Sabtu, Agustus 20, 2011

Destiny_Part 12 (KyuAh Couple)


Destiny(part 12)






Author : Shan Chipita Meiline A.a
Cast :
Lee Seung Ah
Cho Kyuhyun
Hwang Min Ara
Cho Jenny
Lee Chae Kyung
All other cast
Rating : SU
Gender : Romance, Happy, So sad, happy ending
------------------;;;;;;;;;;;;;;;;;-------------------------
BackSound : Super Junior- One Love

Kyuhyun POV
Seung Ah sepertinya belum bangun. Aku ingin menengoknya dulu. “ eh? Oppa? “ kaget Min Ara. Aku menaikkan jari telunjukku kearah bibir “ Seung Ah masih tidur? “ tanyaku. Ia mengangguk. “ Semalam ia selalu saja memanggil nama appanya, ditambah ia sepertinya demam dingin “ aku tersentak kaget. Kudapati Seung Ah yang tengah membolak balikkan kepalanya dibantal. Keringat meluncur hebat dijidatnya. “ Appa.. Eommaa. Andwae! “ teriaknya. “ Seung Ah-ya “ panggilku. Ia segera bangkit dari tidurnya “ Ah? Aku hanya mimpi buruk “ ucapnya masih setengah sadar. Aku mengangguk tanda mengerti “ bangunlah. Tenangkan pikiranmu “ ucapku. Ia bangkit menuju kamar mandi. Sepertinya ia ingat akan janji kami semalam.
Aku membawa Seung Ah kemakan eommanya. Tersirat dengan benar diwajahnya kalau ia benar-benar merindukan seseorang yang tengah lama meninggalkannya. Membiarkannya tumbuh menjadi gadis dengan asuhan seorang appa yang sibuk.
“ Eomma, aku Seung Ah. Putri satu-satumu “ ucapnya lirih, nada suaranya benar-benar tertekan. “ Mianhe, aku tidak dating bersama appa. Dia sedang sibuk di Seoul. Aku diantar oleh namja yang baik hati. Dia suamiku saat ini. Namanya Cho Kyuhyun. Dia cukup pantas untukku, dia juga sangatlah tampan, sangat cocok bukan dengan anakmu yang cantik ini? “ kekehnya, tapi masih terlihat jelas kesedihan diwajahnya. “ Aku benar-benar merindukan eomma. Jeongmal!!! Lihatlah, aku tumbuh menjadi gadis yang baik bukan? Appa cukup baik membesarkanku tanpa eomma. Lihatlah, kau bias lihat? Aku punya banyak orang yang aku sayang. Aku punya Min Ara yang selalu menemaniku, punya beberapa teman baru dan keluarga yang hangat. Ditambah aku punya suami yang benar-benar aku cintai. Walaupun.. aku takut suatu saat nanti akan kehilangan mereka satu-satunya. Akuu.. takut sekali!! “ tunduknya menangis, aku tidak bisa menyangganya karena tidak ingin menganggu moment terpentingnya itu. Jarakku dengannya tidak cukup dekat, kini ia berlutut di makam eommanya yang menghadap selatan itu. Sangat tidak gampang mendapat tempat yang bagus seperti itu. Aku yakin, arwah seseorang yang di makamkan menghadap selatan dan berjalur sama dengan laju angin akan hidup dengan baik disana. Aku rasa memang begitu.
“ Awalnya aku kehilangan eomma.. lalu tidak lama setelah itu aku kehilangan bintang pertamaku. Aku.. takut itu terjadi pada orang yang aku sayangi selanjutnya. Aku takut akan hal itu eommaaaa~ maka dari itu aku berusaha bersikap tidak baik. Jujur saja, aku benar-benar tertekan dengan kondisi seperti ini. Ingin sekali rasanya berkumpul kembali dengan eomma. “ aku sedikit menguping dengan perkataannya, tidak terlalu nampak jelas karena suara angin yang sedari tadi menyambar hebat ditelingaku tapi bisa kupastikan itu yang ia ucapkan.
