku sopan. Ia balas tersenyum.
Kyuhyun POV
“ ini hadiah untukmu “ seruku senang. Tiga hari tidak bertemu membuatku sesak dan sulit untuk bernapas. “ apa ini? “ Tanyanya bingung. “ aku tahu handponemu rusak, jadi aku belikan ini. “ seruku menjelaskan. Ia tersenyum padaku. Senyum favoritku.
“ Oyah, aku juga punya. “ ucapku mengangkat handpone yang sama. Hanya saja warnanya berbeda. Tiba-tiba Sungmin hyung masuk “ Aigo~ aku akan mencurinya nanti “ serunya melipat wajah. Aku tertawa melihat tingkah hyungku yang lucu itu. “ kalau mau ambil saja “ seru Seung Ah. Aku cepat-cepat mencengah “ Andwae! Ini hadiah untukmu babo! Jangan diberikan kepada orang lain “ ucapku marah. Seung Ah terkekeh pelan “ tidak mungkin aku berikan pemberian pertamamu ini untukku. Ini akan kujaga baik-baik. Oyah, Gomaweyeo Kyuhyun-sshi “ ucapnya manis. Aku balas tersenyum. Kapan ia akan membiasakan diri untuk memanggilku Oppa? Ck, sudahlah. Daripada ia memanggilku dengan nama Kyuhyunnie. Huah! Aku benci nama itu, tapi aku senang kalau Seung Ah yang menyebutkannya. ahah
“ warnanya bagus. “ Sungmin hyung memanyunkan bibirnya. Aku hanya tertawa sedangkan Seung Ah mengotak atik handpone itu “ Apa-apaan ini? “ ucapnya bingung. Aku tersenyum jail. “ Suamiku Kyuhyun yang tampan dan baikhati? “ ejanya. Aku tertawa geli. “ Kyuhyunnie, untuk nama kontak, ini terlalu panjang dan menyusahkan “ ucapnya. “ Jangan dihapus. Biarkan saja. Kalau kau berani menggantinya, kubunuh kau “ seruku menakuti. Ia memincingkan matanya “ aku yang akan membunuhmu lebih dulu “
***
Hari ini Seung Ah sudah boleh pulang. Rasanya senang sekali bisa melihatnya dirumah lagi. tapi.. aku rasa ada yang berbeda dengan Seung Ah. Ah, kurasa hanya pikiranku saja.
“ hyung bisa antarkan ini kekamarku? “ seruku meminta tolong, Sungmin hyung mengangguk lalu berjalan pergi dari hadapan kami. “ Mulai sekarang kita akan tinggal berdua diatas. “ ucapku pada Seung Ah. “ lalu? Jenny bagaimana? “ aku mendengus “ ia akan kembali ke villa. Appa dan ammanya akan tinggal di Korea. “ jelasku. Seung Ah hanya mengangguk lalu berjalan disampingku untuk ke lantai atas. “ kapan mereka datang? “ tanyanya. “ Oh,, itu. Mereka akan datang besok. Akan ada perayaan divilla. Jadi kita semua harus datang, aku sudah mengundang semuanya. “ jelasku. Ia juga hanya mengangguk. Sepertinya Seung Ah lelah karena ia tidak banyak bicara.
“ Kau kenapa? Apa baik-baik saja? “ tanyaku cemas, Seung Ah memerhatikanku cepat lalu mencubit pipiku “ jangan cemaskan aku tuan Cho. Aku baik-baik saja tenanglah “ serunya. Aku hanya diam mematung sejenak lalu tersenyum “ Ah,, Arra.Arra. kalau begitu ayo masuk. Kau pasti lelah.. “ seruku merangkulnya. Ia tersenyum lalu aku memerhatikan senyumnya untukku. Benar-benar membuat hidup tentram.
Seung Ah POV
“ YAK! LEE SEUNG AH, ayooolaah. Coba jujur pada kami. Apa hubunganmu dengan member Super Junior? Kenapa mereka menjenggukmu saat itu? “ tanya mereka histeris. Aku hanya bisa memelas. Astaga! Kenapa aku melupakan sesuatu. Bisa gawat. “ Ah itu? Aku dan Donghae oppa bersahabat sejak kecil dan kebetulan saat itu mereka sedang memeriksa.. kesehatan! Yah, kesehatan dirumah sakit dan melihatku. “ ucapku cepat. Huh,
“ lalu? Bagaimana dengan SHINee? Aku lihat ada Minho, Jonghyun dan Taemin oppa disana “ seru mereka. Aku kembali membuka otakku. “ aku pernah bertemu beberapa kali dengan Minho dan Taemin di.. Ah ya! Di Swalayan. Min Ara suka sekali Strowberry milk jadi biasanya kami bertemu. Setelah itu kami cukup dekat dan mereka hanya sekedar ingin menjenguk teman saja. Yah, begitulah “ ucapku. Darimana aku mendapat pemikiran itu? ANEH sekali! setidaknya aku tahu orang yang sedang sakit itu biasanya punya otak yang rada-rada aneh. Tapi aku? Ohh.. aku rasa aku sudah cukup pintar berbohong sekarang. IQku sudah tinggi rupanya. Hahaha,
Tiba-tiba Jenny datang “ Yak, Seung Ah-Cho ayo ikut aku “ ucapnya mengangetkan kami. Jaebin dan yang lainnya aku tinggalkan dalam keadaan bingung. Mungkin bingung dengan elakanku yang tidak masuk akanl tadi atau perkataan mendadak Jenny tadi. “ Jangan memanggilku dengan marga Cho. Mereka bisa curiga nantinya “ seruku mengingatkan. Jenny sepertinya tidak menanggapi perkataanku.  Aku bingung, kenapa ada mahasiswi Konkuk kemari? Jenny kenapa bisa kemari?
Kami tiba di kelas Seni. Aku bingung, “ mau apa kemari? “ ia berbalik dan memandangku “ kau ikut perlombaan sekolahmu. “ ucapnya. Aku membelalak kanget “ Jangan bercanda! Aku tidak pernah ditugaskan di kelas seni! “ seruku. Ia mendengus lalu mendorongku untuk masuk sementara ia keluar dan menutup pintu. Ruangan itu sunyi seketika, pandangan teralih kearahku, semuanya. Semua orang disana.
Aku menutup mataku, tidak bisa melihat apa yang kuhadapi. Aku benci suasana di ruangan seni. Aku benci suasana sunyi dan gelap disini.
“ kemarilah Seung Ah-lee “ seru seongsenimku dari kejauhan.pentasnya sudah dirancang, pemain alat musiknya juga sudah lengkap, penyanyi-penyanyi dari gereja sudah mulai berdiri ditempat masing-masing. Aku memberanikan diri untuk melangkahkan kakiku. Ruangan itu gelap sekali, “ cukup beberapa langkah saja dan aku akan sampai ketempat dimana cahaya ada “ ucapku menyakinkan diri sendiri. Jangan khawatir,
Kyuhyun POV
“ Jenny, kenapa Seung Ah? “ tanyaku cemas. Jenny menggeleng-geleng. Seung Ah baru saja masuk rumah sakit beberapa hari lalu, sekarang? Ia masuk kembali! Astaga!
“ Dokter, apakah dia baik-baik saja? “ Dokter memerhatikanku, seakan ada yang ingin ia beritahu, aku mengerutkan kening “ dia baik-baik saja bukan? “ seruku menyakinkan,
***
Air mataku tidak berhenti jatuh. Apa ini? Seung Ah… kenapa nasibnya begitu buruk? Apa aku tidak akan pernah bisa dipandang jelas olehnya lagi? apakah aku tidak akan pernah masuk dalam penglihatannya lagi?
“ kau sudah sadar? “ tanyaku berusaha mempertegas nada bicaraku. ia mendeham pelan sambil tersenyum. “ maafkan aku, aku selalu saja membuatmu repot “ ucapnya. Aku menghampirinya dan berdiri disudut tempat tidur “ kau sudah makan? “ tanyaku. Ia menggeleng, “ aku akan belikan kau makanan. Tunggu disini, “ seruku kemudian memerhatikannya dalam. Seperti tidak terjadi sesuatu. Raut wajahnya begitu santai. Aku.. sampai bingung apakah dokter hanya mempermainkanku?
***
Aku bertemu pandang dengan Donghae hyung. “ bagaimana Seung Ah? “ tanyanya cemas. Aku menunduk dan berjalan kembali tanpa menjawab pertanyaan. Bisa kudengar langkah kakinya yang cepat masuk keruangan Seung Ah. Air mataku kembali tejatuh. Setidaknya aku tahu aku cengeng, tapi.. sungguh rasanya ingin melihat ini sampai disini dan ketika aku bangun, aku bisa mendapati Seung Ah baik-baik saja tanpa satupun masalah yang menyangkut dirinya. Kuharap ini mimpi.
Seung Ah POV
Kyuhyun keluar membelikanku makanan, aku mendapati Donghae oppa masuk keruanganku. Senyumku mengembang “ merindukanmu oppa, “ ucapku cepat. Ia menghampiriku dan memerhatikanku dalam, sama seperti Kyuhyun tadi. Aku membulatkan mata lalu tersenyum “ Aku baik-baik saja.. Sungguh “ ucapku kemudian dengan nada menyakinkan.
Hari ini, Donghae oppa tidak begitu jelas dipenglihatanku. Aku sampai kesusahan untuk melihatnya. Aku.. tidak tahu ada apa dengan penglihatanku. Kuharap ini hanya sebentar. Mungkin dampak dari gelap yang tadi kulihat di ruangan seni.