Tidak tega melihatnya sudah menangis cukup lama dan larut dalam kesedihannya sendiri, aku menghampirinya “ Bangunlah “ ucapku, aku menuntunnya. Kini ia menyandarkan kepalanya tepat dibahuku. “ Annyeong omoni. Aku suami dari putrid satu-satumu. Lee Seung Ah. Aku sangat berterima kasih pada tuhan karena dijodohkan oleh putri yang cantik sepertinya. Aku minta restu darimu. “ tundukku sopan. “  biarkan aku dan Seung Ah bersama selamanya sampai mati. Dan.. aku berjanji padamu. Demi kau dan waktu ini yang menjadi saksinya bahwa ini terakhir kalinya Seung Ah menangis dihadapanku. Lain kali tidak akan kubiarkan air matanya menetes lagi “  aku menatap Seung Ah yang tengah tersenyum manis padaku, aku member hormat sekali lagi pada ibu mertuaku itu. Bagaimanapun.. ini semua karena takdir. Takdir telah mempertemukan aku dengan yeoja yang pas untukku.
Seung Ah POV
Kyuhyun membawaku kepantai dimana sepertinya tidak cukup banyak pengunjung. Tampak sepi sekali. Kami cukup menikmati desahan batu dan air laut yang menambah suasana khas dipantai ini. Aku sudah menyiapkan makan siang yang dibuatkan Ryewook tadi, setelah aku membujuknya habis-habisan dengan membelikannya Make up yang sangat lengkap. Untung saja aku lebih dari cukup dalam urusan uang.
“ Kau memasaknya sendiri? “ Tanya Kyuhyun. Aku mencibir “ kau ingin mengejekku? “ tanyaku. Ia menyapur gusar rambutku “ sudahlah. Aku tahu. Tapi aku hargai kerja kerasmu nyonya Cho “ ucapnya. Aku hanya tersenyum masam lalu menyuapkannya kue telur. “ Kau tahu? Aku pernah mendengar legenda. Kalau kau berteriak sekencang-kencangnya disini, lalu suaramu terdengat terpantul sampai keujung sana “ tunjuknya pada sebuah tempat yang jauh dari tempat yang satunya, tempat yang ia katakana supaya kita bisa berteriak disana. “ itu akan didengar langsung oleh orangnya. “ lanjutnya. Aku bersikap acuh. “ akan kubuktikan “ bangkitnya. “ eh? “ ia mendorongku untuk ketempat yang ia tunjuk tadi. Aku segera berlari cepat. “ AKU MENCINTAI LEE SEUNG AH “ teriaknya keras. Aku hanya tersenyum kecil lalu menghampirinya “ kau dengar tidak? “ tanyanya ngos-ngosan. Aku mengangguk “ Aku bilang apa? Orangnya akan mendengar itu bukan? “ sahutnya, aku memukul lengannya “ karena aku tidak cukup jauh darimu. Bagaimana dengan seseorang yang sudah pergi jauh? “ tanyaku hati-hati. “ hmm, ia akan mendengarnya dari tempatnya berada. “ ucapnya. Aku terkekeh pelan “ Ayolaaah, ini sangat menyenangkan “ bujuknya mendorong-dorongku. Aku segera ketempat ia berdiri tadi dan ia menuju kearah tempat yang tadi kutempati “ Akuu.. “ ucapku kecil. Ia berteriak “ aku tidak mendengarnyaaaa “, “ AKU MERINDUKANMU EOMMA…  AKU MERINDUKANMU OPPAAAAAAA !!!! “ tangisku, entah kenapa aku juga merasa perkataan Kyuhyun benar. Seperti ada balasan dari perkataanku tadi. Aku selalu saja menunggu saat pas untuk mengatakan semua kegundahan hatiku. “ Aku.. ingin bertemu kalian lagi. Kumohonnn. Aku benar-benar merindukan kalian. Sungguh “ tundukku menghadap ke pantai itu.
Kyuhyun POV
Aku menghampirinya yang sepertinya tengah berlutut diatas pasir putih. “ Seung Ah-yaa “ panggilku. Aku bisa mendengat isakannya yang jelas. “ Aku sudah berjanji pada eommamu. Tadi terakhir kalinya kau menangis dihadapanku. Jadi.. kumohon jangan menangis lagi “ tundukku, berusaha mensejajarkan tubuhku dengannya yang memang lebih pendek dariku. Ia memelukku cepat “ Aku merindukan mereka “ lirihnya, aku sempat berpikir sejenak “ pasti Ki Bum hyung “ ucapku sedikit berkecil hati. Masih ada juga namja lain dihatinya.
Aku menatapnya lekat-lekat lalu mendekatkan wajahku, mengecup bibirnya dengan lembut. Ia membuka bibirnya sehingga aku bisa memasukkan lidahku dan menelusuri setiap celah dibibirnya. Ia sempat berhenti meneruskan isakannya. Aku.. kali ini merasa kecewa sekali! Seung Ah mungkin menganggap aku ini egois tapi.. lebih dari itu. Aku tidak akan biarkan namja siapapun kecuali aku masuk kehatinya. Lihat saja! Akan kubuat Ki Bum menghilang dari pikirannya. SELAMANYA!
Min Ara POV
“ Oppa, apa kau tau dimana Seung Ah? “ tanyaku histeris, mereka semua menggeleng. “ kalau Kyuhyun? “ tanyaku lagi. Berharap mereka mengetahuinya. “ Kurasa mereka pergi bersama lagi. Coba kau cek kekamar Kyuhyun disebelah sana “ tunjuk Heechul. Aku mengangguk lalu mengucapkan terima kasih.
“ Oppa. “ kagetku. Ternyata bukan Kyuhyun yang kudapati. “ Ada apa Min Ara? “ tanyanya sadar dari bacaannya. Aku mengerjap beberapa kali. “ kau tahu kemana Kyuhyun atau kau tahu kemana mereka? “ tanyaku. “ Kyuhyun dan Seung Ah? “ tanyanya. Aku mengangguk cepat. “ Kudengar Kyuhyun akan membawa Seung Ah ketempat yang Seung ah benar-benar ingin kunjungi “ jawabnya. Aku mengingat akan satu hal. Aku yakin mereka pasti ada disana! “ Kalau begitu terima kasih “ ucapku sembari berlari. “ eh.. biar kuantar kau “ tawarnya. Aku rasa juga sebaiknya menerimanya. Lagipula sekarang bukan saatnya mementingan ego. Ada yang lebih penting dari itu. “ baiklah. Kalau begitu ayo “ seruku.
“ kau bisa menelpon Seung Ah? “ tanyanya, aku menggeleng lemas. “ Aish! Coba kau hubungi Kyuhyun “ suruhku. “ ini sebenarnya ada apa? Kenapa kau tampak sangat gelisah begitu? “ aku menunduk “ biar ku beritahu setelah kita menemukan mereka “ ia mengamuk lalu melajukan mobilnya lebih cepat lagi.
Seung Ah POV
“ Apppaku? “ kagetku. Waktu sepertinya tidak terjamah lagi diotakku seakan berhenti untuk beberapa saat. Apa yang aku rasakan sekarang? Sudah cukup! Ini sudah cukup melelahkan.
Aku dan Kyuhyun pulang ke Seoul hari ini juga. Sekitar 4jam perjalanan lamanya aku habiskan untuk memikirkan nasib appaku. Kenapa begini? Apa ini arti dari mimpiku semalam? Semoga saja appa tidak apa-apa.
“ Apppa.. “ tangisku. Kyuhyun hanya bisa menempelkan tangannya dibahuku. Apa ini? Appaku bahkan tidak bisa bertahan lagi. “ Kumohon dokter.. selamatkan appanya “ pinta Kyuhyun. Aku berbalik “ apa penyakitnya kambuh lagi? “ tanyaku. “ biar aku jelaskn diruanganku. Mari ikut aku “ pintanya. Aku mengikuti langkah dokter itu.