“ kau kenapa? “ Tanya Donghae oppa, aku tersadar dan memamerkan senyumku “ Gwenchana oppa. Tidak usah khawatir “ ia tersenyum dan mengeluarkan sesuatu dikantungnya. “ aku menemukan kalung ini “ ucapnya. Aku membulatkan mataku “ Ah, kalung ini? “ seruku mengingat-ingat. Kalung 12 tahun lalu. Saat aku berumur 5 tahun dan saat itu Donghae oppa sudah masuk sekolah. “ ini bukan yang asli, tapi mirip bukan? “ aku mengangguk keras. “ kupikir sudah tidak ada lagi kalung seperti itu “ ucapku lalu meraihnya “ ini untukku?”
Kyuhyun kembali, matanya tertuju pada kalung yang kupengang “ ini hadiah valentine dari Donghae oppa. Kalung yang sama persis dengan kalung masa kecil kami “ ucapku, Kyuhyun mengangguk lalu menatap Donghae oppa “ valentine sudah lama berlalu.. “ kyuhyun melanjutkan “ dan ternyata kau menghabiskan waktu begitu lama hanya untuk mencarikan hadiah untuk istri orang? “ serunya sinis tapi terdengar hanya candaan. Aku memandang Donghae oppa , bingung.“ hehe, saat itu aku sedang berkunjung di Qian Tan, dan disana ada banyak sekali cindera mata yang bagus dan aku teringat olehmu. Saat melihat kalung yang sama persis dengan kalung yang dulu, aku membelinya dan mencari satu kalung lagi yang mirip. Tapi ternyata tidak ada. Jadi, waktuku habis Karena mencari kalung yang satu lagi. “ jelasnya.
“ kalung yang satu? Untuk siapa? “ tanyaku bingung. Donghae oppa berdeham “ karena tidak berhasil menemukannya, maka dari itu, nanti setelah mendapatkannya baru kuberikan kepada orang itu “ ucapnya. “ Ah.. apakah kau sedang dekat dengan seorang perempuan? “ tanyaku mengejek. Ia tertawa pelan “ haha, tingkahnya memang seperti seorang gadis, dia cengeng dan gampang sekali emosi. Tapi.. ia cukup baik. “ jelasnya. Otakku yang kandas seketika ini teralih pada pemikiran yang bodoh “ Apakah oppa menyukai seorang laki-laki? HAH! Apakah oppa sudah beralih profesi menjadi seorang guy? “ tanyaku cepat. Donghae oppa kembali tertawa. “ hahaha, kau itu lucu sekali “ ia menggeser pelan rambutku. “ Anni. Kalung ini untuk seseorang yang special.. tapi tidak se-spesial dirimu “ aku menatapnya cepat dan berbicara dengan nada sedikit pelan “ sebaiknya kau pergi sekarang karena orang yang ada disampingku ini akan segera mengamuk dan menelanmu habis-habisan “ seruku. Yang kumaksud adalah Kyuhyun. Donghae oppa mengangguk lalu memerhatikan Kyuhyun “ Aku pergi dulu “
 Sebenarnya aku penasaran, tapi aku tidak sanggup lagi bicara banyak. Mataku semakin perih. Aku tidak bisa melihat jelas wajah Donghae oppa.  Maka dari itu sebaiknya memang ia keluar sekarang.
“ makan ini “ seru Kyuhyun, pandanganku teralih dan aku menyuapkan diri makanan yang telah Kyuhyun beri tadi. “ enak “ komentarku.
Min Ara POV
“ Oppa “ kagetku. Ia juga terlihat kaget, lebih kaget dariku. “ sedang apa kemari? “ tanyanya, aku tersenyum lalu mengangkat bawaan yang kubawa “ membantu Jenny membeli makanan untuk pesta malam nanti. kau akan hadir juga bukan? “ tanyaku. Si Won oppa mengangguk “ tentu saja.. hmm lalu? Mana Jenny? “ aku melirik kesana kemari “ sepertinya sedang bersama Chae Kyung dan Soo Hee unnie. “ jawabku. “ Lalu? Oppa sedang apa kemari? “ tanyaku balik. “ membantu wookie untuk membeli makanan untuk pesta malam nanti “ serunya. Kami saling memandang dan terkekeh “ nasib yang sama “
Kami berjalan bersama, sepertinya ia juga sendirian dan memang sedang mencari sesuatu yang dipesan Wookie oppa. “ Bagaimana Seung Ah? Apakah dia sudah keluar rumah sakit? “ tanyanya tiba-tiba. Aku mengangguk “ tiga hari lalu “ jawabku. Ia mengangguk-angguk “ kenapa acaranya baru diadakan sekarang? Bukannya Ahjussi dan Ahjumma sudah lama datang? “ tanyanya lagi. Aku mengangkat bahu “ Molla. Mungkin menunggu sampai Seung Ah sembuh total dulu “ jawabku lagi.
Setelah pulang dari Supermarket, aku bergegas ke villa Jenny. Ditamannya sudah ada ada meja-meja yang tertata rapi. Disana juga ada Leeteuk dan Heechul oppa. Sepertinya mereka bertugas menata ditaman. “ Oppa, bisa tolong bantu aku angkat ini? “ teriakku. Mereka berdua menghampiriku dan mengangkat banyak belanjaan yang kuturunkan dari mobil Si Won oppa.
“ oppa, kau mau masuk dulu? “ tawarku. “ Ryewook oppa juga akan masuk, jadi sebaiknya kau ikut “ ucapku. Ia menggeleng “ Tidak perlu. Aku akan kemari malam nanti. pekerjaan pasti sangat banyak. Aku lelah “ kekehnya lalu melambaikan tangan. Aku terkekeh pelan lalu membalasnya dan berbalik berjalan bersama Ryewook oppa, Jenny, Chae Kyung dan Soo Hee eonnie.
Author POV
Malam ini, semuanya merayakan pesta besar ditaman villa Jenny. Semuanya Nampak hadir. “ kau baik-baik saja? “ Tanya Kyuhyun cemas. Seung Ah tersenyum lalu memandang suaminya itu “ kau terlalu baik padaku. Aku tersanjung! “ serunya bercanda lalu berjalan cepat melambung Kyuhyun yang terdiam ditempat. Saat hendak mengikuti Seung Ah yang berlari-lari kecil, ia mendapati paman dan bibinya yang sedang mengobrol disudut sana. “ Ah, Ahjussi ,Ahjumma “ sapanya.
Kyuhyun mengangguk-angguk mendengar Orang tua Jenny. “ Apakah ini hanya sementara? “ tanyanya pelan. Kebetulan, paman dan bibinya itu adalah seorang dokter. Tepatnya dokter handal. Mereka sudah lama berkulat dibidang itu. Di paris pula, maka dari itu setidaknya Kyuhyun bisa bertanya sedikit masalah itu.
“ tidak juga, tapi kuharap tidak separah dugaanku “ ucap pamannya. “ bisa bawa dia bersamaku? Hmm, maksudku, akan kuperiksa dulu matanya “ ucapnya. Kyuhyun  menunduk sedih, sedikit berpikir akan bagaimana caranya berbicara pada Seung Ah. Mungkin saja, Seung Ah belum tahu kalau dirinya sudah tahu masalah dirinya. Mungkin juga Seung Ah tahu tapi tidak ingin ia mengungkitnya. Ia benar-benar tidak mengerti akan satu masalah ini. “ akan kucoba “ jawabnya cepat.
Back to Party,
“ Minho-sshi “ panggil Krystal berlari menghampiri namja yang tengah berbincang-bincang dengan Changmin. Minho segera membalik dan membulatkan matanya yang besar kearah yeoja yang sedang berlari kecil kearahnya. “ Waeyeo? “ Krystal terengah engah sambil memandangi namja tampan itu. “ mari foto bersama, “ ucapnya tersenyum lalu mengalihkan pandangan kearah Changmin “ Oppa juga boleh ikut “
“ Hana Dul Set! “ hitung Si Won. Semuanya tersenyum kearah kamera. Si Won memang senang sekali memotret. “ Oppa, kau juga ikut. Taruh saja kamera itu disana. Pakaikan durasi “ teriak Jenny. Si Won mengangguk lalu mengatur kamera dan berjalan cepat kearah kerumunan beberapa orang yang banyak. Tepatnya, Si Won berdiri disamping Min Ara, sedikit merangkul dengan jarak yang begitu dekat. Dagdigdug. Entah! Rasanya jantung Min Ara ingin sekali keluar ditempat. Pipinya juga memanas hebat. Bagaimana bisa ada perasaan seperti ini? batinnya.
Pesta perayaan kembalinya orang tua Jenny dikorea sangat ramai. “ Krystal, apa mau ini? “ Minho menyodorkan kue tart yang ada diatas meja. Krystal meraihnya dengan senyum yang mengembang. “ Oppa juga makan sedikit “ ucapnya menyodorkan kembali.
Jenny POV
SIAL! Kenapa aku begini?! Tidak pernah sekalipun perasaan seperti ini muncul. Untuk apa merasa risih dengan kedekatan Krystal eonnie dengan Minho yang selalu kelaparan itu?! Ck, membuat muak saja. Aaaaaaah! Aku rasa ada yang salah dengan otakku. Tidak! ini tidak mungkin.
Lamunanku bubar ketika Onew oppa menghampiri dan menepuk pundakku. “ sedang melamun kah? “ tanyanya tersenyum, matanya yang sipit tidak terlihat lagi. aku ikut tersenyum lalu menggeleng. “ Thanks sudah mau datang “ ucapku. Ia mengangguk-angguk lalu menyodorkan satu gelas minuman kearahku. “ mau minum bersama? “ tawarnya. Aku meliriknya. Setidaknya untuk malam ini gayanya lumayan juga. Biasanya, Jinki yang kulihat adalah namja yang konyol. Selalu saja mementingkan ayam dan tidak pernah mau bersikap seperti namja. Ia benar-benar konyol. Malam ini, ia tampak begitu mempesona dengan kemeja biru kotak yang menghiasi tubuhnya. Aku rasa begitu.
Ia berdeham memerhatikanku. Sepertinya aku terlalu lama menghayal, lalu aku tersenyum padanya dan berjalan lebih dulu. Mungkin ia sudah bingung melihat wajahku yang begitu aneh tadi! Argh! Kenapa aku harus melamun didepannya? Pasti wajahku terlihat begitu aneh dan lucu. babO!