“ Jantungnya mengalami apa?? “ kagetku. “ Hasil pemeriksaan kami mengatakan bahwa penyakit lubang jantung yang diderita appa anda sudah tidak bisa sembuh lagi. Kemungkinan untuk sembuh juga hanya 5% saja. “ jelasnya. Air mataku sepertinya keluar lebih deras lagi. “ lalu? Apa yang bisa kuperbuat? Appaku tidak akan mati begitu saja bukan? Dia masih bisa hidup? “ dokter itu menggeleng “ entahlah. Untuk umur appamu yang sudah menua, ini sangat berbahaya. Hanya tuhan saja yang tau. Kuharap anda bisa bersabar “ aku kembali meneteskan air mataku. Aku.. akan kehilangan satu orang lagi yang kusayang. Apa ini memang takdirku? Selalu saja kehilangan orang yang aku sayangi? Siapa lagi selanjutnya? Akankah Kyuhyun? Min Ara atau salah satu dari member Super Junior lagi? Cukup! Aku sudah tidak sanggup dengan semua ini tuhan!!
Kyuhyun POV
Ia melangkah masuk dengan wajah yang menyedihkan. Matanya mulai menyipit sekali karena tangisan sedari tadi, langkahnya semakin kecil dan pipinya lengket oleh air mata. “ Apa yang dikatakan dokter? “ tanyaku memengang tangannya. Ia melepaskan tanganku dengan keras. Tentu saja kau merasa bingung. “ Seung Ah-yaa! Apa baik-baik saja? “ tanyaku. Ia berbalik dan menatapku. Seakan banyak kata-kata bahkan kalimat yang ingin ia ucapkan. “ Bisakah aku memelukmu untuk sekali lagi? “ pintanya dengan nada menyedihkan. Aku mengangguk. Tentu saja! Aku bahkan tidak merasa kerepotan sama sekali.
“ hhhh;; kenapa begini? Akankah aku kehilangan appa lagi? Akankah aku akan kehilangan semuanya? Apa yang terjadi dengan hidupku? Mengapa begitu suram? “ tangisnya. Aku hanya bisa terdiam mendengar tangisannya. “ kau tidak begitu. Aku percaya kau tidak akan berbuat begitu. Tenanglah. Ada aku! “ ucapku. Kali ini aku bisa merasakan sisi kelembutan seorang Seung Ah.
“ Seung Ah-yaa! “ panggil Min Ara disusul Si Won hyung. “ Hyung? “ kagetku. “Aku hanya menemani Min Ara. Kukira kalian tidak tahu, ternyata. “ serunya sambal menggaruk-garuk kepalanya. “ Aku tahu dari appaku “ lesuku. “ lalu bagaimana? Baik-baik saja bukan? “ tanyanya, aku menggeleng.
Seung Ah POV
“ Appa bagaimana? Apa dia baik-baik saja? “ Tanya Min Ara. Aku terdiam sejenak. Aku harus bilang apa? Aku bahkan takut memberitahu orang lain.” Kau tidak usah tahu! “ seruku dingin. Bisa kulihat raut wajah kebingungannya “ tenangkan aku dulu. Keluar kalian! “ teriakku.
Semuanya sudah keluar, kali ini hanya ada aku dan appaku. “ Appa.. apa karena aku terlalu menyanyangimu? Makanya kau harus menjadi korban berikutnya? “ tanyaku sambil menangis. Sentakan pintu terdengar “ Apa kau baik-baik saja? “ Tanya seseorang. Aku menatapnya kebingungan. “ Ahjumma? “ tanyaku. “ Apa appamu akan menjadi korban berikutnya? Itu yang kau tanyakan? “ tanyanya. Ia mendekatkan wajahnya kehadapanku “ kau itu pembawa sial! Jadi enyahlah dari sini “ tegasnya.