Seung Ah POV
Aku terpana mendengar apa saja yang baru kudengar “ Hah? Apakah itu benar? “ tanyaku menyakinkan. Ia mengangguk malu, hahah rasanya tidak dapat dipercaya. “ Aku yakin, perasaannya juga tidak berubah. Sudahlah, akan kubujuk dia. Oke? “ ia segera menatapku tajam dengan matanya yang bulat “ Andwae! Kau tidak boleh mengatakan itu padanya. Kumohon, sangat malu jika ia tahu yang sebenarnya. Lagipulaa.. kami tidak akan bersama lagi. itu sudah pasti. Aku yakin itu “ aku kembali memikirkan masalah paman menyebalkan itu. Hum.. benar juga! Aku yakin, akan ada masalah lagi jika benar mereka kembali bersama
“ kalian tidak perlu memberitahunya lebih awal. Biarkan lambat laun ia mengetahuinya sendiri. Arra? “ nasihatku. Ia mengangguk pelan lalu kembali berpikir. Tiba-tiba ponselku bordering, aku mengisyaratkan untuk mengangatnya dulu. “ Jae Bin? “ batinku.
“ Yeobseoyeo?.. Ah, Anniya! Aku sudah baik-baik saja… hmmm, sedikit mengenai masa lalu. Tidak usah khawatir.. ah, ye! Aku akan masuk besok jadi tidak usah khawatir… sudahlah, tidak ingin merepotkanmu lagi, aku baik-baik saja dan tidak perlu ditengok untuk kedua kalinya. Sungguh! “ ucapku seraya mematikan ponsel lalu menatap Min Ara yang memerhartikanku “ Dari Jae Bin, teman kelompok mitologiku “ ia mengangguk lalu aku berdiri dari duduk dan memperbaiki posisi. Tadi Kyuhyun menyuruhku untuk kevilla jenny. Entah, sepertinya ada hal penting “ Aku pergi “ pamitku
***
Aku melihat Jenny dan Minho. “ Eh? “ bingungku. Mereka sepertinya tidak tahu kehadiranku. Mencurigakan sekali. dua orang ini sepertinya sudah sering sekali jalan bersama. Ahh! Membuatku penasaran.
Mereka tampak tenang. Tidak ada obrolan. Sedang apa sebenarnya? Tiba-tiba tubuhku seperti terdorong oleh sesuatu “ yak! Sudah datangkah? “ aku berbalik dan mendapati Kyuhyun yang menatapku. Kunaikkan jari telunjukku kebibir “ jangan berisik. Aku ingin tahu ada hubungan apa mereka “ tunjukku kearah Jenny dan Minho tadi berada. Eh? Kemana mereka? Kenapa tidak ada?
“ Mengupingkah Seung Ah-sshi? “ aku tersontak kaget ketika ada 4 pasang mata memerhatikanku erat-erat. “ Ah! Ketahuan rupanya. “ pekikku lalu tertawa. Kyuhyun geleng-geleng lalu menyuruhku untuk ikut bersamanya. Sebenarnya melarikan diri dari Jenny dan Min Ho yang mengerutkan kening siap untuk bertanya-tanya. Aku sempat mendengar sedikit apa yang sempat mereka bicarakan. Masalah Krystal? Bukankah itu Krystal Fx?
Kami tiba di ruangan appa Jenny. Hmm,, aku sempat bingung. Sebenarnya ada masalah apa? “ Kyuhyunnie, untuk apa kemari? “ tanyaku berbisik. Kyuhyun tidak menjawab, tetap berjalan dan mulai menyapa pamannya. Aku sempat sedikit curiga.. pamannya itu adalah dokter. Jangan…jangan…
Kyuhyun POV
“ Seung Ah.. tunggu akuu! Kumohon, tunggu aku “ teriakku sambil berusaha menggapainya yang sudah lebih dulu jalan. Ia marah besar! Apa aku memang keterlaluan? Apa aku tidak mengerti perjuangannya untuk menyembunyikan semuanya dariku? Apa aku yang salah?
“ Seung Ah.. kumohon, berhenti disitu “ teriakku lagi. ia tidak menghirauku. Tetap saja berjalan kasar, sepertinya marah walaupun aku tidak bisa melihat wajahnya yang terhalang oleh bahu. Karena tidak bisa menggapainya, aku segera berlari dan mengemudikan mobilku. “ Seung Ah.. aku tidak bermaksud begitu. Aku bukannya ingin membuatmu merasaa.. “ ia berbalik dan menatapku dengan sinis. Mobil yang kujalankan dengan lambat itu terhenti. Langkahnya juga terhenti “ apa kau tidak tahu bagaimana perasaanku? Apa kau hanya mementingkan perasaanmu? “ aku menaikkan alisku saat mendengarnya berbicara begitu. Aku membuka pintu mobil dan berdiri dihadapannya
“ apa aku salah? Apa perbuatanku salah? “ tanyaku, ia terdiam. “ apa aku salah kalau ingin menyembuhkan istriku sendiri? Apa aku tidak berhak tahu? Apa kau pikir aku tidak merasa ini terlalu berat untukku? “ ia masih terdiam. Aku menjulurkan tanganku dan menggengam tangannya “ ini terlalu berat, sungguh. Aku.. entah bagaimana rasanya. “ ucapku sungguh-sungguh lalu menempelkan tangannya didadaku “ disini sakit sekali. benar-benar sakit. Aku.. tidak menyangka kau bernasib buruk seperti itu “ ia kemudian membuka mulut “ kau berbuat begini karena merasa kasihan padaku? Begitu? “ tanyanya lalu melepas tangan dan berjalan pergi.