Author POV
Seung Ah terasa terhipnotis dengan perkataan bibinya itu. Bibi dari appanya. Mereka tidak terlalu sering bertemu. Hanya ia, appanya dan bibinya itu yang tinggal diseoul. “ kau harus enyah! “ tegasnya sekali lagi. “ jangan begini ahjummaaaaa!! “ teriak Seung Ah sambil merapatkan erat-erat kedua telinganya. “ Kau harus pergi!!! Pergi sanaa!! Kau akan membuat hidup disekelilingmu lebih menyedihkan!! Kau tidak akan pernah hidup lebih baik Seung Ah-yaa!! “ Seung Ah syok berat. Ia membenarkan semua perkataan bibinya itu. “ Oh! Rupanya kau tidak ingin melakukan itu? Kau mau suamimu yang jadi korban berikutnya? “ tanyanya lagi. Kini Seung Ah berteriak hebat “ DIAAAMMMMMMMMMMM!!!! “ tiba-tiba semuanya masuk.
“ Seung Ah? “ Kyuhyun berusaha membuat istrinya itu sadar, mata Seung Ah menggambar ketakutan yang luar biasa dan raut wajah yang benar-benar terjepit. “ Ahjumma. Ada apa dengan Seung Ah? “ Tanya Min Ara. “ Heh? Min Ara-a? “ sapa bibinya itu, Min Ara hanya mengangguk mengiyakan. “ Seung Ah histeris akan pemberitahuan mengenai appanya yang hidupnya sudah tidak lama lagi “ lesu wanita itu. “ Mwo? “ kaget mereka. “ appanya menderita jantung bocor “ jelas bibinya. “ Yak! Diam kau!! Dan keluarrr !! “ bentak Seung Ah. “ Seung Ah, dia bibimu. Tenangkan dirimu dulu “ ujar Kyuhyun menenangkan Seung Ah yang sedang mengamuk, Seung Ah melepas genggaman Kyuhyun dan mulai mendekati bibinya itu “ Aku akan enyah! Aku akan pergi “ ucapnya dengan nada tajam. Bibinya hanya tersenyum masam. “ kalian bicara apa? “ Tanya Kyuhyun. “ Anni. Seung Ah bilang ia menyuruhku untuk pergi sekarang. Kalau begitu aku pergi yaaa. Min Ara, bibi pamit dulu “ pamitnya lalu keluar.
Seung Ah POV
“ Apa kau ada masalah? “ tanya Kyuhyun, aku menggeleng. “ lalu? Kenapa sikapmu berubah begini? “ tanyanya lagi. “ kenapa kau mau tau? Kau bahkan tidak ada sangkut pautnya dengan masalahku! “ tegasku. “ Kau? Ada apa sebenarnya denganmu hah? “ aku bergegas pergi. “ Sebaiknya kita tidak berhubungan dulu “ seruku.
“ Kau mau kemana? “ teriaknya. Aku tidak memerdulikan yang ia katakana. Dipikiranku hanya ada kesalahan yang kuperbuat ini. Apa ini memang yang terbaik?
“ Appa.. “ aku menggengam tangannya kuat, “ Seung Ah-yaa! Kenapa kemari? Mana Kyuhyun? “ Tanya appaku dengan nada suara pelan, alat pembantu napasnya bahkan tidak terlalu berguna. “ Appa baik-baik saja? “ tanyaku, “ Kau kemari dengan Kyuhyun bukan? Appa ingin bicara sebentar “ aku kembali melarikan diri dari pertanyaannya “ Akan kubawakan appa obat “ ucapku seraya berdiri. “ Kenapa menghindar terus? Jawab pertanyaan appa. Kau dan Kyuhyun baik-baik saja bu..kan? “ ucapnya setengah mati. Aku hanya mengangguk lalu menundukkan kepala. Air mataku bahkan terlalu mencekat. Aku tidak boleh menangsi disini!