Apa sebenarnya yang ada diotak gadis itu? Apa ia tidak begitu mengerti aku? Astaga! Sudah aku pastikan ini terjadi. “ Yak, Seung Ah-ya! “ teriakku. Ia tidak berbalik, aku hanya bisa menatap punggungnya yang semakin menjauh. Kurasa sebaiknya aku tidak mengejarnya. Mungkin ia butuh waktu untuk sendiri
Seung Ah POV
Pertengkaran. Aku tidak tahu kenapa aku begitu egois. Keegoisanku benar-benar bodoh! Apakah aku terlalu mencintai Kyuhyun sampai-sampai tidak berani melihatnya terluka seperti tadi? Tapi.. aku yang membuatnya terluka. Aku! Bukan orang lain!
***
“ Min Ara-sshi. Apakah aku boleh kerumahmu yang ada di gwangju? “  tanyaku saat bertemu pandang dikantin kampus. Min Ara menaikkan satu alisnya “ Untuk apa kesana? apakah kau ingin berziarah kemakam eomma dan appamu? “ aku berpikir sejenak. Yah, itu salah satu alasannya, tapi.. masih ada alasan lainnya.
Aku menganggukan kepala. “ Ohh, baiklah! Akan kutelepon harmoni dulu. “ katanya cepat lalu meraih ponsel disakunya.
 “ Kapan kau mau kesana? “ tanyanya
Kyuhyun POV
“ Jino-sshi, apa kau tahu dimana Seung Ah? “ Tanyaku di telpon. “ Ohh.. aku sudah mengganti ponselku… lalu? Dimana dia?... ohh. Apa kau tidak pernah bertemu dia lagi?... begitu yahh.. dia memang sudah mengganti ponselnya juga.. kalau begitu terima kasih. “ ucapku menutup telepon.
ANEH sekali. kenapa Seung Ah tidak ada di apertement, kampus dan dorm Super Junior? Kemana dia?. Argh! Aku benci saat ada tugas ke luar negeri lagi. konser..konser..konser dan konser! Aku muak. Aku lelah dan aku tidak sanggup lagii !!!!!!
Seung Ah POV
Kyuhyun belum pulang dari China. Hmm.. sepertinya dia memang belum tahu kalau aku ada disini. Aku.. melakukan ini semua hanya untuk melihatnya lebih bahagia lagi. ketakutanku benar-benar membuatku tidak bisa melakukan apa-apa. Aku takut kalau mataku tidak bisa melihatnya lagi. aku takut sekali.
“ beritahu aku kalau memang Kyuhyun sudah datang, Ara?.. hmmm aku baik-baik saja. Setidaknya disini aku bisa merasakan kehadiaran appa dan eommaku. Harmoni juga benar-benar menjagaku. Dia baik sekali!… oh, aku tidak akan pulang dalam waktu cepat. Mungkin kau bisa bantu aku untuk memberitahu dosen-dosen lain kalau aku sudah tidak disana… Nde, Gomaweyeo Hwang Min Ara-sshi “ aku menutup ponselku dan menghela napas panjang. Setidaknya kerinduanku pada Kyuhyun benar-benar membuatku tidak bisa bernapas lega.
“ Seung Ah.. “ aku berbalik. Sepertinya nenek memanggil. Aku berteriak menandakan kalau aku memang mendengarnya. Aku bangkit dari duduk dan pergi keruang depan. Sepertinya nenek ada diruang depan
“ Ahjumma? “ kagetku. Ia bangkit dari duduknya dan memandangku “ kenapa kau bisa kemari? “ tanyaku. Ahjumma ini sebenarnya aku tidak terlalu menyukainya. Hanya saja aku berpikir dia tetaplah bibiku satu-satunya. Keluarga yang kupunya.
Kyuhyun POV
Min Ara memberitahukanku sesuatu yang benar-benar membuatku tercekang ditempat. Aku tidak percaya kalau tindakan Seung Ah bisa senekat ini. “ kau bercanda! “ desisku. Min Ara mengangkat bahunya lalu menatapku dengan iba “ jangan beritahu dia kalau aku memberitahumu mengenai ini. aku pergi dulu.. “ pamitnya bangkit. Aku masih tercekang ditempat.
“ aku akan pergi sekarang. Tolong beritahu Seung Hwan hyung! “  pintaku cepat lalu naik kemobilku. Aku berniat untuk menjemputnya, ia tidak bisa pergi karena aku tidak akan pernah bisa hidup tanpanya. Aku benar-benar tidak bisa dan aku tidak berbohong. Ini sungguh!
Gwangju—
“ Harmoni “ panggilku. Min Ara memberitahuku kalau tempat Seung Ah pergi adalah rumah neneknya. Meskipun sedari dari aku sudah tahu kalau ini rumah neneknya tapi aku tidak pernah berfikir kalau Seung Ah akan kemari.
“ Apa Seung Ah ada bersamamu? Kudengar.. dia pergi kemari “ ucapku cepat. Seminggu tidak ada di Seoul dan pergi ke china membuatku tidak dapat tahu apa kesibukan Seung Ah. Kupikir memang ia marah meski aku tidak tahu pasti apakah aku bersalah atau tidak.
“ APA? “ pekikku. Pemberitahuan apa lagi ini?
Min Ara POV
“ APA? “ kaget Seung Ah. Aku menutup telingaku. “ jangan berteriak. Teriakanmu membuat telingaku tuli. “ desisku. Seung Ah sepertinya tidak menanggapi apa yang kukatakan. “ Kudengar memang begitu. Tadi Donghae oppa yang menghubungiku bertanya akan kepergian tiba-tiba Kyuhyun oppa dan aku berpikir sepertinya ia kesana. ketempat harmoni “ jelasku. Seung Ah masih tidak berkomentar, terdiam. Sepertinya benar-benar kaget.
“ lalu? Kenapa kau memanggilku kemari? Jujur saya aku benar-benar kaget akan kedatanganmu kembali ke Seoul. Kupikir kau akan disana selamanya “ kekehku sedikit. Seung Ah memandangku lalu membuka mulutnya “ Aku pergi.. “ ucapnya. Belum sempat aku bertanya ataupun mengatakan satu dua patah kata ia sudah pergi meghilang dari mulut pintu kafe itu. “ huft! “
Seung Ah benar-benar kelewatan. Ia yang menyuruhku untuk datang kemari jauh-jauh malah ia lebih dulu meninggalkanku. Terminal bis juga masih sangat jauh. Argghh! “ Taxi.. “ teriakku.
SIAL! Satupun taxi tidak ada yang berhenti untuk menumpangku. Huuuuu! Sial sekali. sial sekali. sial sekali.
“ EH? “ kagetku. Seseorang didepanku berdiri tegak sambil menatapku tajam. MATI AKU!
Author POV
“ Ahjumma, aku akan kembali. Ada yang penting “ pamit Seung Ah cepat. Ia segera mengemudikan mobil ahjummanya itu melintasi jalanan Seoul menuju Gwangju. “ Aku harap Kyuhyun masih disana “ serunya.
*Kyuhyun Place
“ kalau begitu aku pamit. Terima kasih atas ketersediaanmu menampung Seung Ah kemari “ ucapku lesu. aku tidak bisa bertemu dengan Seung Ah, itu membuat ia tidak bisa bernapas. “ Harmoni.. “ panggilku setelah nenek Min Ara itu hendak masuk kedalam “ Apa Seung Ah baik-baik saja? “ tanyaku. Ia memerhatikanku dalam “ Ia tidak baik-baik saja. Setidaknya tidurnya tidak nyenyak? “ jawabnya cepat. Aku mengerutkan keningku “ Nde? “
Harmoni menyuruhku untuk duduk kembali “ setiap malam ia harus tidur dengan perasaan tidak enak. Ketika tertidur aku selalu mendengar ia menyebutkan namamu. Dan saat pagi hari, ia benar-benar merasa bosan dan hanya bisa melamun. Kusuruh ia menonton tivipun tidak mau. Nonton bersamaku juga tidak pernah. Kurasa.. ia tidak suka menonton jadi setiap pagi ia hanya duduk melamun dikamarnya sambil beberapa kali menyanyi atau menghiburku yang juga kesepian. Aku hanya tinggal bersama bibi Min Arad an juga suaminya. Jadi, kami hanya bertiga dan mereka juga akan pulang malam hari. Sore hari, Seung Ah akan pergi kemakam orang tuanya. Setiap sore, bahkan ia tidak pernah melewatkan satu haripun. Seung Ah juga selalu berkata bahwa ia mencintaimu. Sampai benar-benar merindukanmu. Kupikir ada yang tidak beres. “
Aku mengangguk-angguk mendengar penjelasan harmoni. Ia kembali membuka mulut ketika beberapa menit jeda “ aku menelpon Min Ara  dan ia berkata kalau ada yang tidak beres dengan mata Seung Ah. Perasaanku tidak enak. Aku tahu kehidupan gadis malang itu tidak baik. Setiap malam aku memberinya obat tradisional. Entah ia meminumnya atau tidak, karena aku tidak katakana bahwa itu adalah obat. Min Ara melarangku memberitahu masalah ini kepada Seung Ah. Dan.. aku hanya bisa melihatnya tidur tidak baik. Merasa ingin menangis saat ia kadang menulis sesuatu dikertas mengenai kau dan juga tentang perasaannya. “ jelasnya. Aku tidak bisa menahan tangisanku lagi.