Kyuhyun POV
“ APA? “ seruku kaget. “ Aku pikir dia tidur bersamamu semalam. Kalau begitu aku akan pergi dulu “ pamitku. Belum cukup 20 meter jarakku dengan Min Ara, ponselku bordering “ Yeobseo? “ jawabku. “ Nde? “
Aku segera berlari cepat menuju ruangan So Man sajangnim. Ia melemparkanku secarik foto yang menganggetkanku. “ Apa-apaan ini? Kau bahkan berani-beraninya mempertunjukkan istrimu! Apa kau mau kariermu hancur hah? “ makinya. Aku hanya bisa menutup telinga. “ Maafkan aku! “ akuku. “ Maaf!Maaf!Maaf!dan maaf saja yang bisa kau ucapkan! Kudengar dari Seung Hwan bahwa kau bahkan tidak disiplin lagi di Super Junior! Apa kau mau menghancurkan segalanya? “ teriaknya lagi. Aku hanya bisa tertunduk merasa bersalah. Sial! Aku bahkan bertambah menyesal ikut bergabung dengan Super Junior.
“ Aku mau kalian tidak bertemu lagi! Jauhi Seung Ah!! “ serunya. Spontan membuatku menaikkan keningku. Kali ini kemarahanku tidak bisa dibendung lagi. “ Bicara apa kau? “ tantangku. “ kau berani melawanku hah? “ marahnya. Aku memajuinya. “ Tidak akan! Aku tidak akan dan sekalipun tidak akan pernah menjauh dari Seung Ah. Dia napasku dan dia hidupku. Jauhkan aku darinya berarti mengambil sebagian dari hidupku. Ooh, tidak! Bahkan kau mengambil seluruh nyawaku! “ protesku. Bisa kulihat Sajangnim hanya mengigit giginya.  “ Jinjaa! Keluar kau!! “ murkanya. Aku melangkah pergi dengan keadaan marah. Kalau ia memecatku itu akan sangat menyenangkan!
“ Kyuhyun-sshi “ kudapati beberapa hyungku yang ternyata menguping. “ Sedang apa kalian disini? “ tanyaku berlaga bego. “ Apa kau tidak apa-apa? Apa kau tidak sampai berbuat yang tidak-tidak? “ cemas mereka. Aku tersenyum “ Anni. Tidak usah khawatir. Aku bisa mengatasinya “ ucapku lalu berjalan pergi bersama mereka. Sebaiknya, tidak untuk mereka! Aku tidak akan meminta penjelasan mereka mengenai masalahku ini dan aku tidak ingin ada yang mengetahuinya.
Seung Ah POV
Kyuhyun datang! Aku hanya bisa tidak menatapnya selama ia berada disini. Ia terlihat cukup akrab dengan appaku. Bahkan lebih akrab dari bersama Ki Bum oppa. “ kau bisa kemari sebentar? “ panggilku. “ Seung Ah-yaa! Bersikap lebih sopanlah pada suamimu “ nasehat appaku. “ ah, gwenchana appa. Aku menyukai sisinya yang ini “ kekeh Kyuhyun lalu bangkit dan ikut bersamaku.
“ Untuk apa kemari? “ tanyaku dingin. “ kau ini kenapa? Sikapmu bahkan lebih parah dari  sebelumnya! “ serunya. Aku memalingkan wajah “ kau ada masalah denganku? Apa aku berbuat salah? “ tanyanya. “ Sudahlah! Kau boleh pulang “ usirku. “ kau tidak aku menjadi korban berikutnya? Begitu? “ aku segera menatapnya. Darimana ia tahu? “ kau? “ shockku. “ kau tidak ingin aku ikut menjadi korbanmu? Apa ini karena kau terlalu tolol mempercayai fakta menyebalkan itu atau kau terlalu sayang padaku? “ aku tidak bisa menjawab. “ sebaiknya kau keluar! Appa bisa mendengar ini semua! “ ujarku. “ aku tidak peduli dengan fakta itu! Aku tidak merasa keberatan menjadi korbanmu Seung Ah! Tapi.. kumohon jangan diamkan aku begini “ pintanya. “ Sudah kubilang jangan ungkit itu. Pergi kau!!!! “ seruku marah. Mata Kyuhyun terlihat memerah “ Dan kau tidak mau mengakuinya? BAIK!!!! Aku akan pergi!! Aku bahkan akan enyah! Kau hanya membuatku semakin merasa sulit. Sudah puas kau membuatku terperangkap dalam cinta bodohmu itu hah? Kau pikir aku tidak membencimu? Aku bahkan jauh lebih membencimu. Kau tidak punya perasaan dan aku memang baru sadar kalau kau itu pembawa SIAL! “ makinya. Aku hanya bisa memandangnya yang tengah mengeluarkan semua kata-kata yang sepertinya sudah lama ia ingin katakana “ Su..dah pu..as kau? “ tanyaku berusaha menahan tangis, ia tidak menjawab, malah segera pergi. Aku hanya bisa menunduk merasa tidak tahu akan apa yang ia katakan. Apa itu benar-benar dari buah pikirannya atau ia hanya mengada-ngada karena keadaan yang terjepit? Apa karena aku terlalu kasar? “ Iyaa! Aku terlalu menyanyangimu Kyuhyun, aku bahkan jauh lebih menyanyangimu! “ tangisku.