Seung Ah melajukan mobilnya dengan cepat lagi, Kyuhyun siap untuk kembali ke Seoul. Ia sudah cukup mendengar semua yang diketahui harmoni.
“ Babo! “ seru Kyuhyun sumbang. Suaranya terdengar begitu serak.
Seung Ah dan Kyuhyun melintasi jalanan dengan arah yang berbeda. Seung Ah akan menuju ke Gwangju sedangkan Kyuhyun bersiap untuk kembali ke Seoul. Mobil mereka bertemu tapi mereka tidak saling mengenal. Perasaan resah dari keduanya membuat mereka tidak dapat mengontrol emosi dan tidak dapat melihat satu sama lain.
Seung Ah me-rem mobil yang ia kendarai. Perasaannya mengatakan bahwa ia bisa merasakan adanya kehadiran Kyuhyun. Tapi.. ia tidak tahu kenapa ia bisa berperasaan begitu. Sekarang lampu merah, ia berbalik dan mendapati mobil yang berhenti juga di ujung jalan sana, tidak begitu jauh dari penglihatannya.
Kyuhyun merasa aneh dan tiba-tiba me-rem mobilnya ditepi jalan. Ia juga berbalik dan mendapati mobil yang berhenti di lampu merah sana. “ Sepertinya aku hanya berperasaan aneh! “ ucapnya berbalik kembali dan melajukan mobilnya,
Seung Ah membulatkan matanya dan mengetahui kalau itu adalah mobil Kyuhyun. Ia tidak ada waktu untuk berpikir panjang, ia turun dari mobilnya dan melihat mobil Kyuhyun sudah pergi. Seung Ah mengejarnya dengan cepat “ Kyuhyun… Kyuhyun… “ teriaknya.
Kyuhyun merasa ada yang aneh dengan perasaannya. Ia tidak tahu, tapi perasaannya menuju kepada Seung Ah, pemikirannya tertuju pada Seung Ah. Ia menghentikan mobilnya dan berbalik. Ia melihat ada yang mengejar mobilnya.
“ Seung Ah… “ teriaknya menghampiri Seung Ah.
Seung Ah senang karena bisa melihat Kyuhyun kembali. Ditengah gemerlapnya lampu-lampu jalan di Seoul ia bisa merasakan kerinduan pada suaminya itu. Kyuhyun tidak kalah merasa baik, ia baik karena bisa melihat Seung Ah lagi. “ Kenapa kau bersikap bodoh begitu? “ Tanya Kyuhyun cepat. Ia tidak bisa mengekspresikan kerinduannya lagi. “ Aku minta maaf, aku hanya ingin.. membuatmu lebih tenang tanpaku “
Kyuhyun mendecakkan lidahnya “ bicara apa kau? Kau.. tidak akan pergi.. tidak akan kubiarkan kau pergi.. aku akan menjagamu. Sungguh. “ suara Kyuhyun terdengar Sumbang lagi.
Seung Ah segera merangkul Kyuhyun “ jangan khawatirkan aku.. aku akan baik-baik saja “ ucapnya. Kyuhyun tidak tahu sejak kapan ia menangis, air matanya sudah jatuh deras “ kau tidak boleh pergi.. hhhh. Aku.. tidak bisa tanpamu.. Seung Ah-cho “
Seung Ah melepas pelukannya dan menatap Kyuhyun “ jangan menangis sayang.” Kyuhyun tersenyum mendengar itu dan mengelap air matanya “ kau sudah berjanji tidak ingin melihatku menangis bukan? “ tanya Seung Ah “ aku yan menangis, bukan kau “ sungut Kyuhyun. “ tapi tangisanmu adalah tangisanku. Maka dari itu jangan menangis “ seru Seung Ah lagi.
“ aku akan kembali saat kau sudah menjadi lelaki yang lebih baik. “ Kyuhyun menyipitkan matanya “ raih cita-citamu. Aku tahu kau ingin sekali menjadi seorang penyanyi.. aku akan kembali saat kau sudah lebih baik “
“ kau tidak bisa pergi dariku “ Kyuhyun tidak terima dengan apa keputusan Seung Ah “ aku akan kembali.. aku tidak akan pergi lama. Tunggu aku “ Kyuhyun tidak bisa menahan perasaannya lagi. ia tidak bisa mengisyaratkannya. “ berjanjilah padaku.. kau akan menjadi yang terbaik. Kau yang terbaik dihatiku, kau yang terbaik dipenglihatanku dank au tetap yang terbaik.jadilah yang terbaik Kyuhyun-oppa “ Seru Seung Ah yakin.
Kyuhyun merangkul dan membuka mulut, walaupun ia tidak yakin dengan apa yang ia katakan “ Aku berjanji dan aku akan menunggumu, Seung Ah-ku! “