Author POV
Dibalik pintu, Appa Seung Ah tertunduk lesu sambil menangis mendengar pertengkaran putri dan Suami putrinya itu. “ hh,, “ tangisnya lalu berusaha naik kembali ketempat tidurnya “ Biarkan aku pergi bersamamu Lee Hyo Ah “ pintanya sambil menutup mata. Seakan pintanya terdengar oleh sang maha pencipta. Lee Seung Won, appa Seung Ah akhirnya menghembuskan napas terakhirnya dan ikut bersama Ibunda Seung Ah, Lee Hyo Ah.
“ APPAAAAAAAAAAAAA “ teriak Seung Ah histeris.
Kyuhyun melajukan mobil hitamnya dalam keadaan tidak berdaya. Air matanya bahkan turun begitu deras, ia tidak bisa berkonsentrasi lagi oleh apa yang ia temui sekarang. Setir mobil didepannya ia banting “ Ah!! “ gerutunya. “ Seung Ah-yaa! Mianhe. Anggap saja yang aku ucapkan adalah kebalikannya “ batinnya merasa bersalah. “ Aku melakukan ini untuk kebaikan kita. Aku takut karierku hancur begitu saja dan itu akan membuatmu merasa bersalah juga. Mianh, aku lebih mementingkn usul Hyungku daripada hatiku sendiri. Akankah hatiku mengkhinatiku sendiri?
Seung Ah POV
Hari ini pemakaman appaku. Kyuhyun bahkan tidak ada. Apa dia masih marah padaku? Tapi.. tidak begini caranya. Dia bahkan sudah terlalu kelewatan. “ Apa Kyuhyun benar-benar tidak datang “ bisik Leeteuk ketelingaku. Aku mengangguk “ Cih, keterlaluan sekali namja itu! “ marah Heechul. “ Sabar Seung Ah! Aku rasa.. Ahjussi bisa tenang disana. Ikhlaskan dia “ Donghae oppa berusaha menenangkanku. Aku hanya mengangguk.
“ Appaku ingin dimakamkan didekat makam eommaku “ ucapku. Mereka semua mengangguk “ maafkan kami Seung Ah-yaa! Kami tidak bisa mengatarkanmu. Kami masih terlalu sibuk “ ucap Si Won, aku mengangguk “ Gwenchana “ senyumku. “ aku bisa pergi bersama Min Ara. Gomaweyeo untuk kedatangan kalian “ tundukku. Mereka semua memberikan pelukan perpisahan. “ Sabarlah! “ ucap Donghae oppa. Aku mengangguk mengiyakan.
***
“ Aku tidak percaya Kyuhyun oppa bahkan  tidak datang sama sekali! “ gerutu Min Ara, “ ia melakukan sesuatu yang benar “ ucapku sambil tersenyum. Ia menggerutkan keningnya.
“ Aku membuatnya benar-benar marah dengan tingkahku yang merasa kalau takdirku itu menyeramkan. Dan aku rasa aku salah. Bahkan kau tidak pernah meninggalkanku meskipun aku benar-benar sangat menyanyangimu. Bibiku hanya membuatku semakin terpuruk saja dan perasaanku masalah itu ternyata keliru. Ahah, kau sunggu bodoh sekali “ jelasku. Aku berusaha untuk tertawa. “ kau memang bodoh sekali Seung Ah-yaa! Kau bahkan tidak tahu kalau yang diucapkan Kyuhyun oppa itu salah besar! Hmm, dia berbicara begitu karena tidak ingin kau tahu akan perasaannya., yaa~ aku mengerti oppaku yang satu itu “ jelas Min Ara. Aku  memeluknya. “ Gumaweyeo, kau sudah mengabdi padaku “ kekehku. “ kau pikir aku ini penyuruhku? “ tanyanya, aku kembali terkekeh “ kau itu pengikut Seung Ah “ ia menggembungkan mulutnya “ haha, kau itu pengikut Seung Ah yang baik. Selalu menjaga Seung Ah. karena Seung Ah adalah orang yang lemah “ ucapku. Kami kembali berpelukan. “ MinAh bersatuu! “ teraik kami.
Kyuhyun POV
Seung Ah dan Min Ara serta beberapa keluarga lainnya sepertinya sudah pergi. Aku sengaja tidak muncul di acara pemakaman karena merasa malu dengan Seung Ah. Aku rasa ia pasti sangat marah padaku.
“ Appa? “ tanyaku dibalik telepon. “ Aku.. sedang ada dipemakaman appa Seung Ah “ ucapku. Appaku bertanya kenapa aku tidak muncul di acara tadi, akupun menjelaskannya dan appaku itu memahaminya. Aku berharap Eomma dan Ahra nuna juga mengerti. Bahwa cita-citaku adalah menjadi penyanyi dan keinginan terbesarku adalah bersama Seung Ah. Mencapai kedua-duanya tidak mudah. Maka dari itu, butuh sedikit perjuangan dan kali ini aku harus memperjuangkan karirku lebih awal.
Ahra nuna sepertinya tidak membenci Seung Ah lagi. Karena ia hadir juga dan ikut memberi dukungan dan supaya Seung Ah bisa lebih tabah menghadapinya. Baguslah kalau begitu!
“ Appa.. Mianh. Aku tidak bisa mencampakkan diriku dihari acara pemakamanmu. Maafkan aku! Kau pasti mengerti dengan kondisiku bukan? Aku sudah menceritakannya semua sejak awal. Sejak kau belum pergi seperti ini. Saat aku dank au benar-benar menjadi teman yang baik. “ jelasku. Aku kembali menerawang,
Flashback—
Hari itu, saat Seung Ah keruangan dokter, aku sedikit berbincang pada Appanya. Ia mengatakan bahwa ia tidak bisa bertahan lebih lama. Ia menyuruhku untuk tidak terlalu perduli pada putrinya itu. Awalnya aku merasa bingung tapi setelah mendengar penjelasannya yang membuatku semakin merasa itu baik aku menyetujuinya. Ia mengatakan bahwa semakin kita mendekat dengan yeoja, dia semakin menjauh dan sebaliknya. Aku sedikit tidak percaya akan perkataan appanya itu, tapi mendengarnya untuk kedua kalinya melalui mulut-mulut beberapa hyungku yang kutemui saat aku bertemu dengan So Man sajangnim. Mereka mengusulkan cara itu pula padaku dan kurasa itu sangat cocok dengan keadaanku yang terjepit. Aku bisa menjauhi Seung Ah untuk alas an karena ini perintah appanya sendiri dan untuk lebih professional dibidangku sendiri. Super Junior yang membuatku menjadi sebesar ini. Dan aku tidak boleh egois!
Saat malam pertengkaranku dengan Seung Ah, appanya juga mengatakan padaku kalau ia menitipkan Seung Ah padaku. Aku boleh saja melakukan cara apapun untuk mengurus putrinya dan kurasa saat pertengkaran itulah yang paling tepat. Seung Ah sayang, aku merasa bersalah sekali. Maafkan aku sayangku.





Tidak ada komentar: